Banyak orang awam percaya bahwa jika pinggul seorang wanita kecil, maka dia tidak dapat melahirkan secara normal. Padahal, wanita dengan kondisi pinggul yang kecil juga berpeluang melahirkan anak secara normal.

Faktor yang memengaruhi adalah berat badan bayi yang dikandung wanita tersebut. Menurut dr Budi Iman Santoso SpOG(K), apabila berat badan bayi dalam kandungan telah lebih dari 3 kilogram, maka peluang melahirkan secara normal kemungkinan besar tertutup.

“Namun jika berat si bayi masih 2,5 kilogram, masih bisa melahirkan dengan persalinan normal,” kata Ketua Departemen Ginekologi dan Obstetri FKUI RSCM ini.

Lebih lanjut Budi menjabarkan, sedikitnya 80 persen ibu hamil dapat melahirkan secara normal. Hanya 15–20 persen yang harus dilakukan secara caesar karena kondisi medis tertentu. Jika tidak ada masalah medis, maka ibu hamil sebenarnya bisa melahirkan secara normal.

Mengacu pada penelitian, sekitar 2,5 persen dari seluruh persalinan caesar dilakukan atas dasar permintaan ibu tanpa adanya indikasi medis, misalnya karena takut atau rasa khawatir terjadinya disfungsi dasar panggul setelah persalinan normal. Padahal, persalinan Caesar tanpa indikasi hanya mampu melindungi satu dari tujuh ibu yang akan mengalami kerusakan otot levator ani (otot di sekitar anus) akibat persalinan normal.

Sementara risiko mortalitas dan morbiditas persalinan caesar meningkat lima kali dibanding persalinan normal. Belum lagi risiko pasca melahirkan dan masa rawat inap yang lebih lama. Maka itu, Budi menyarankan agar ibu hamil melakukan senam hamil secara rutin.

Di samping baik untuk kesehatan ibu dan bayi, senam hamil juga bermanfaat untuk mengatur elastisitas dari otot dasar panggul. Kelebihan lain, senam hamil juga membuat ibu hamil membiasakan diri untuk belajar pernapasan saat mengejan.