Kondisi mata merah pada anak yang berlangsung lebih dari sehari sebaiknya tidak dianggap remeh karena bisa saja terkait dengan kondisi tertentu. Sebelum membahasnya lebih lanjut, Ibu harus tahu jika asupan bernutrisi sangat penting untuk tumbuh kembang si Kecil di usianya saat ini. Salah satu asupannya adalah susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung untuk dukung akal cermat dan imunitas si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Kondisi mata merah pada anak cukup sering terjadi, salah satunya bisa terjadi karena disebabkan oleh infeksi. Bisa juga mata merah pada anak karena bermain hp yang terlalu lama dimainkan.

Meskipun sebagian penyebabnya tidak berbahaya, mata yang kemerahan perlu segera mendapatkan pengobatan maupun penanganan yang tepat sesuai dengan penyebabnya. 

Apabila mata merah pada anak tak kunjung sembuh, Ibu bisa membawa si Kecil ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Tapi, Ibu juga perlu tau beberapa hal mengenai mata merah pada anak yang mungkin terjadi.

Baca juga: Bu, Ayo Lindungi Anak dari 8 Penyakit Kulit ini

Artikel Sejenis

Seputar Mata Merah pada Anak

Kondisi mata merah pada anak dalam istilah medis dikenal sebagai konjungtivitis, yaitu peradangan pada konjungtiva. Mata merah pada anak atau konjungtivitis ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk si Kecil yang baru lahir sekalipun.

Konjungtivitis terjadi saat konjungtiva (selaput bening yang melapisi bagian warna putih pada mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata anak) mengalami peradangan yang rentan menyebar hingga merusak mata jika tidak segera diobati.

3 Faktor Penyebab Mata Merah pada Anak

faktor penyebab mata merah pada anak - ibudanbalita

Peradangan yang membuat mata merah pada anak atau konjungtivitis bisa dipicu oleh berbagai hal, Bu. 

Beberapa penyebab si Kecil mengalami mata merah yang terjadi pada si Kecil di antaranya yaitu virus, bakteri, alergi, maupun akibat mengucek mata. 

Berikut penjelasan selengkapnya beserta cara menanganinya:

  1. Mata merah pada anak yang disebabkan oleh virus

    Beberapa gejala mata merah pada anak yang akan terlihat bila si Kecil terinfeksi virus antara lain:

    • Satu mata merah pada anak diikuti yang satunya lagi, terlihat bengkak pada semua bagian, mengeluarkan cairan, dan menjadi lebih sensitif ketika terkena cahaya.
    • Bersamaan dengan mata merah pada anak, si Kecil juga mengalami pilek dan rasa tak nyaman sehingga ia mengeluarkan air mata atau menangis terus-menerus.

    Bila kondisi mata merah pada anak ini terjadi, yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasinya yaitu:

    • Cobalah untuk membersihkan mata si Kecil dengan hati-hati secara teratur. Ibu bisa melakukannya dengan mengusap mata yang gatal menggunakan handuk lembut yang sebelumnya sudah dibasahi dengan air hangat.
    • Selain itu, untuk mengurangi sensasi rasa pedih dan air mata yang keluar terus menerus pada mata si Kecil, Ibu juga disarankan mengompres matanya 2-3 kali sehari menggunakan handuk yang telah direndam air hangat.
  2. Mata merah pada anak yang disebabkan oleh bakteri

    Bakteri yang biasanya menyebabkan mata merah pada anak adalah biasanya staphylococcus, streptococcus, dan haemophilus

    Untuk konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi atau bakteri, gejala-gejala mata merah yang akan tampak antara lain:

    1. Awalnya mata berwarna merah sebelah atau merah muda; terasa nyeri pada ujung atau sebagian mata yang ditandai dengan si Kecil yang amat rewel.
    2. Si Kecil terlihat sering berusaha mengarahkan tangannya ke mata karena terasa amat gatal.
    3. Mata merah pada anak bisa mengeluarkan cairan berwarna hijau atau kuning kehijauan dan terlihat tertutupi kulit pada pagi hari saat si Kecil bangun tidur.

    Pada kasus tertentu, mata merah pada anak yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini dapat disebabkan oleh infeksi serius seperti klamidia atau gonore.

    Bila si Kecil mengalami konjungtivitis seperti ini, Ibu perlu segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan salep atau tablet yang bisa membantu mempercepat pemulihan mata merah pada anak.

    Hindari berbagi obat dengan orang lain, terlebih bila mengalami mata merah. Cuci tangan Ibu terlebih dahulu sebelum dan sesudah memberi obat pada mata si Kecil.

    Baca juga: Ingin Mengajari Anak Cuci Tangan 6 Langkah? Begini Tipsnya!

  3. Mata merah pada anak yang disebabkan oleh alergi

    Selain dua faktor di atas, mata merah pada anak juga bisa disebabkan alergi, Bu. Pemicunya biasanya asap, udara kotor, debu, susu, ataupun interaksi dengan hewan.

    Beberapa gejala konjungtivitis karena alergi antara lain mata si Kecil merah, tampak bengkak, berair, dan mengeluarkan kotoran terus-menerus.

    Untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan keluhan mata merah yang dirasakan si Kecil, dokter menganjurkan Ibu untuk mengompres mata si Kecil menggunakan handuk dingin.

    Selain itu, Ibu juga perlu mencari tahu apa yang menjadi pemicu reaksi alergi si Kecil. Dengan begitu, ke depannya, Ibu bisa menghindarkan resiko alergi pada mata si Kecil sehat kesayangan Ibu.

    Namun, segeralah ke dokter bila kondisi mata merah pada anak tak kunjung membaik ya, Bu.

    Selain konjungtivitis, mata merah pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

    • Iritasi

      Iritasi yang menyebabkan mata si Kecil merah sebelah maupun keduanya bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terpapar asap rokok, kemasukan sampo, hingga terkena klorin dari air kolam renang.

      Untuk mengatasinya, Ibu bisa memberikan obat tetes mata atau membawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    • Flu

      Flu karena infeksi virus juga dapat menyebabkan mata merah pada si Kecil. Hal ini bisa terjadi jika si Kecil tertular seseorang yang mengalami kondisi yang sama.

      Ibu harus segera membawa si Kecil ke dokter jika disertai dengan gejala demam lebih dari 38 derajat Celcius, susah bernapas, batuk terus-menerus, menangis yang tidak biasa, dan frekuensi BAK yang tidak menurun.

    • Pembuluh Darah Pecah

      Penyebab mata merah pada si Kecil yang terakhir adalah pembuluh darah yang pecah atau dalam istilah medis disebut dengan subconjunctival hemorrhages.

      Pembuluh darah yang pecah terjadi persis di bawah konjungtiva mata si Kecil. Konjungtiva tidak dapat menyerap seluruh darah yang keluar, sehingga menyebabkan mata menjadi merah.

Nah, itulah serba-serbi mata merah pada anak yang perlu diketahui. Semoga info ini berguna bagi Ibu, terutama bila ada keluhan mata merah pada anak maupun yang mengalami hal serupa.

Perlu diingat sekali lagi bahwa pengobatan atau penanganan mata merah pada anak juga tidak boleh sembarangan. Ibu perlu menyesuaikan pengobatan dengan penyebabnya.

Di samping mengenali faktor pemicu dan cara memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi keluhan mata merah pada anak, Ibu juga bisa menjaga daya tahan tubuh si Kecil dengan memberikannya susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ yang memiliki kandungan 9 Asam Amino Esensial (9AAE), vitamin C, vitamin D3, zat besi, magnesium, dan zinc. Nutrisi dalam susu pertumbuhan tersebut diketahui dapat meningkatkan sistem imun tubuh si Kecil.

Susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ juga mengandung DHA 4x lebih tinggi untuk meningkatkan akal kreatif, kemampuan kognitif, dan fungsi sistem saraf si Kecil. Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+.

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung akal cermat dan imunitas si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Sebagai tambahan info, Ibu bisa juga memanfaatkan fitur Kalkulator Gizi untuk memastikan asupan nutrisi terpenuhi sehingga kesehatan si Kecil terjaga. Lewat fitur ini, Ibu bisa cek kecukupan jumlah gizi harian Si Kecil yang dikembangkan oleh Akademi Keluarga Prima. Yuk, coba sekarang!

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.