Cepat Bosan Dalam Belajar Iqro'

Salam kenal buat Bunda Maemanah, Mama Syaffa, dan Bunda Almerahnafazzam...Terima kasih atas masukannya ya Bun....

Utk urusan shalat, alhamdulillah dia rajin, dia sudah hapal bacaan shalat dan beberapa surat pendek, tiap kali adzan, dia duluan yg ngambil wudhu'. Kalo sy ngajipun, dia selalu didekat saya Bun...cuma ya itu td, giliran dia disuruh baca Iqro', dia maunya setelah dia tau & bisa, langsung pindah ke halaman berikutnya, ga mau membaca full 1 halaman...^_^. Sekarang dia belum tamat Iqro' 2, ketika saya coba loncat ke Iqro' 3 dia justru senang dan jd semangat lg.
Kalau di sekolah, otomatis dia harus mengikuti metode yg diajarkan ustadzahnya...harus continue...itu yg dia ga mau...yg menurut dia membosankan...Sbg ortu, kita memang harus lebih mengerti & sabar dlm mendidik anak, mudah-mudahan doa kita agar anak-anak kita menjadi anak sholeh & sholehan dikabulkan Allah SWT. Amin...

waalaikummussalam wrwb
Ada satu hal yang bisa saya bagi, bahwa kita sebagai orang tua harus bisa memberi contoh lakukan mengaji setiap ada kesempatan didepan anak, kalau waktu kita sangat sibuk kita harus sediakan waktu minimal pagi dan sore untuk mengaji dan ajaklah anak duduk bersama atau minimal mereka tahu kita melakukan itu secara istiqomah. Insya Allah anak kita akan terbawa untuk rajin juga. Karena Bun banyak orang tua yang ingin anaknya rajin ngaji rajin ibadah dimasjid tapi orang tua gak ngasih contoh aku yakin Bunda ummulhasanah tidak termasuk yg ini.

wa 'alaikum salaam, bunda hasanah ^_^
namanya anak anak memang suka cepat bosen...apalgai kalo apa yang mereka pelajari sudah mereka hapal atau bisa...jadi sifatnya sudah tidak menantang lagi buat mereka, ujungnya pasti bosen. memang belajar mengaji mau tidak mau kontinyu.
kalo saya malah engga bisa belajar "iqraa" karena pengalaman dari anak2 sepupu saya yang sudah besar....mereka kan belajar metode iqraa...wuihhhh ngajinya mantaffff...tapi begitu disuruh menulis kalimah dalam bahasa arab atu kalimah al qur'an...mereka tidak bisa. beda dengan satu keponakan saya yang kebetulan dipercayakan kepada saya dan ibu saya untuk mengajarkan dia mengaji. saya memakai metode jadul yang di daerah sunda disebut cacarakan. sebetulnya itu metode persia (iran)...memang njelimet tapi cukup komprehensif sehingga ponakan saya bisa membaca dan menulis kalimah. dalam metode tersebut yang saya rasakan memang ada bosennya juga, tapi lumayan menantang karena mau tidak mau harus bisa tata cara menulis kalimah. misalnya kalo huruf wau di depan pasti ga boleh di sambung. ada bedanya ketika menulis ta tanis, ta marbutoh, dan lain sebagainya. intinya, ketika anak merasa tertantang, maka dia akan terus semangat belajar...ga gampang bosen ^_^

Alhamdulilah bunda kalo putrinya pintar,,,, memang sih bisa begitu karena anak minatnya ga bisa d paksakan ke semua bahasa,,,, tapi klo memang putrinya bosan belajar iqro,, mungkin karena sudah bisa,, jadi mungkin klo pindah baca al-quran mulai tertarik lg... salam kenal bunda..:)