Kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan mental si Kecil dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, belajar dari pengalaman, memberikan alasan yang tepat, mengingat hal-hal yang penting dan menghadapi tuntutan kehidupan sehari-hari. Jadi kecerdasan si Kecil di antaranya akan tampak sebagai kemampuan si Kecil untuk menjalin hubungan dengan teman-teman barunya di sekolah, sebagai wujud proses adaptasi dengan lingkungan barunya.
Ibu bisa melatih kecerdasan si Kecil dengan melakukan hal-hal yang kelihatannya sepele dan sederhana, seperti membacakan cerita setiap sebelum tidur. Ketika membacakan cerita, rangsang ketertarikan dan rasa ingin tahunya dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan cerita yang sedang Ibu bacakan. Misalnya ‘Nah setelah Budi sampai di rumah nenek, menurut kamu, Budi akan melakukan apa?’.
Kecerdasan juga bisa dilatih dengan mendorong si Kecil untuk memainkan alat musik. Anak yang tumbuh dalam rumah yang ‘ramai’ dengan kegiatan berbicara, mendengarkan dan membaca, cenderung akan memiliki nilai tes kecerdasan (IQ) yang lebih tinggi dan lebih berhasil di sekolahnya. Olahraga, musik dan aktivitas lain yang memerlukan perhatian dan disiplin, juga merangsang perkembangan mental.
Apalagi yang dapat Ibu lakukan untuk membangun kecerdasan si Kecil? Sediakan mainan yang berwarna-warni, mainan yang mengeluarkan bunyi-bunyian, dan mainan yang memiliki bentuk atau tekstur yang menarik. Lebih banyak meluangkan waktu dengan si Kecil agar terjalin ikatan yang lebih erat dan pertumbuhan mental yang lebih kuat. Jangan biarkan si Kecil duduk sendiri menonton televisi atau bermain video games, terapkan proses belajar yang aktif dan saling bertukar ide.