Bayi dilahirkan dengan perlindungan terhadap beberapa jenis penyakit karena Ibu memberikan antibodi kepada mereka sebelum lahir. Apalagi jika didukung dengan pemberian ASI, antibodi yang dimiliki oleh si Kecil akan semakin banyak. Namun, dalam hal kedua kondisi ini, antibodi yang ada sifatnya sementara saja.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Imunisasi adalah cara untuk menciptakan kekebalan atau perlindungan dari beberapa penyakit. Kadang-kadang dibuat dengan menggunakan sejumlah kecil kuman penyakit yang mati atau dilemahkan. Bisa juga hanya bagian kecil dari kuman tersebut, yaitu protein atau bagian dari materi genetiknya.

Imunisasi atau vaksinasi akan bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi seolah-olah ada infeksi nyata. Ini adalah mekanisme yang dibuat supaya tubuh bisa "mengingat" kuman jika nantinya terpapar ke tubuh.

Untuk si Kecil, ada beberapa deretan imunisasi yang harus diberikan sehingga tubuh mereka mengembangkan antibodi yang semakin sempurna. Dokter biasanya akan menjelaskan imunisasi tersebut beserta dengan jadwal yang tepat untuk setiap anak.

Mengingat mekanisme yang dibuat oleh imunisasi terhadap tubuh, tentu pasca pemberian imunisasi akan ada beberapa gejala atau efek samping yang dirasakan oleh si Kecil. Sering kali hal ini cukup membuat bingung Ibu karena bayi belum bisa menyampaikan keluhan yang mereka rasakan.

Artikel Sejenis

Beberapa hal mungkin perlu dihindari dulu sampai tubuh si Kecil sudah beradaptasi. Termasuk mandi, adalah hal yang buat beberapa Ibu dihindari dulu setelah vaksinasi karena biasanya efek dari imunisasi adalah suhu tubuh si Kecil yang meningkat. Tapi jika dilihat secara medis, bolehkah bayi dimandikan setelah imunisasi?

Bolehkah Bayi Dimandikan Setelah Imunisasi?

Sebenarnya tidak ada aturan yang melarang bayi mandi setelah imunisasi. Jadi jika Ibu penasaran akan jawaban dari pertanyaan bolehkah bayi mandi setelah imunisasi, tentu jawabannya boleh. Ibu bisa memandikan si Kecil sebelum atau sesudah imunisasi. Justru setelah imunisasi tubuhnya akan bersih dan bisa mencegah infeksi dari kuman yang ada di kulit masuk ke bekas suntikan imunisasi.

Namun meski sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan bolehkah bayi dimandikan setelah imunisasi, Ibu juga perlu memerhatikan KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi yang muncul pada si Kecil. Karena beberapa jenis vaksin akan menimbulkan nyeri atai bisul pada bekas suntikan, timbul demam atau panas tinggi, yang membuat si Kecil merasa tidak nyaman.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang mungkin muncul pada si Kecil pasca imunisasi:

  • Lebih rewel dari biasanya selama satu sampai dua hari
  • Diare ringan atau muntah
  • Kaki dan lengan kemerahan, atau terasa gatal
  • Benjolan kecil di tempat suntikan
  • Demam 
  • Muncul ruam

Baca juga: Jadwal Imunisasi dan Vaksin Bayi, Catat Yuk, Bu!

Perawatan untuk Si Kecil Pasca Imunisasi


Memberi Asi Pasca Imunisasi - ibudanbalita

Untuk mengurangi keluhan atau gejala yang mungkin dirasakan si Kecil setelah imunisasi, Ibu bisa melakukan beberapa langkah berikut ini, sesuai dengan saran dari Centers for Disease Control and Prevention, supaya mereka merasa lebih nyaman:

  1. Membasuh bekas suntikan yang kemerahan atau nyeri/bengkak dengan kain basah
  2. Memberikan ASI lebih banyak dari pada biasanya
  3. Memberikan obat penurun panas dan sebagainya atas saran dari dokter
  4. Memberikan perhatian yang lebih ekstra untuk memberikan kenyamanan kepada si Kecil

Cara Membersihkan Tubuh Bayi pasca Imunisasi

Setelah mendapatkan jawaban dari pertanyaan bolehkah bayi dimandikan setelah imunisasi, Ibu bisa coba membersihkan tubuh bayi setelah imunisasi dengan cara:

  1. Mengusap tubuh bayi perlahan dengan handuk lembut yang sudah direndam air hangat
  2. Jangan menggosok tubuh bayi, apalagi di area suntikan
  3. Tidak perlu menggunakan sabun khusus, cukup menggunakan sabun bayi biasa

Semoga informasi di atas bisa membantu menjawab pertanyaan Ibu mengenai bolehkah bayi dimandikan setelah imunisasi ya, Bu. Lakukan beberapa tips dan perhatikan beberapa gejala yang sudah dijabarkan di atas agar Ibu selalu siap dengan kondisi pasca imunisasi.

Pastikan juga tetap memberikan ASI, karena ASI tidak hanya menjadi sumber nutrisi tapi juga bisa menjadi asupan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil untuk meminimalisir gejala yang muncul setelah vaksin. Jadi salah satu cara menanganinya adalah dengan menjaga produksi dan kualitas ASI ya Bu.

Baca juga: Catat! Ini Jenis Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak

Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial yaitu jenis protein siap serap yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh) untuk mendukung pertumbuhan sel otak, otot dan tulang si Kecil serta menjaga kesehatan ibu dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng agar kebutuhan nutrisi Ibu selama periode menyusui tercukupi dan produksi ASI meningkat.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!

Frisian Flag Primamum adalah susu ibu menyusui dengan 9AAE + 9 Nutrisi Penting untuk melengkapi nutrisi Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag Primamum mengandung energi sebanyak 360 kalori, protein 18 gram, DHA 68 mg dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ibu menyusui. DHA dibutuhkan si Kecil untuk mendukung pertumbuhan sel otaknya di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Frisian Flag Primamum tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin. 

Selain mencari tahu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah imunisasi, Ibu juga perlu terus memantau tumbuh kembang si Kecil. Ibu bisa menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang dikembangkan berdasarkan Growth Chart WHO. Yuk, coba sekarang di halaman ini!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.