Usia kehamilan yang sudah menginjak angka tujuh bulan pasti membuat Ibu dan orang-orang dekat di sekitarnya menjadi lebih waspada. Pada usia kehamilan ini, nutrisi yang dibutuhkan bayi mencapai tingkat tertinggi. Hal ini disebabkan karena saat menginjak bulan ketujuh, rata-rata berat bayi menyentuh angka satu kilogram.
Selain itu, perkembangan otak akan terus bertambah seiring dengan ukuran kepala yang mulai proporsional dengan tubuh. Organ seperti paru-paru dan sistem pencernaan hampir selesai terbentuk. Namun, bayi belum mulai bernapas karena bayi dalam kandungan akan mulai bernapas saat usia kandungan menginjak 36 bulan. Mendekati akhir bulan ketujuh, bayi akan berada pada posisi siap lahir dengan kepala berada di bawah.
Menginjak bulan ketujuh tidak ada salahnya untuk memulai persiapan proses persalinan, tetapi Ibu tidak boleh sampai kelelahan dan lupa dengan kesehatan sang buah hati dalam kandungan. Supaya Ibu lebih waspada dan mampu menjalani proses kehamilan dengan tenang dan nyaman, berikut adalah keluhan-keluhan yang biasa muncul pada usia kehamilan ketujuh yang harus Ibu ketahui.
- Kesulitan Berjalan
Perut yang semakin membesar karena ukuran janin yang makin bertumbuh mengakibatkan berat badan Ibu menjadi bertambah, keseimbangan saat berjalan pun akan terganggu.
- Sakit atau Pegal di Punggung
Hal ini disebabkan karena uterus semakin membesar. Ibu disarankan untuk tidak duduk terlalu lama dan menghindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi.
- Keluar ASI
Pada usia kehamilan ketujuh ini, kelenjar payudara akan mulai memproduksi air susu. Jadi jangan kaget jika ukuran dan bentuk payudara mulai berubah, ya.
- Sesak atau Kesulitan Bernapas
Ukuran dan berat janin yang membesar akan menekan saluran pernapasan sehingga pernapasan sedikit mengalami gangguan.
- Kaki Membengkak
Tubuh memproduksi bermacam hormon yang dapat menyebabkan sendi menjadi longgar. Kondisi ini menyebabkan kaki menjadi lebih besar. Penyebab lainnya adalah berat badan yang bertambah mengakibatkan beban pada kaki lebih besar.
- Konstipasi
Gangguan pada sistem pencernaan satu ini cukup umum terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Hindari konstipasi dengan cara mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang kaya serat, minum air putih minimal dua liter sehari atau disesuaikan dengan berat badan, dan olahraga ringan yang rutin dilakukan setidaknya tiga kali dalam seminggu. Terakhir, cobalah menenangkan pikiran untuk menghilangkan stres saat hamil seperti, spa, relaksasi, atau meditasi adalah hal yang baik untuk dilakukan ibu hamil.
Nah, setelah tahu apa saja yang perlu diwaspadai, berikut tips yang dapat Ibu lakukan supaya kuat menghadapi trimester kehamilan:
- Tetap Bergerak
Bertambahnya beban pada tubuh menyebabkan kesulitan bergerak sehingga timbul rasa malas untuk melakukan apapun. Padahal dengan bergerak, Ibu dapat menghindari rasa sakit pada bagian punggung. Ibu bisa berjalan-jalan ringan diselingi istirahat setiap beberapa menit sekali.
- Ketahui Posisi Bayi
Pemeriksaan janin sangat penting untuk mengetahui posisi bayi karena pada usia kandungan ketujuh, biasanya janin sering berubah posisi. Terkadang janin berada pada posisi normal, namun kadang posisinya sungsang.
- Periksa Tekanan Darah
Pre-eklampsia adalah sindrom pada ibu hamil yang ditandai tekanan darah tinggi dan kenaikan kadar protein dalam urin. Meski sindrom ini bisa terjadi sejak usia kandungan 20 minggu atau sebelum menginjak tujuh bulan, namun efeknya bisa terjadi hingga trimester ketiga bahkan hingga saat persalinan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengancam nyawa.
- Asupan Makanan
Kelebihan berat badan namun kekurangan asupan gizi sangat mungkin terjadi pada Ibu hamil. Kenaikan berat badan ibu hamil yang ideal berbeda sesuai dengan berat badan dan tinggi sang Ibu sebelum hamil. Kurangi konsumsi makanan mengandung karbohidrat, perbanyak makanan berprotein, serta perbanyak asupan buah dan sayur karena dapat mengurangi konstipasi. Terakhir, minum susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag Mama untuk membantu perkembangan janin agar kelak bayi tumbuh pintar, kuat, dan tinggi (PIKAT).
- Kontrol Kehamilan
Disiplin mengontrol kehamilan penting untuk menghindari terjadinya bayi lahir prematur. Tidak hanya dapat meminimalkan pemicu bayi lahir prematur, banyak informasi penting lainnya yang dapat diperoleh jika Ibu rutin berkunjung ke dokter kandungan.
Bertambahnya beban pada tubuh menyebabkan kesulitan bergerak sehingga timbul rasa malas untuk melakukan apapun. Padahal dengan bergerak, Ibu dapat menghindari rasa sakit pada bagian punggung. Ibu bisa berjalan-jalan ringan diselingi istirahat setiap beberapa menit sekali.
Tetap kuat menghadapi proses kehamilan dan terus rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dukungan moral untuk kesiapan mental sang Ibu dari keluarga, teman, dan kerabat akan sangat membantu dalam menjalani proses kehamilan. Perlu diingat, hanya tersisa dua bulan lagi sebelum proses persalinan tiba. Semangat ya, Bu!
Apa pendapat Ibu tentang artikel ini?
Tulis Komentar