Gigi sehat, kuat, rapi, dan putih adalah impian setiap orang, siapa pun dia. Gigi bisa membuat seseorang semakin percaya diri.
Demikian pula dengan gigi yang tidak sempurna, seseorang bisa dengan mudah kehilangan rasa percaya diri. Apalagi jika harus berbicara atau bertatap muka dengan relasi secara langsung.

Demikian pentingnya gigi dari segi estetika maupun kesehatan sehingga membuat banyak orang melakukan cara apa pun untuk mendapatkan gigi yang rapi dan sehat. Namun, tentu saja tidak semua orang beruntung memiliki gigi yang indah. Banyak hal bisa menjadi penyebab rusaknya gigi. Misalnya kurangnya asupan mineral dan kalsium, bisa menyebabkan gigi keropos. Tidak menggosok gigi ketika hendak tidur bisa menyebabkan berkembangnya kumankuman yang merusak gigi.

Salah satu kerusakan gigi yang paling sering dialami masyarakat di negara-negara berkembang adalah pengeroposan gigi. Pada banyak kasus adalah gigi bisa rapuh atau mudah keropos meski rajin menyikat gigi dan menjaga makanan. Konon kondisi ini berhubungan dengan sifat bawaan atau faktor keturunan. Gigi juga merupakan pintu masuk seluruh kuman-kuman dan bakteri dari luar tubuh. Karena itu, menjaga kesehatan mulut dan gigi sangat penting untuk mencegah semakin berkembangnya kuman dan bakteri yang telah masuk. Itu pula yang menyebabkan banyak orang sering mengalami berbagai keluhan pada gigi, misalnya gigi berlubang ataupun gusi berdarah.

Gigi keropos lebih banyak terjadi bukan karena kuman atau bakteri. Namun, karena mineral dan kalsium yang tidak tercukupi, dan sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Pada anak-anak umumnya terjadi saat mereka masih memiliki gigi susu. Kasus yang sering ditemukan pada anak-anak, gigi keropos disebabkan banyaknya plak yang menumpuk akibat sisa susu yang menempel pada gigi.

Anak-anak yang suka memakan makanan yang manis-manis atau permen, diperparah dengan kurangnya perhatian orangtua pada kebersihan gigi si kecil, menyebabkan gigi menjadi mudah berlubang bahkan keropos. Gigi susu yang keropos ini, nantinya masih bisa diganti dengan gigi tetap. Hanya saja pada beberapa anak yang telah mempunyai gigi tetap, ada kemungkinan pula mengalami pengeroposan gigi meski rajin sikat gigi.

“Pada anak-anak pengeroposan gigi bisa terjadi karena faktor makanan. Namun, pada orang dewasa lebih dominan disebabkan oleh kurangnya asupan kalsium dan mineral. Sementara secara struktur, dia menyebutkan, gigi terdiri atas mahkota gigi, akar gigi, dan leher gigi yang ditutupi gusi. Semua bagian rongga mulut tersebut, apabila tidak dipelihara dengan baik akan mudah terserang penyakit. Terjadinya gigi keropos, secara kedokteran disebut dengan radang gigi (gangraena pulpa) atau pulpitis.

Pengeroposan ini terjadi akibat kerusakan pada struktur gigi yang berdampak pada email (lapisan keras yang melindungi gigi) dan lapisan terluar dari gigi, yang terus menjalar pada lapisan dentin dan pulpa.

Secara umum, gigi keropos bisa terjadi akibat beberapa sebab. Timbunan plak dari makanan dan kurang asupan kalsium dan mineral. Pada sebagian orang, gigi keropos juga bisa disebabkan faktor keturunan,” sebutnya. Gigi keropos banyak pula disebabkan plak yang tidak dibersihkan. Plak itu akan menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut akan mengeluarkan zat yang bersifat asam.

Plak terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, seperti gula dan makanan yang mengandung perekat, seperti roti, sereal, susu, soda, kue, atau permen yang tersisa pada gigi. Bakteri yang tinggal di dalam mulut akan mencerna makanan-makanan ini, dan mengubahnya menjadi acid atau asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan air liur yang menyatu pada plak, akan menempel erat pada gigi.

Asam yang dikeluarkan plak, lama-kelamaan akan mengikis lapisan lembut email pada gigi, dan menyebabkan timbulnya lubang pada gigi yang disebut calvities atau caries. Kekeroposan terjadi akibat zat asam yang menghancurkan jaringan lunak pada gigi tersebut. Plak yang tidak dibersihkan, lama-kelamaan bisa menjadi karang gigi. Bila kondisi ini dibiarkan, kerusakan ini akan terus menjalar ke bagian dentin dan pulpa.

Bila kerusakan sudah mengenai dentin dan pulpa, apalagi bila sudah mengenai saraf gigi, akan menyebabkan gigi membusuk dan matinya saraf pada gigi. Bila saraf gigi mati, maka lambat laun gigi akan runtuh sedikit demi sedikit dan menyebabkan gigi menjadi keropos. Matinya saraf gigi, juga berarti hilangnya fungsi gigi. Kekurangan asupan mineral bisa terjadi karena meminum air yang tidak mengandung mineral, misalnya meminum air hujan yang dimasak.

Gigi keropos atau berlubang merupakan keluhan yang sering terjadi pada anak-anak. Diperkirakan satu dari tiga anak mengalami gigi keropos. Gigi keropos atau karies gigi adalah penyakit gigi destruktif yang dapat menyebabkan rongga atau lubang pada gigi. Hal ini memang sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Gigi keropos dan busuk merupakan penyebab terbesar kehilangan gigi pada anak dan remaja.

Seperti dilansir dari DentalFind, Rabu (28/4/2010), penyebab pengeroposan gigi karena tiga faktor, yaitu plak, gula, dan permukaan gigi yang rentan.

Plak mengandung bakteri yang menghasilkan asam sebagai hasil sampingan konsumsi gula. Hal ini biasanya diperparah dengan konsumsi gula berlebihan pada anak-anak, seperti permen, coklat atau eskrim.

Gigi keropos dapat terjadi di mana asam yang dihasilkan oleh bakteri yang ditemukan pada plak menempel pada gigi seseorang. Seiring waktu, asam ini mulai menyerang email, yaitu lapisan paling luar gigi, dan menyebabkan pengeroposan gigi.

Meskipun kerusakan gigi dapat diobati dengan berbagai cara, cara terbaik untuk memerangi gigi yang buruk adalah untuk mencegahnya dengan menjaga kebersihan gigi yang tepat.

Berikut cara untuk mencegah gigi keropos:

Batasi konsumsi gula pada anak, seperti permen, coklat, eskrim dan softdrink (minuman bersoda)

Lakukan perawatan gigi secara teratur, seperti menyikat gigi yang tepat dua kali sehari dan flossing (membersihkan gigi dengan benang) setiap hari

Menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride. Penggunaan flouride secara teratur dapat memerangi pengkeroposan gigi.

Menggunakan sealants, yaitu lapisan plastik tipis yang diterapkan pada permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Sealants biasanya digunakan pada anak saat gigi gerahamnya mulai tumbuh.

Bila pengkeroposan gigi sudah terjadi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Karena bila kerusakan gigi terus terjadi dan tidak dilakukan perawatan, maka kerusakan bisa mencapai ujung saraf gigi.

Biasanya dokter gigi akan mengobati gigi keropos dengan membuang gigi yang membusuk dengan menggunakan bor gigi khusus. Kemudian dokter akan mengisi lubang tadi dengan bahan khusus, atau yang dikenal dengan tambal gigi.

Tapi jika gigi yang mengalami pengkeroposan sudah cukup parah, maka kemungkinan gigi tersebut akan dicabut. Bila gigi anak yang mengalami pengkeroposan masih gigi susu, maka tidak terlalu menjadi masalah besar, karena bila gigi tersebut dicabut akan tumbuh gigi permanen yang baru.Tapi bila yang mengalami pengkeroposan adalah gigi permanen, maka hal tersebut memerlukan perawatan khusus.