Di samping pendidikan formal, pendidikan karakter sangat penting untuk diajarkan pada anak sejak dini. Malah, pendidikan karakter akan lebih berpengaruh pada masa depan anak. Salah satu karakter yang harus ditanamkan pada anak adalah sopan santun.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Sopan santun pada anak dapat dibentuk dari didikan orang tua, kebiasaan, dan budaya di tempat anak tinggal. Etika ini perlu dimiliki oleh anak agar ia lebih menghormati orang lain. Sayangnya sekarang ini sopan santun sudah semakin berkurang. Banyak anak yang bersikap kurang hormat. Oleh karena itu, Ibu perlu mengajarkan sikap sopan santun dengan beberapa tips berikut ini:

Mulailah Sedini Mungkin

Sopan santun akan lebih mudah diajarkan jika dimulai sedini mungkin. Usia yang tepat untuk mulai mengajarkannya adalah ketika anak berusia 1-3 tahun. Di usia ini anak ibarat kertas kosong yang masih mudah dibentuk. Jika Ibu mengajarkan kebaikan, maka anak akan mudah mengingat hal tersebut seterusnya. Mulailah dengan mengajarkan kebiasaan yang mudah terlebih dulu, seperti bersalaman, cara duduk yang benar, dan meminta izin.

Ajarkan Kata Tolong, Maaf, dan Terima Kasih

Ada tiga kata yang harus mulai diajarkan pada anak sejak dini, yaitu tolong, maaf, dan terima kasih. Kata “tolong” diucapkan ketika meminta bantuan, kata “maaf” ketika melakukan kesalahan, dan kata “terima kasih” setelah menerima sesuatu dari orang lain. Ibu juga perlu mengajarkan beberapa kata lainnya, seperti ucapan salam dan permisi. Tentunya cara mengajarkan kata-kata tersebut adalah dengan memberikan contoh secara langsung ya, Bu.

Konsisten & Tekun Dalam Mendidik

Konsisten & Tekun Dalam Mendidik

Mendidik tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Diperlukan proses, kesabaran, dan ketekunan sampai anak benar-benar memahami yang diajarkan oleh Ibu. Teruslah berusaha untuk mendidik dan mencontohkan anak tentang sopan santun setiap hari. Jika anak lupa, jangan lelah untuk mengingatkan ia, Bu. Memang wajar apabila anak bersikap kurang benar, tapi sebaiknya Ibu tidak mentolerirnya karena akan memberikan kesan bahwa Ibu tidak konsisten dalam mendidik.

Artikel Sejenis

Menjadi Panutan bagi Anak

Percuma saja mengajarkan sopan santun ke anak kalau Ibu tidak memberikan contoh, karena pada dasarnya anak lebih cepat belajar dengan cara melihat, bukan dari kata-kata. Untuk itu Ibu harus bisa menunjukkan cara beretika yang baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti mencium tangan orang yang lebih tua, mengucapkan permisi saat melewati orang lain, tidak memotong pembicaraan orang, dan lainnya. Dari hal-hal sepele tersebut, anak akan mudah untuk meniru dan melakukannya sendiri.

Mengajari Sambil Bermain

Anak-anak akan lebih mudah menerima pelajaran jika disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Ibu pun bisa mengajarkan sopan santun melalui permainan peran. Metode ini dapat mengajarkan anak secara santai tapi efektif.

Saat bermain, sisipkan ajaran tentang cara bersikap dan berbicara yang benar, seperti cara berbicara pada orang yang lebih tua, menyapa orang, menghargai orang lain, atau berperilaku dalam kehidupan. Lalu saat anak berperilaku baik selama bermain, berikan ia pujian dan ucapkan terima kasih karena sudah mau belajar dengan baik. Ibu juga perlu menunjukkan bahwa Ibu sangat menghargai anak yang bersikap sopan dan baik.

 

Baca juga: Kapan dan Bagaimana Mengajarkan Tata Krama pada Balita?

Gunakan Metode Cerita

Metode lainnya dalam mengajarkan anak sopan santun adalah dengan mendongeng. Anak-anak sangat menyukai kegiatan ini sehingga akan mempermudah Ibu dalam menanamkan etika pada diri anak. Bacakan dongeng yang memiliki pesan moral untuk diajarkan pada anak. Dari dongeng anak-anak ini, ia akan lebih mudah menangkap nilai-nilai positif yang terkandung didalamnya.

Berikan Apresiasi Sewajarnya

Saat anak sudah menerapkan etika dengan baik, jangan lupa untuk memberikan apresiasi padanya, ya. Apresiasi ini adalah bentuk bahwa Ibu menghargai usaha yang telah ia lakukan. Pemberian apresiasi juga sebaiknya tidak berlebihan, karena bisa membuat si Kecil bersikap sopan hanya untuk mendapatkan hadiah. Ibu cukup mengapresiasi sewajarnya saja. Bisa dengan pujian, makanan favoritnya, dan ucapan terima kasih atas kerja kerasnya.

Menegur Jika Salah

Anak lupa bersikap sopan seperti yang sudah Ibu ajarkan adalah hal yang sangat wajar, tapi bukan berarti bisa dimaklumi begitu saja. Ibu tetap harus memberikan teguran agar anak menyadari kesalahannya. Berikan teguran dengan kata-kata dan intonasi suara yang tidak menyakiti perasaan anak.

Berikan Perhatian

Berikan Perhatian

Anak yang berbuat kurang sopan bisa jadi karena ia kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya, sehingga ia melampiaskannya dengan cara berperilaku yang tidak benar. Bagi anak, kasih sayang dan perhatian dari orangtua adalah hal yang utama. Tanpa ada keduanya, anak akan merasakan hampa dalam hatinya sehingga bisa menyebabkan anak berperilaku negatif. Jadi, sempatkan waktu untuk berkomunikasi dan melakukan kegiatan bersama anak setiap hari ya, Bu.

Tanamkan Nilai Agama

Agama memiliki ajaran tentang cara berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari agama, maka secara otomatis akan menanamkan perilaku baik pada diri anak. Jadi, mulailah untuk memperkenalkan agama pada anak sejak dini ya, Bu. Dari ajaran agama karakter anak juga akan terbentuk dengan baik dan terus dibawa hingga ia dewasa kelak.

 

Semoga tips di atas dapat membantu Ibu dalam mengajarkan sopan santun pada buah hati. Masing-masing anak akan membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Jika Ibu terus tekun mendidiknya, kelak ia pasti akan memahami manfaat dari sopan santun dan terus menerapkannya sampai ia tumbuh dewasa.

Ibu memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi seputar anak? Langsung kunjungi laman Tanya Pakar saja ya, Bu. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Ibu secara langsung. Untuk bisa memakai fitur tersebut, pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu.

 

Sumber:

Kompasiana

Tokopedia

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.