AA adalah Arachidonic Acid / Asam Arachidonat, yang merupakan salah satu jenis asam lemak omega 6 yang banyak dijumpai pada membran sel dan merupakan senyawa yang penting dalam komunikasi antar sel serta menjadi senyawa prekursor (penyusun) bagi senyawa penting lainnya dalam tubuh.

DHA adalah Cocosahexaenoic Acid / Asam dokosaheksaenot, yang merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang golongan omega 3 yang sangat penting untuk fungsi penglihatan dan kecerdasan.

Banyak produk yang dijual dipasaran dengan mencantumkan kandungan isinya berupa AA dan DHA, tetapi kandungan AA dan DHA yang tinggi dan terjamin hanya terdapat pada ASI (Air Susu Ibu). Jadi, jika ibu yang mempunyai produksi ASI-nya cukup / lebih, jangan sia-siakan untuk memberikannya kepada buah hati Anda, namun jika suatu kondisi tertentu, dimana seorang ibu tidak dapat memberikan ASI kepada si kecil, diharapkan si kecil mendapat susu pengganti dengan kandungan kedua zat penting itu, setidaknya 0,2 – 0,5 % dari total asam lemak, untuk menjamin perkembangan mata dan otak yang optimum.


Setelah lepas ASI, anak bisa mendapatkan AA dan DHA dari makanan yakni daging, ikan-ikan laut dan telur, serta susu formula dengan tambahan AA dan DHA.

Manfaat-manfaat AA dan DHA

Kecerdasan

Banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui manfaat AA dan DHA sebagai suatu pencetak kecerdasan, salah satunya yang dilakukan oleh Gregory Finn MD, bahwa anak-anak yang mendapatkan kecukupan AA dan DHA dari ASI mempunyai tingkat verbal IQ 112,6; anak-anak yang mengonsumsi susu tanpa DHA dan ARA 98,8; anak yang mengonsumsi susu dengan tambahan ARA dan DHA 104,5. Hal ini menunjukkan, ASI tetaplah yang terbaik untuk membentuk kecerdasan anak.

Penglihatan

AA dan DHA berperan penting dalam pembentukan retina mata. Anak-anak usia 12 bulan yang mendapat AA dan DHA mempunyai tingkat penglihatan sekitar -20/28 vision, sedang mereka yang tidak, angkanya berkisar -20/41 vision, artinya anak-anak dengan DHA dan AA mempunyai penglihatan yang lebih tajam dan jelas dibanding yang tidak. Jadi AA dan DHA berfungsi sebagai komponen utama pada retina mata, sekaligus mengoptimalkan fungsi retina itu.

Mencegah Infeksi Repsiratorik

Infeksi respiratorik merupakan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh terjadinya infeksi pada saluran hidung, sinus, “parynk” dan “lyrynk”. Jenis penyakitnya cukup banyak seperti flu, sinusitis, “paryngitis”, infeksi telinga, “laryngitis”, dan “bronchitis”. Gejalanya bisa berupa batuk-batuk, radang tenggorokan, hidung tersumbat, demam, sakit kepala, dan bersin-bersin.

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi ini, sebaiknya orangtua haruslah bijak dengan memberikan konsumsi AA dan DHA pada si kecil, karena dengan pemaberian AA dan DHA dengan komposisi yang tepat di awal kehidupannya akan memiliki kemungkinan infeksi saluran respiratorik yang lebih rendah hingga 45% (76% pada anak yang tidak mengonsumsi AA dan DHA.

Untuk membantu imunitas dan perkembangan anak dengan optimal, diperlukan nutrisi-nutrisi lengkap selain AA dan DHA, yaitu vitamin E, A dan mineral “zinc” untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

Alergi

Anak-anak yang mendapat asupan AA dan DHA memiliki kemungkinan alergi hanya 26% dibanding anak yang tidak mengonsumsinya, yakni sebesar 55% karenanya sangat dianjurkan bayi mendapat ASI di 6 bulan pertamanya untuk memperkecil terjadinya alergi.

Sebagai catatan, dengan pemberian AA dan DHA serta nutrisi-nutrisi lainnya sebaiknya para orangtua juga harus memperhatikan kesehatan lingkungan si anak.