Banyak yang menganggap olahraga bagi Ibu hamil adalah kegiatan yang perlu dihindari karena dapat membahayakan kehamilan. Padahal, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bagi Ibu hamil, olahraga merupakan kegiatan yang perlu dilakukan. Bukan hanya baik untuk kebugaran tubuh Ibu, berolahraga juga memberikan manfaat bagi calon bayi hingga masa persalinan. Beberapa manfaat yang dapat dipetik meliputi mengurangi risiko kenaikan berat badan berlebih, menghindari cedera punggung pada Ibu hamil, mempersiapkan otot untuk melahirkan, dan dapat memberikan kehidupan yang sehat dan kuat di awal kehidupan bayi.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Lantas jenis olahraga apa saja yang perlu dilakukan oleh Ibu hamil? Berikut ulasannya.

  1. Berjalan Kaki

    Olahraga ini menjadi yang paling mudah dilakukan karena bisa diterapkan di mana saja. Tidak hanya mudah dilakukan, berjalan kaki juga memiliki manfaat bagi Ibu hamil salah satunya untuk menghindari varises. Pasalnya, varises kerap terjadi pada masa kehamilan akibat hormon progesteron yang aktif diproduksi pada Ibu hamil dan menyebabkan dinding pembuluh darah melebar. Meski tidak berbahaya, kondisi ini menyebabkan rasa yang tidak nyaman. Untuk mengatasi dan menghindari hal tersebut, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah berjalan kaki. Berjalan kaki secara rutin dapat menghilangkan pembengkakan pembuluh darah akibat varises. Tidak perlu terlalu lama, Ibu hanya perlu berjalan kaki 30 menit setiap hari. Selalu sediakan air minum ketika berjalan kaki untuk menghindari dehidrasi. Perlu diperhatikan, keselamatan Ibu adalah hal yang utama saat berjalan kaki. Hindari jalan menanjak dan licin, selain itu pastikan Ibu menggunakan alas kaki yang tepat dan nyaman supaya tidak mudah terpeleset ketika berjalan.

  2. Berenang

    Pada dasarnya, berenang merupakan olahraga yang paling aman dan kaya manfaat untuk dilakukan oleh semua orang dalam kondisi apapun tanpa terkecuali Ibu hamil. Sama seperti olahraga lainnya, berenang mampu menjaga kebugaran tubuh dan meringankan kerja otot tubuh sehingga membuat Ibu tidak mudah lelah ketika beraktivitas. Bagi Ibu hamil, berenang menjadi olahraga yang relatif aman karena dapat menghindari kemungkinan terjatuh seperti olahraga yang dilakukan di darat. Meski demikian, Ibu hamil perlu melakukan konsultasi kepada dokter untuk memastikan tidak ada pantangan untuk berenang, terutama jika Ibu adalah pemula dalam berenang. Jika sudah mengantongi izin dari dokter, Ibu dapat berenang minimal 30 menit dalam satu hari. Mengenai gaya yang dilakukan, Ibu bisa berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter. Pada umumnya, ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga, gaya berenang perlu diperhatikan.

  3. Yoga

    Ada banyak manfaat yang bisa dipetik melalui yoga. Melakukan yoga sebelum melahirkan, dapat menjaga sendi Ibu tetap lentur dan membantu menjaga fleksibilitas tubuh. Tidak hanya itu, yoga juga memperkuat otot, merangsang sirkulasi darah, dan meningkatkan relaksasi pada tubuh Ibu. Selama melakukan yoga, Ibu juga dapat menciptakan tekanan darah yang baik selama masa kehamilan. Yoga juga dipercaya dapat membantu Ibu tetap tenang dan terkendali selama persalinan. Untuk menjaga kesehatan Ibu dan janin, ada beberapa pose yoga yang perlu dihindari. Selama masa kehamilan awal, sebaiknya Ibu menghindari pose yang dapat menyebabkan kehilangan keseimbangan. Kemudian pada trimester kedua, Ibu disarankan untuk menghindari pose yang memerlukan posisi tubuh telentang atau posisi yang meratakan tulang belakang. Hal ini disebabkan, ketika berada posisi berbaring telentang, berat janin dan uterus akan memberikan tekanan pada pembuluh vena dan arteri utama sehingga dapat menurunkan aliran darah ke jantung.

    Artikel Sejenis

  4. Aerobik Ringan

    Aerobik ringan yang dilakukan oleh Ibu hamil bermanfaat untuk memperkuat jantung dan paru-paru. Tidak hanya itu, melakukan senam aerobik ringan pun dapat menjaga tonus otot dan mengurangi risiko melemahnya otot dasar panggul Ibu. Akan tetapi, tidak semua gerakan aerobik bisa dilakukan oleh Ibu hamil. Gerakan seperti melompat, tendangan tinggi, dan berlari cepat harus dihindari. Perlu diperhatikan, ketika melakukan senam aerobik pastikan keseimbangan tubuh selalu dijaga untuk menghindari jatuh. Ibu juga bisa mengikuti kelas aerobik Ibu hamil jika Ibu ragu melakukannya sendiri di rumah atau memang membutuhkan pantauan khusus dari ahlinya.

  5. Squat

    Squat adalah olahraga Ibu hamil yang paling aman dilakukan. Saking amannya, gerakan ini boleh dilakukan oleh Ibu hamil yang berada pada trimester akhir dan bersiap untuk menghadapi persalinan. Pasalnya, manfaat dari gerakan squat dapat menguatkan otot panggul Ibu hamil dan menggeser posisi bayi untuk turun lebih rendah. Untuk melakukan gerakan ini dengan tepat, Ibu perlu berada pada posisi berdiri dengan kaki yang dilebarkan sebatas pundak, kemudian, turunkan panggul Ibu dengan perlahan hingga menyerupai posisi jongkok namun dengan bentuk tulang belakang yang tetap tegak. Pada posisi ini, tahan selama 30 detik, kemudian kembali ke posisi awal dengan perlahan. Gerakan ini dapat Ibu lakukan selama 15 menit setiap harinya untuk mengurangi sakit punggung saat masa kehamilan.

Jadi, tidak perlu takut untuk tetap berolahraga agar tubuh Ibu selalu fit baik dalam masa kehamilan hingga menjelang persalinan ya, Bu!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.