“Golden period” anak Anda hanya terjadi SEKALI dalam seumur hidupnya dan TIDAK akan pernah datang kedua kalinya.

Pada masa ini, otak anak ibarat busa basah yang sangat MUDAH menyerap segala informasi dari lingkungannya. Karenanya, pastikan Anda memanfaatkan masa 7 tahun pertama kehidupan bayi Anda dengan sebaik-baiknya dengan memberikannya berbagai keterampilan dan aspek pendidikan dasar yang sangat penting bagi masa depan buah hati Anda tercinta.

Karena bila tidak dilakukan sedini mungkin, setelah masa ini, kemampuan otak anak akan mengalami penurunan dalam pembangunan kecerdasannya.

Ada 7 keterampilan dan aspek pendidikan PENTING yang perlu Anda ajarkan pada bayi Anda sedini mungkin.Ketujuh keterampilan tersebut adalah:

1. Bahasa

Kemampuan berbahasa adalah aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya kemampuan bahasa, seseorang tidak akan bisa berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya. Kemampuan bahasa seorang anak juga berkaitan erat dengan kemampuan membacanya.

Faktanya, dalam 7 tahun pertama kehidupan seorang anak, dia memiliki kemampuan fenomenal dalam mempelajari bahasa. Bahkan seorang balita dapat mempelajari beberapa bahasa sekaligus secara bersamaan.

Oleh karena itu, sangat tidak bijak bagi orang tua jika tidak memanfaatkan kesempatan yang sangat luar biasa yang hanya datang SEKALI dalam seumur hidup ini dan hanya memiliki jangka waktu yang sangat pendek ini.

Untuk melatih kemampuan bahasa pada balita, orang tua harus berbicara sesering dan sebanyak mungkin. PENTING juga bagi orang tua untuk membacakan buku cerita pada balitanya.

Sebuah cerita yang sama tersebut harus dibacakan secara BERULANG-ULANG setiap hari selama beberapa bulan, sebelum Anda mulai membacakan cerita baru untuknya.

Cerita baru ini juga harus dibacakan berulang-ulang selama beberapa bulan lamanya. Karena kemampuan berbahasa balita tergantung pada kemampuannya mengulang kata-kata, kalimat dan struktur bahasa yang sama yang diajarkan kepadanya.

2. Konsentrasi

Konsentrasi seseorang timbul dari kemauannya untuk berkonsentrasi dan melalui suatu keterampilan khusus. Konsentrasi ini sangat berguna sebagai persiapan anak untuk belajar di sekolah dan ketika bekerja kelak.

Oleh sebab itu, penting sekali bagi orang tua melatih keterampilan berkonsentrasi pada balitanya sekurangnya selama 20 menit.

Caranya, sejak umur 2 tahun, Anda bisa membacakan cerita kepada balita Anda sambil memintanya untuk duduk diam dan mendengarkan cerita tersebut dengan seksama. Jangan biarkan ia untuk berlarian kesana kemari atau memainkan mainannya ketika sedang mendengarkan cerita yang Anda bacakan.

Untuk melatihnya, mulailah dengan membacakan cerita pendek yang durasinya sekitar 5 menit. Lalu secara bertahap tambahkan durasinya pada cerita-cerita berikutnya.

3. Perilaku Belajar & Bekerja

Ide mempersiapkan anak untuk belajar di sekolah adalah konsep yang secara universal dapat diterima. Begitu juga dengan konsep kesiapan mental anak untuk bekerja, ternyata juga sama pentingnya dengan kesiapan belajar di sekolah, karena kesiapan ini berpengaruh besar pada masa depannya kelak.

Dalam beberapa dekade terakhir, para ahli pendidikan telah mencoba menerapkan konsep belajar yang menyenangkan pada anak-anak.

Karena salah satu penyebab kegagalan anak di sekolah adalah karena adanya anggapan dalam dirinya bila belajar itu tidak menyenangkan dan tidak bisa dinikmati.

Padahal, belajar dan juga bekerja bisa menjadi menyenangkan, jika orang tua dan guru bisa mengajarkannya dengan cara yang asyik dan bisa dinikmati anak-anak.

Jadi penting sekali untuk orang tua mengajarkan konsep bahwa pekerjaan itu adalah sesuatu yang harus diselesaikan dengan sebaik mungkin. Caranya, bisa dengan memberikan balita Anda ‘project’ menyusun balok atau puzzle yang menjadi kesukaannya. Dan jangan pernah memarahinya, bila ia menemui kesulitan dalam menyusunnya. Motivasi balita Anda untuk menyelesaikannya dengan baik dan berikan pujian jika ia sudah berhasil menyelesaikannya.

4. Koordinasi

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa gejala anak yang memiliki kesulitan belajar dan membaca, dikarenakan lemahnya kontraksi otot mereka dan ketidakmampuan merangkak.

Namun sebenarnya, masalah ini dapat dicegah dengan cara yang SEDERHANA dan mudah.

otot-otot balita bisa melemah jika tidak pernah dilatih. Untuk mencegahnya, Anda bisa mulai melatih otot tulang belakang bayi Anda ketika berusia 1 atau 2 bulan. Caranya dengan menelungkupkannya, agar ia bisa berlatih mengangkat kepalanya dan membangun kekuatan otot tulang belakang.

Ketika bayi Anda sudah besar, Anda bisa mulai melatihnya koordinasi mata dan tangan dengan cara bermain melempar dan menangkap bola karet atau kantung biji-bijian. Sedangkan untuk kendali gerak yang baik, agar anak Anda bisa menulis, latihlah ia untuk meremas kertas –misalnya dengan memberinya buku direktori telepon yang sudah lama- menjadi bola kertas dengan satu tangannya.

5. Mengenalkan Bagian Tubuh

Tubuh kita memiliki sisi kiri dan kanan. Dua sisi ini penting sekali dikenalkan kepada balita agar ia kelak mengenali bahaya yang datang dari kedua sisi tersebut –misalnya ketika sedang menyebrang jalan- dan bahkan mengenali perbedaan huruf ‘b’ dan ‘d’.

Caranya sederhana saja, ketika balita Anda mandi jangan hanya memegang kakinya dan membasuhnya. Tetapi katakanlah, “Give me your right foot” dan tunggulah balita Anda meletakan kaki kanannya pada tangan Anda, lalu basuhkan sabun hanya pada kaki tersebut. Ulangi latihan ini untuk bagian tubuh lainnya yang memiliki sisi kiri dan kanan. Mudah ‘kan?

6. Berhitung

Berhitung bisa dikatakan adalah bahasanya matematika. Keterampilan dasar ini sangat berguna ketika bayi Anda telah dewasa, karena itu penting sekali mengajarkan balita berhitung sejak dini. Cara paling mudah mengajarkan anak berhitung adalah dengan mengenalkan angka dengan jari-jarinya. Mulai berhitung dengan satu tangan, sampai kemudian berhitung dengan dua tangan.

Dan seperti latihan lainnya, lakukan cara ini dengan berulang-ulang agar balita Anda dapat mengingatnya.

7. Mengenalkan Warna

Warna adalah hal paling dasar dan penting yang harus diajarkan kepada balita sejak dini. Kenalkan ia pada warna-warna dasar terlebih dahulu, seperti warna putih, hitam, merah, hijau, biru dan kuning. Misalnya dengan memberinya permainan balok berwarna. Mintalah balita Anda –misalnya- untuk memasukan balok kuning ke dalam kotak warna hijau. Sekali lagi, lakukan latihan ini secara berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Selamat mencoba!