Bagi Mom n Dads yang baru saja menjadi orang tua mungkin masih bingung dengan seluk beluk pakaian si kecil yang baru lahir. Untungnya masih ada orang tua kita yang biasanya siap sedia memberikan segala nasehat. Namun tidak semua nasehat dari orang tua kita perlu di ikuti. Salah satunya, bayi baru lahir musti dipakaikan gurita.

Meski tak lagi populer, gurita -kain pembalut dada atau perut– masih menjadi salah satu item daftar belanja persiapan orang tua jelang hari kelahiran bayi. Namun seberapa perlukah sebetulnya pemakaian gurita pada anak?

Pemakaian Gurita, Tak Dianjurkan!
Kata orangtua zaman dulu, gurita penting untuk mengecilkan perut bayi baru lahir. Dengan memakaikan gurita –biasanya dengan ketat- orangtua berfikir bahwa perut bayi akan bisa mengecil. Padahal organ-organ tubuh bayi yang baru lahir memang belum berkembang dengan sempurna. Organ tubuh bayi baru lahir juga sensitif dan masih rentan. Karena itu, penggunaan gurita justru dapat menghambat perkembangan organ tubuh bayi, terutama mengganggu saluran pernapasannya.

Itulah sebabnya, para dokter justru tak menganjurkan pemakaian gurita pada bayi baru lahir.
Jika orang dewasa yang punya perut buncit dan membebatnya dengan tujuan serupa saja sering mengeluh "sesak" bagaimana dengan bayi baru lahir?

Perut bayi baru lahir memang terlihat besar atau seperti membuncit, karena memang ukuran perut pada bayi yang baru lahir lebih dominan. Apalagi, saat bayi bernapas perut akan mengalami gerak turun naik sesuai irama napas bayi. Jadi, bentuk tersebut sebetulnya normal untuk bayi.


Rongga Dada Lebih Pendek, Rongga Perut Lebih Besar

Secara medis bayi memang memiliki bentuk tubuh yang berbeda proporsinya dengan orang dewasa. Kalau kita perhatikan, rongga dada bayi lebih pendek dibandingkan rongga perutnya. Inilah yang menyebabkan orangtua sering menyebut perut bayi seperti buncit. Padahal kondisi tersebut disebabkan karena otot dinding perut bayi lebih berfungsi dibandingkan otot dada.
Saat masih berada di dalam rahim ibu, tali pusat berperan sebagai media transpor nutrisi dan pertukaran udara. Fungsi paru-paru belum muncul. Paru-paru baru berfungsi ketika pertama kali bayi menangis saat dilahirkan. Sesudah itu, paru-paru dan rongga dada memerlukan waktu untuk berkembang dengan sempurna. Karena itu, pernapasan bayi masih dibantu oleh otot-otot dinding perut.

Masuk Angin dan Pusar Bodong

Orangtua dulu bilang bayi harus pakai gurita supaya tidak masuk angin, supaya hangat, dan pusar tidak bodong. Padahal yang penting pakaian bayi kering dan hangat. Bayi tidak akan masuk angin karena tidak pakai gurita. Itu hanya mitos. Justru daerah perutnya harus bebas bernapas.

Hubungannya dengan pusar bodong, jika ukuran perut membesar tentunya bagian pusar akan ikut menonjol. Namun bukan berarti dengan memakaikan gurita lantas pusar tidak bodong lagi. Lagipula, kalau bayi berpusar bodong itu karena bagian puntung tali pusatnya memang sejak awal sudah lebih besar, bukan karena tidak dipakaikan gurita.