Bayi menangis memang sudah biasa ya, Bu, karena ia memang belum bisa berbicara. Menangis merupakan cara ia berkomunikasi dengan Ibu, apakah ia lapar, haus, mengantuk, atau ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Namun jika bayi jarang menangis, apakah hal tersebut yang wajar? Ataukah justru Ibu harus lebih waspada? 

ebook
Banner
Banner AKP

Kenapa bayi jarang menangis? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak dulu, yuk, informasi yang sudah saya kumpulkan berikut ini:

Mempelajari Temperamen Bayi - ibudanbalita

Mempelajari Temperamen Bayi

Setiap bayi tentunya memiliki temperamen dan kepribadian yang berbeda-beda, Bu. Ada yang tidak mudah menangis, tapi ada juga yang menangis berlebihan. Di sinilah Ibu perlu untuk mengetahui temperamen dari bayi Ibu, terutama untuk bayi jarang menangis. Bukan memaksa bayi untuk mengikuti keinginan Ibu, tapi lebih baik Ibu yang mengikuti sifat dan gaya yang dimiliki bayi. Untuk mempelajari temperamen yang dimiliki bayi, berikut beberapa poin yang bisa Ibu gunakan:

Setelah menilai dari poin-poin di atas, Ibu jadi dapat memahami sifat dan tingkat temperamen dari buah hati. Misalnya saja bayi memiliki tingkat adaptasi yang rendah, maka ia akan mudah takut dan menangis saat bertemu orang baru atau berada di tempat baru. Ia akan selalu menempel kepada ibunya dan tidak mau digendong orang lain, karena ibu adalah tempat yang teraman baginya.

Karakter bayi jarang menangis tersebut terbentuk sejak ia lahir. Namun pada bayi yang terlahir prematur dapat terjadi keterlambatan. Mereka tidak dapat menyampaikan keinginan mereka sejelas bayi yang terlahir normal serta sangat sensitif terhadap suara, sentuhan, dan cahaya selama beberapa bulan awal. Untuk bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2,5 kg juga kurang responsif dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg.

Untuk mengatasinya, Ibu sebaiknya sabar menunggu sampai reaksi awal bayi mereda sehingga menjadi lebih siap untuk menerima perhatian dari Ibu. Oleh karenanya, jika bayi jarang menangis Ibu tidak harus selalu khawatir, sebab mungkin sudah menjadi karakteristik dasar dari bayi Ibu.

Waspada Penyakit Berbahaya - ibudanbalita


Waspada Penyakit Berbahaya

Meski terdapat kemungkinan bayi jarang menangis karena sudah menjadi karakteristik dasar yang dimilikinya, tapi Ibu juga tetap harus mengamati dengan teliti. Bayi yang jarang menangis juga bisa menjadi salah satu tanda adanya penyakit yang berbahaya. Antara lain sebagai berikut:

  1. Hipotiroid

    Hipotiroid kongenital adalah suatu gangguan fungsi tiroid yang disebabkan kurang aktifnya kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon tiroid. Hormon tersebut memiliki banyak peranan penting bagi tubuh, di antaranya mengatur suhu tubuh, perkembangan susunan saraf pusat otak, mengatur kinerja beberapa organ tubuh, serta untuk metabolisme. Gangguan fungsi tiroid ini juga bisa menjadi penyebab bayi jarang menangis.

  2. Kelainan pita suara

    Bayi juga memiliki kemungkinan kelainan pada pita suaranya yang menyebabkan ia menjadi bayi jarang menangis. Ia mungkin terlihat menangis, tapi suara tangisannya tidak terdengar.

  3. Mengalami stres

    Di awal kehidupannya bayi mungkin mengalami pengalaman menyakitkan yang berulang, sehingga menyebabkan bayi menjadi stres. Hal ini dapat menyebabkan efek buruk yang mempengaruhi perkembangan sistem saraf pusatnya, sehingga bayi itu menjadi bayi jarang menangis.

    Kondisi ini pun akhirnya dapat menyebabkan bayi jarang menangis. Gejala-gejala antara lain bayi kurang aktif, lebih banyak tidur, pusar menonjol, kulit kering, konstipasi, serta lidah yang membesar dan terjulur. Jika tidak segera ditangani, hipotiroid dapat menyebabkan gangguan pada fisik dan mental bayi.

Sudah jelas ya, Bu, bayi jarang menangis bisa menjadi hal yang normal. Namun jika dirasa bayi jarang menangis disertai dengan beberapa gejala yang mencurigakan, Ibu sebaiknya segera membawanya ke dokter agar cepat mendapatkan penanganan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Selain mengetahui kemungkinan penyebab bayi jarang menangis, jangan lupa untuk selalu menjaga produksi dan kualitas ASI, ya, Bu. Sebab, ASI merupakan sumber nutrisi paling terbaik untuk tumbuh dan kembang si Kecil. Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial yaitu jenis protein siap serap yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh) untuk mendukung pertumbuhan sel otak, otot dan tulang si Kecil serta menjaga kesehatan ibu dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng agar kebutuhan nutrisi Ibu selama periode menyusui tercukupi dan produksi ASI meningkat.

Frisian Flag Primamum adalah susu ibu menyusui dengan 9AAE + 9 Nutrisi Penting untuk melengkapi nutrisi Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag Primamum mengandung energi sebanyak 360 kalori, protein 18 gram, DHA 68 mg dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ibu menyusui. DHA dibutuhkan si Kecil untuk mendukung pertumbuhan sel otaknya di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Frisian Flag Primamum tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Selain pemenuhan nutrisi, Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, coba sekarang!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.