Fisura dan Skin tag Anus pada Bayi dan Anak

dr. Hermanto SpB,SpBA untuk RFC

Di Room For Children seorang ibu bertanya mengapa pada tepi anus anaknya timbul “daging” berlebih. Ibu yang lainnya menanyakan anaknya jarang buang air besar, bila BAB jarang akan terasa kesakitan sehingga anaknya “malas” ke’ belakang’.
Saya akan mencoba menjelaskan tentang penyakit Fisura anus, yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai robekan anus. Kelainan ini kadang kadang tidak diketahui oleh karena luka robek telah menyembuh, tetapi manifestasi selanjutnya berupa sembelit, sering disalah artikan sebagai penyakit Hirschsprung (sembelit akibat tidak adanya persyarapan pada segmen usus bagian bawah).

Apakah penyebab fisura anus ?
Fisura atau robekan anus disebabkan oleh BAB dengan feses yang besar dan keras. Pada suatu saat oleh karena suatu sebab anak menunda BAB atau karena diet yang kurang mengandung sayur sayuran dan buah buahan, menyebabkan feses menggumpal besar dan keras. Selanjutnya anak cenderung menahan BAB karena perasaan sakit pada saat feses keluar.

Mengapa bisa terjadi perdarahan (BAB darah) ?
Akibat BAB yang keras akan terjadi robekan ditepi anus, sehingga dapat menyebabkan perdarahan, biasanya darah yang keluar berwarna merah segar, sebelum dan sesudah BAB.

Mengapa fisura anus bisa menyebabkan sakit/nyeri di anus ?
Robekan tersebut bila mengenai kulit anus ( bagian luar) akan terasa nyeri, tetapi tidak akan nyeri, bila hanya mengenai usus besar lebih 2 cm dari anus.

Komplikasi apa lagi selanjutnya pada anak dengan fisura anus ?
Setelah 3-4 hari menahan BAB,luka telah mengalami proses penyembuhan, tetapi robek kembali setelah BAB keras lagi. Akhirnya terjadi fibrosis (proses pengerasan otot anus) dan sfinter (otot penahan) anus menjadi kaku.BAB semakin sulit dan anak akan mengedan lebih hebat lagi.

Mengapa pada fisura dan kesulitan BAB bisa tumbuh kulit berlebih (skin tag) pada tepi anus ?
Pada proses penyembuhan luka robekan di anus, kulit di atas robekan akan terangkat sedikit oleh jaringan granulasi disekitar luka.

Bagaimana menegakan diagnosis fisura ani ?
Adanya riwayat nyeri dan kesulitan BAB seperti diuraikan di atas, kondisi anak dengan keadaan umum baik, lincah, gizi baik, dan perut tidak pernah kembung. Kalau perlu dilakukan peneriksaan dalam anus dengan alat anuskopi.