Menyusui memang merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya agar mereka dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas.

Namun, dengan adanya beberapa faktor dapat membuat ibu berhenti menyusui, seperti anak sudah meninggal sejak lahir, anak sudah bertambah umur dan tidak perlu menyusu lagi, adanya gejala penyakit tertentu sehingga dokter tidak menganjurkan ibu untuk menyusui anaknya.

Bagaimanakah cara berhenti menyusui tanpa rasa sakit sedangkan produksi asi masih tinggi? Produksi asi yang tinggi menyebabkan terjadinya air susu berlebih dan apabila tidak dikeluarkan akan menyebabkan sakit di daerah payudara dan demam yang tinggi.

Agar asi tidak berproduksi secara terus menerus dan tidak perlu dikeluarkan secara rutin, berikut merupakan tips berhenti menyusui secara benar. Lakukan pemeriksaan dan konsultasi pada dokter agar dokter dapat memberikan obat untuk memberhentikan produksi asi secara aman.

Minumlah obat sesuai dengan resep dan anjuran dokter. Berkonsultasilah kembali apabila asi tetap keluar atau berproduksi, sedangkan obat resep dokter sudah habis diminum sehingga dokter dapat memberikan resep obat berikutnya.

Keluarkan semua sisa asi agar tidak terserang demam dan kanker payudara di kemudian hari. Gunakan air hangat untuk membersihkan payudara dan mandi agar dapat membantu keluarnya sisa asi.

Mandilah sehari tiga kali dengan air hangat sambil memompa asi keluar dari payudara hingga bersih setiap hari. Berilah pengertian kepada anak (bila anak sudah cukup umur untuk mengerti) apabila mereka harus memulai belajar mengkonsumsi susu sapi dan bubur atau nasi halus.

Apabila payudara tetap dipompa untuk mengeluarkan asi, maka payudara akan tetap memproduksi asi sehingga terjadi rasa sakit dalam berhenti menyusui. Hindari makanan-makanan yang dapat mempelancar asi untuk sementara waktu, seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan.
Selain itu pula, hindari jamu maupun ramuan tradisonal ataupun suplemen lain di luar resep dokter.

Lakukan olah raga secara teratur sehingga proses menstruasi berjalan lancar.

Dengan lancarnya proses menstruasi, dapat menyebabkan produksi asi berhenti secara otomatis sehingga proses berhenti menyusui menjadi lebih mudah.