Kenali Penyebab Dan Cara Mengatasi Dehidrasi Pada Anak
oleh Seseorang, 12 Tahun Yang Lalu
Ada beberapa gangguan kesehatan yang sering dialami bayi. Salah satunya, dehidrasi atau kekurangan cairan. Jadi, kenali gejala dan cara tepat mengatasinya
Ada beberapa gangguan kesehatan yang sering dialami bayi. Salah satunya, dehidrasi atau kekurangan cairan. Jadi, kenali gejala dehidrasi dan cara tepat untuk mengatasinya.
Umumnya, balita mengalami dehidrasi karena kurang minum atau kurang banyak cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh mungilnya. Bisa jadi, ini akibat bayi terlalu asyik bermain sehingga lupa untuk minum.
Disamping kurang cairan, ada juga penyebab lain terjadinya dehidrasi pada bayi, diantaranya:
- Flu atau pilek. Dehidrasi bisa terjadi pada saat bayi sedang sakit flu atau pilek. Walaupun tidak muntah dan tidak sering pipis, dia akan tetap merasa lemas seperti orang kelaparan dan kehausan. Biasanya, hal ini terjadi karena dia menolak untuk makan atau minum.
- Kelelahan, sekalipun bayi Anda tidak terlalu banyak bermain dan cukup tidur. Ini terjadi akibat banyaknya keringat atau energi yang keluar.
- Terinfeksi virus penyebab muntah dan diare. Walaupun bayi Anda tidak bolak-balik pipis, cukup tidur, dan tidak kelelahan bermain, dia bisa saja mengalami dehidrasi akibat muntah-muntah dan diare yang dialaminya.
Mencegah memang selalu lebih baik dari mengobati. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya dehidrasi pada anak Anda:
- Biasakan si kecil untuk minum secara teratur setiap hari, terutama bila bayi banyak beraktivitas. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya diatur agar bervariasi.
- Tetaplah beri minuman pada bayi, sekalipun dia tidak begitu haus.
- Jangan beri anak minuman yang mengandung kafein, misalnya es teh dan minuman jenis softdrink yang mengandung soda, terutama ketika bayi sedang giat-giatnya beraktivitas dan banyak mengeluarkan keringat. Kenapa? Kafein dapat menambah beban pada aliran darah. Akibatnya, darahnya jadi kental dan produksi keringat pun berkurang.
- Beri pertolongan pertama, berupa larutan oralit, bila bayi muntah atau diare
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini
Ingin diskusi seputar kehamilan, kesehatan, dan tumbuh kembang si Kecil? Yuk, klik di sini:
Buat Diskusi Baru