Pinokio, adalah salah satu dongeng anak-anak yang lumayan terkenal diseluruh penjuru dunia. Ceritanya adalah tentang seekor boneka kayu bernama Pinokio yang kemudian berubah menjadi anak manusia sungguhan. Di awal-awal cerita, Pinokio digambarkan sebagai seekor boneka kayu yang nakal, tapi tingkat kenakalannya masih lebih mendingan daripada kenakalan anak muda jaman sekarang. Pinokio tidak pacaran, apalagi ditempat gelap. Bandingkan dengan anak jaman sekarang.

Ok, lanjut. Di setiap petualangannya, pinokio selalu diperhatikan oleh seorang peri yang kelak akan mengubahnya menjadi manusia sungguhan. Setiap kali berbuat nakal, Pinokio akan diberikan hukuman oleh si peri. Dan salah satu hukuman yang paling sering diterima Pinokio adalah hidungnya akan memanjang apabila ia berbohong. Tapi hidungnya bisa memendek lagi jika ia menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Selain itu, dia juga harus rajin menabung #halah.

Seperti kebanyakan dongeng yang ditujukan khusus untuk anak-anak, Pinokio juga memiliki pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulisnya, Carlo Collodi. Beliau, ingin mengingatkan anak-anak yang membaca/mendengarkan dongeng Pinokio bahwa, berbohong itu adalah perbuatan yang tidak baik. Tentu saja ini adalah pesan yang bagus. Tapi menurut saya, dia kurang berhasil menyampaikan pesan-pesannya yang ada di dongeng Pinokio ini.

Dongeng anak-anak biasanya bisa dibaca oleh seorang anak tanpa harus didampingi orang tua sekalipun. Tapi Pinokio, adalah dongeng anak dimana si anak tidak boleh dibiarkan untuk membacanya sendirian. Harus ada yang menemeaninya dan membacakannya dongeng tersebut. Jikalau seorang anak membaca dongeng Pinokio sendirian, saya yakin dia akan salah paham dengan apa yang dimaksud si pengarang dongeng.

Anak-anak yang salah paham mengira, dengan berbohong akan bisa membuat hidung mereka menjadi lebih panjang (baca:mancung). Menurut buku Tatang Sutarma, anak-anak adalah masa dimana keingin tahuan sangat amat tinggi. Semua yang mereka lihat, dengar, baca pasti akan mereka praktekan, demi mendapatkan kebenaran dan memuaskan rasa ingin tahunya.

Nah, jika ada seorang anak yang ingin hidungnya terlihat lebih panjang, maka dia akan mempraktekkan apa yang dilakukkan Pinokio (baca:berbohong). Tentu itu adalah hal konyol, sebanyak apapun kita berbohong, hidung kita segitu-gitu aja. Tapi apakah dengan begitu anak-anak akan berhenti berbohong? Tentu tidak. Malah dia akan terus berbohong lagi sampai hidungnya memanjang.

Itulah alasan kenapa saya menulis post ini. Pinokio adalah sebuah dongeng untuk anak-anak yang tidak boleh dibiarkan dibaca oleh anak-anak tanpa pengawasan orang dewasa. Saya tidak ingin anak-anak, khususnya diIndonesia nantinya akan menjadi orang-orang yang pandai berbohong. Jika anda yang membaca ini sudah punya anak, jangan biarkan anak anda membaca dongeng Pinokio sendirian.