Cara kerja terapi lilin layaknya vacum cleanner yang menyedot kotoran, Lilin yang dibakar akan menghasilkan panas, tekanan udara diatas menjadi lebih rendah sehingga asap putih hasil bakaran lilin masuk ke dalam telinga. Setelah dibakar ¾ asap ditelinga jadi penuh, dengan adanya aliran udara dan tekanan lebih tinggi, asap putih itu akhirnya keluar dari telinga sambil membawa partikel – partikel yang ada dalam telinga, termasuk wax yang ada di dalam ruma siput (tymphani), serta jamur yang menutup gendang telinga

Partikel – partikel itu kemudian terkumpul disisa lilin yang tidak terbakar, sisa lilin kemudian dibelah untuk melihat kotoran yang di keluarkan telinga, wax itu bisa tersedot secara osmosis, karena ada peerbedaan tekanan di rongga telinga dan di luar telinga, wax yang disedot berwarna coklat.

Selain itu ada juga serbuk berwarna kekuning – kuningan, sebanyak 20% serbuk itu berasal dari lilin, sisanya adalah jamur yang ada di atas gendang telinga.

Ternyata terapi lilin tidak hanya bermanfaat untuk THT, saat ini banyak salon – salon kecantikan maupun tempat perawatan memberikan jasa terapi lilin.

Terapi lilin bisa juga membantu menghilangkan jerawat, serta bisa memberikan kesegaran pada wajah, selain itu bisa digunakan untuk relaksasi, asap yang dihasilkan dari pembakaran lilin bisa membuat rileks bagi yang menghirupnya.

Terapi lilin sangat bermanfaat bagi kesehatan khususnya pendengaran, infeksi telinga tengah (otitis media), sinusitis (infeksi rongga hidung), imsomia (sulit tidur).

Namanya memang terapi lilin, tapi bukan berartiu lilin yang digunakan adalah lilin ketika mati lampu, hanya karena bentuknya saja yang seperti lilin, maka dinamakan terapi lilin.

Efek yang langsung dirasakan setelah menjalani terapi adalah kepala jadi enteng dan pendengaran bertambah tajam.