“Bayi saya kenapa selalu terlihat lapar ya? padahal makanan yang saya berikan cukup, minum Air Susu Ibu (ASI) juga kuat, belum camilan buahnya, normal tidak ya bayi saya?,” tanya bunda Zafier dalam sebuah komunitas di media online.

Bunda pernah merasakan juga? pertanyaan tersebut sebenarnya banyak ditanyakan para orangtua, terutama para ibu muda yang baru memiliki satu anak. Pada dasarnya, kebutuhan asupan bayi didasarkan pada tingkat pertumbuhannya. Bayi yang baru lahir perlu sering-sering minum ASI karena pencernaannya yang masih kecil membutuhkan frekuensi menyusu yang sedikit namun sering. Seiring berjalannya usia bayi atau saat bayi memakan makanan pendamping ASInya, otomatis pemberian ASI akan berkurang. Nah, bagaimana jika makanan yang bunda berikan cukup dan minum ASInya kuat tetapi si bayi masih lapar? simak artikel berikut seperti dilansir About.com.

Bayi yang baru lahir dan Bayi yang sudah makan
Kita mulai dari awal, bayi-bayi yang sudah memulai Makanan Pendamping ASI (Mpasi) biasanya digolongkan ke dalam bayi yang sekali makan langsung banyak dan bayi yang sering makan tapi dalam jumlah porsi yang sedikit. Bayi yang sudah memakan Mpasinya biasanya hanya akan fokus menyusui di malam hari. Karena pada siang harinya, nutrisinya sudah tercukupi dengan makanan Mpasi, camilan buah dan jus. Frekuensi menyusu akan berkurang di siang hari. Anda tidak perlu khawatir jika pemberian makanan masih normal, frekuensi menyusui pun normal dan bayi Anda terlihat tumbuh dengan baik.

Sementara bayi yang baru lahir, akan meminta ASI jauh lebih sering kepada ibunya karena saat itu ASI menjadi satu-satunya sumber makanan baginya. Anda tak perlu khawatir dengan tindakan bayi Anda yang terlihat selalu lapar dan menempel terus pada Anda untuk menyusu. Yang perlu Anda lakukan adalah menjaga asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Anda. Ingat lho, Anda tengah berbagi nutrisi dengan si kecil. Jadi, pastikan Anda memakan makanan yang bernutrisi tinggi.

Bayi dan susu formula
Orangtua baru kadang terkejut bahwa bayi yang baru lahir kadang memerlukan 1 atau 2 ons susu formula sekali minum. Bayi-bayi yang meminum susu formula sejak lahir hanya diberikan susu formula 8-12 botol dalam sehari. Tidak seperti bayi ASI yang bisa diberikan kapan saja dia mau. Yang perlu Anda perhatikan adalah apabila bayi Anda memuntahkan sisa susu yang Anda berikan setiap kali meminumnya, Anda harus mengurangi takaran susu formula yang diberikan.

Memahami isyarat bayi yang lapar
Orangtua kadang salah mengartikan rengekan, tangisan dan kerewelan bayi dengan mengidentifikasikan bayi Anda lapar. Padahal, rewel atau tangisan bukan satu-satunya tanda bahwa bayi Anda lapar. Bisa saja dia sedang bosan, popoknya penuh oleh pipis atau pupnya, tidak nyaman, mengantuk, marah dan masih banyak lagi. Yang perlu dicari tahu para orangtua adalah penyebab tangisan bayi. Ciri bayi yang lapar terlihat dari:

1. Bayi Anda menghisap jari-jari tangannya.
2. Bayi Anda menghisap ujung lengan pakaiannya.
3. Kepala bayi Anda bergerak ke kanan dan ke kiri.
4. Rewel yang berlebihan
5. Menangis

Lalu seberapa sering bayi Anda harus makan?
Para ahli gizi merekomendasikan pemberian makanan pada bayi yang baru memakan Mpasinya adalah 2 jam setelah menyusu. Jika bayi Anda masih menyusu dengan sering itu normal. The American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian makanan didasarkan pada permintaan bayi Anda bukan pada jadwal makan yang sudah Anda buat.

Bayi yang lapar dan makanan padat
Saat bayi Anda memakan makanan padat pertamanya yaitu antara usia 4 atau 6 bulan, Anda hanya perlu belajar untuk membaca isyarat bayi Anda sedang lapar atau tidak. Tidak mengapa jika bayi Anda meminta makanan terus karena hal ini tidak berbahaya. Pastikan makanan yang Anda berikan kaya akan nutrisi dan terjamin kesehatannya. Biasanya, nafsu makan bayi akan berubah dari hari ke hari. Kadang dia memakan habis seluruh sarapan yang Anda sajikan tapi belum tentu dengan makan siang dan makan malamnya.

Terakhir, lihat bagaimana popoknya
Bagian terpenting untuk mengetahui apakah bayi Anda sudah mendapatkan cukup makanan adalah dengan melihat popoknya. Bayi yang baru lahir akan lebih sering meminum ASI, untuk itu Anda sering bolak balik mengganti popoknya. Seiring bertambahnya usia, frekuensi buang air kecilnya akan berkurang. Namun, Anda patut mewaspadai jika bayi Anda tidak pipis dalam jangka waktu yang lama. Misalnya dalam 24 jam, bayi Anda hanya pipis 2-3 kali. Anda patut curiga bahwa si kecil kurang mendapatkan asupan makanan.

Sumber: bayibalita.com