Selain pijat ibu hamil biasa, Ibu juga bisa lho melakukan pijat perineum secara rutin. Biasanya pijat perineum bisa dilakukan pada trimester akhir kehamilan hingga tiba waktu bersalin. Tujuan utamanya yaitu agar otot-otot jalan lahir ibu hamil menjadi lebih lentur. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Pijat perineum ini dipercaya dapat mengurangi risiko terjadinya robekan jalan lahir saat persalinan. Ibu pasti penasaran dengan pijat perineum ini dan bagaimana cara melakukannya, ya? Tak perlu bingung lagi, Bu, artikel ini akan menjelaskan secara lengkap mengenai pijat perineum bagi ibu hamil. Jadi, simak informasinya sampai selesai, ya! 

Apa itu Pijat Perineum?

Perineum adalah area di antara otot vagina dan anus yang menghubungkan otot dasar panggul (pelvic floor). Otot dasar panggul tersebut berfungsi untuk menopang organ panggul, seperti kandung kemih dan usus. 

Sesuai namanya, pijat perineum adalah pijatan yang dilakukan di bagian perineum. Pijatan perineum bisa membantu otot-otot perineum Ibu dan jalan lahir menjadi lebih elastis dan kuat sehingga mengurangi risiko terjadinya robekan jalan lahir ketika persalinan berlangsung.

Robekan jalan lahir disebut juga dengan istilah ruptur perineum. Ruptur perineum termasuk kondisi yang cukup sering terjadi dalam proses persalinan normal, Bu. Kondisi ini sebenarnya lebih berisiko dialami oleh Ibu yang baru pertama kali melahirkan, melahirkan janin dengan ukuran besar, menjalani proses persalinan lama, atau membutuhkan bantuan persalinan, seperti forceps atau vakum. Nah, untuk mengurangi risiko terjadinya ruptur perineum, Ibu bisa melakukan pijat perineum, tentunya setelah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan ya, Bu.

Artikel Sejenis

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pijat Perineum?

Ibu hamil dianjurkan untuk mulai melakukan pijat perineum saat usia kehamilan mendekati waktu prediksi melahirkan, yaitu sekitar 3-4 minggu sebelum melahirkan. Menurut penelitian, ibu hamil yang rutin melakukan pijat perineum berisiko lebih rendah untuk melakukan prosedur episiotomi saat persalinan.

Prosedur episiotomi biasanya dianjurkan oleh dokter kandungan untuk mengurangi risiko terjadinya robekan perineum yang parah. Prosedur ini juga dilakukan untuk memudahkan proses persalinan. 

Pijat perineum tergolong aman untuk kondisi kehamilan yang sehat, normal, dan berisiko rendah. Meski begitu, bukan berarti semua ibu hamil bisa menjalani dan melakukan pijat perineum. Pijat perineum tidak disarankan untuk dilakukan oleh ibu hamil yang menderita perdarahan vagina, herpes di organ intim, atau memiliki luka di vagina dan perineumnya.

Ibu perlu tahu juga bahwa pijat perineum yang dilakukan pertama kali mungkin saja akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri. Akan tetapi, lama kelamaan rasa tidak nyaman tersebut akan berkurang jika pijatan dilakukan secara rutin setiap hari selama beberapa minggu hingga menjelang persalinan. 

Cara Melakukan Pijat Perineum

Mungkin Ibu bertanya-tanya, bagaimana cara melakukan pijat perineum yang aman dan tepat. Sebenarnya pijat perineum tidak membutuhkan alat khusus dan sebenarnya cukup mudah dilakukan. Ibu hanya perlu meluangkan waktu sekitar 5 menit setiap harinya untuk melakukan pijat perineum. Nah, berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Cuci tangan dan gunting kuku jari

    Sebelum Ibu mulai melakukan pijatan, cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir terlebih dahulu. Pastikan juga kuku jari Ibu sudah dipotong dan tidak terlalu panjang agar tidak melukai perineum ketika dipijat.

  2. Pilih posisi yang nyaman

    Pilih posisi yang menurut Ibu paling nyaman. Ibu bisa melakukan pijatan dengan posisi duduk, berbaring, atau berdiri dengan meletakkan satu kaki di kursi. Ibu juga bisa menambahkan kompres air hangat untuk membantu merelaksasi otot perineum. 

  3. Oleskan minyak

    Oleskan jari Ibu dengan minyak yang lembut dan aman untuk kulit ibu hamil, seperti minyak zaitun, baby oil, minyak vitamin E, dan sejenisnya. Setelah itu, posisikan jari jempol sekitar 2-3 cm di dalam vagina Ibu. Jika minyak urut tersebut tidak tersedia, Ibu bisa menggunakan pelumas alat kontrasepsi berbahan dasar air. 

  4. Lakukan pijat dengan tepat

    Melanjutkan langkah ketiga, dengan jari yang sudah diolesi minyak, tekanlah bagian dalam vagina dengan lembut ke arah dubur dan bagian samping vagina. Awalnya mungkin Ibu akan merasakan sensasi kesemutan dan sedikit nyeri. 

    Namun, jika sudah terbiasa melakukan pijat perineum, rasa nyeri akan berkurang. Lakukan gerakan tersebut selama kurang lebih 2 menit, tapi jika Ibu merasakan nyeri atau tidak nyaman, segera hentikan.

    Setelah itu, lakukan pijatan lembut membentuk huruf U pada vagina bagian bawah. Cukup lakukan gerakan tersebut selama 1 menit. Jika sudah mulai terbiasa dengan pijatan perineum, Ibu bisa melakukannya hingga 5 menit.

Seperti yang telah disebutkan, pijat perineum bisa membantu proses persalinan jadi lebih lancar. Maka, sayang rasanya jika Ibu tidak memanfaatkan pijatan ini dengan baik. Apabila Ibu masih bingung atau belum yakin dengan cara pijat perineum, cobalah untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan.

Kondisi Ibu Hamil yang Tidak Boleh Melakukan Pijat Perineum

Pijatan perineum sebaiknya dihindari oleh ibu hamil yang mengalami kondisi berikut ini:

  • Ibu hamil yang mengalami perdarahan vagina
  • Ibu hamil yang mengalami herpes di organ intim
  • Ibu hamil yang memiliki luka di vagina dan perineumnya

Melakukan pijat perineum menjadi salah satu upaya yang bisa Ibu lakukan untuk menjaga kesehatan dan kemudahan saat persalinan. Selain pijat ini, Ibu juga harus melakukan hal-hal lain yang tak kalah penting, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik, mengelola stres, istirahat dan tidur yang cukup, minum air putih yang cukup, dan menghindari makanan maupun minuman yang dilarang untuk ibu hamil.

Salah satu upaya yang perlu Ibu lakukan yaitu mengonsumsi susu khusus ibu hamil agar dapat mendukung kesehatan Ibu dan tumbuh kembang janin dalam kandungan. Nah, Ibu bisa lho memilih susu Frisian Flag PRIMAMUM.

Susu Frisian Flag PRIMAMUM mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial – protein penting dalam bentuk siap diserap oleh tubuh untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak dan tulang janin serta menjaga kesehatan ibu) dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan selama masa kehamilan.

Semua nutrisi di atas bisa Ibu dapatkan dengan rutin mengonsumsi 1 gelas susu Frisian Flag PRIMAMUM setiap harinya karena Susu Frisian Flag PRIMAMUM memiliki kandungan 9AAE dan 9 nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu selama masa kehamilan dan juga pada saat menyusui nanti. Terlebih lagi DHA sangat dibutuhkan di 1000 hari pertama kehidupan si Kecil sejak dalam kandungan dan DHA dalam Frisian Flag PRIMAMUM juga tertinggi dibandingkan dengan susu sejenisnya. Susu Frisian Flag Primamum tersedia dalam rasa cokelat yang lezat dan tidak membuat enek atau mual.

Selama kehamilan banyak hal yang harus diperhatikan, termasuk perkembangan si Kecil di dalam rahim agar Ibu tetap sehat dan si Kecil lahir dengan selamat. Untuk memudahkan Ibu, fitur Kamus Kehamilan bisa jadi solusi yang tepat untuk mencari informasi tentang kehamilan, asupan nutrisi, dan hal-hal lain yang penting bagi Ibu hamil. Yuk, coba fiturnya di sini.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.