Stimulasi pada janin dapat meningkatkan sel otak janin. Semakin banyak sel otak yang terbentuk, maka semakin luas pula jaringan otak yang dimiliki bayi. Ukuran dan perkembangan otak tersebut lah yang nantinya dapat menentukan kecerdasan si Kecil kelak. Selain meningkatkan kecerdasan, stimulasi janin juga memberikan ikatan yang kuat antara Ibu dan janin. Ayah pun umumnya juga bisa ikut serta dalam pemberian stimulasi janin.
Perlu Ibu ketahui, stimulasi janin yang tepat dilakukan sesuai dengan usia janin atau kehamilan. Stimulasi dibutuhkan janin sesuai dengan tahapan usia tertentu, sehingga setiap usia memiliki stimulasi yang berbeda-beda. Berikut tahapan pemberian stimulasi yang tepat dan menyenangkan pada janin:
Usia Janin 1-4 Minggu
Pada minggu pertama kehamilan Ibu sebaiknya memberikan stimulasi gizi berupa asupan yang baik pada janin. Ibu bisa memperhatikan pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan seimbang dan asupan vitamin yang tepat selama kehamilan. Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayakan kesehatan Ibu dan janin.
Usia Janin 5-12 Minggu
Janin pada usia ini telah memiliki refleks terhadap sentuhan sehingga saat perut disentuh atau ditekan, janin akan memberikan respon melalui gerakan. Stimulasi sentuhan atau usapan lembut pada perut bisa Ibu lakukan untuk mengajaknya berbicara dan membangun ikatan emosi yang positif. Umumnya, Ibu memang belum dapat merasakan gerakan janin, namun stimulasi tersebut dapat membuat janin merasa disayang dan dicintai, sehingga ikatan emosi yang positif Ibu dan janin akan terjalin semakin kuat.
Usia Janin 13-16 Minggu
Pada usia ini indera pendengaran pada janin telah berfungsi sehingga Ibu disarankan untuk sering mengajak janin berbicara, Ibu dapat melibatkan peran Ayah untuk membangun ikatan emosi yang positif dengan membicarakan hal-hal yang menyenangkan. Ibu dan Ayah bisa bercerita minimal 10 menit setiap hari untuk melatih janin belajar menyimak. Dengan sering mendengarkan suara dari Ibu dan Ayah, maka janin juga akan mulai mengenali suara orangtuanya. Tak hanya itu, kerap mengajak janin mengobrol juga akan mengasah kecerdasan bahasanya kelak.
Usia Janin 17-20 Minggu
Ibu bisa memberikan stimulasi janin dengan mendengarkan musik klasik pada usia ini. Alunan musik klasik seringkali dianggap oleh para peneliti dapat membuat kondisi emosi dan tubuh menjadi lebih tenang dan mudah berkonsentrasi. Selain itu, memperdengarkan musik juga seringkali mudah direspon oleh janin. Mengatur jadwal memperdengarkan musik klasik pada janin dapat mengoptimalkan stimulasinya sehingga janin juga bisa menikmati alunan musik dengan baik.
Usia Janin 21-24 Minggu
Pada usia ini, berikanlah janin stimulasi cahaya. Ibu bisa duduk di tempat temaram, arahkan senter menyala ke perut Ibu, sambil gerakkan senter tersebut ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah. Umumnya, janin akan bereaksi dengan gerakannya, entah dengan tendangan maupun pukulan. Dari stimulasi sederhana tersebut, janin akan mulai merekam perbedaan terang dan gelap dalam memori otaknya.
Usia Janin 25-28 Minggu
Ibu dan Ayah bisa mulai memberikan stimulasi suara, sentuhan, dan cahaya pada janin secara rutin. Sambil berbicara pada janin, atau memperdengarkan musik, berikan juga sentuhan lembut pada perut Ibu. Ketikan melakukan stimulasi cahaya, Ibu juga bisa menjelaskan suasana gelap dan terang dengan kalimat seperti “Ibu matikan lampunya ya, wah ini yang namanya gelap, sekarang Ibu nyalakan lampunya ya, nah, terang deh”.
Sebaiknya stimulasi ini diberikan cukup dua kali sehari pagi dan malam, dan tak lebih dari 30 menit. Stimulasi dapat dilakukan dimana saja asal suasananya tetap menyenangkan.
Usia Janin 33-36 Minggu
Memasuki usia kelahiran, janin umumnya telah bisa merespon suara-suara dari luar. Ungkapkanlah kata-kata positif seperti ungkapan sayang, perdengarkan lagu yang menenangkan, janin seringkali merespon dengan bergerak aktif seperti menendang perut Ibu. Libatkan seluruh anggota keluarga untuk mengelus perut Ibu dan mengatakan sayang padanya. Hal tersebut akan membuatnya senang dan berpikir kehadirannya telah dinantikan banyak orang. Selain itu, stimulasi tersebut juga dapat membuat Ibu lebih rileks dalam persalinan.
Nah, penting Ibu ketahui, tak hanya memberikan stimulasi yang tepat dan menyenangkan sesuai usia janin, Ibu juga perlu menjaga dan memastikan Ibu dan janin memiliki gizi yang baik selama kehamilan. Selain mengonsumsi makanan dan vitamin dengan gizi seimbang, Ibu juga bisa memberikan Frisian Flag Mama Tahap 0 SUPRIMA yang mengandung sumber protein tinggi, asam folat, serat pangan (inulin), zat besi, serta kalsium untuk kebaikan janin dan mama dengan rasa cokelat.
Apa pendapat Ibu tentang artikel ini?
Tulis Komentar