UPAYA PERBAIKKAN
Untuk mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak
aman, perlu dilakukan usaha promosi keamanan pangan baik kepada pihak sekolah, guru, orang tua,
murid, serta pedagang. Sekolah dan pemerintah perlu menggiatkan kembali UKS (Usaha Kesehatan
Sekolah). Materi komunikasi tentang keamanan pangan yang sudah pernah dilakukan oleh Badan POM
dan Departemen Kesehatan dapat ditingkatkan penggunaannya sebagai alat bantu penyuluhan
keamanan pangan di sekolah-sekolah.
Perlu diupayakan pemberian makanan ringan atau makan siang yang dilakukan di lingkungan
sekolah. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar anak tidak sembarang jajan. Koordinasi oleh pihak
sekolah, persatuan orang tua murid dibawah konsultasi dokter sekolah atau Pusat Kesehatan Masyarakat
setempat untuk dapat menyajikan makanan ringan pada waktu keluar istirahat yang bisa diatur porsi dan
nilai gizinya. Upaya ini tentunya akan lebih murah dibanding anak jajan diluar disekolah yang tidak ada
jaminan gizi dan kebersihannya.
Dengan menyelenggarakan kegiatan makanan tambahan tersebut, diharapkan mendapat keuntungan,
misalnya : anak sudah ada jaminan makanan disekolah, sehingga orang tua tidak khawatir dengan
makanan yang dimakan anaknya disekolah. Ibu yang selalu khawatir biasa memberi bekal makanan pada
anaknya. Kalau makanan yang baik dan bergizi tersedia disekolah, akan meringankan tugas ibu. Dalam
kegiatan ini bisa pula dikenalkan berbagai jenis bahan makanan yang mungkin tidak disukai anak ketika
disajikan dirumah, tetapi akan menerima ketika disajikan disekolah. Dengan demikan anak dapat
mengenal aneka bahan pangan.
Banyak studi yang menunjukkan persentase anak sekolah Amerika yang kelebihan berat badan
bertambah hampir tiga kali lipat dalam 20 tahun terakhir. Kecenderungan tersebut diduga akibat makanan
faft food (junk food) dan kurang olahraga. Pengalaman yang bisa diambil jadi contoh yaitu kebijakan baru
di Los Angeles dalam beberapa tahun ke depan akan menghilangkan tahap demi tahap minuman ringan
di mesin-mesin penjaja dan kafetaria. Minuman yang dianggap tak bermanfaat itu akan diganti dengan air
putih, susu dan buah-buahan dan minuman olahraga. Hal ini menunjukkan statu kepedulian terhadap
kesehatan anak usia sekolah.
Bahaya yang senantiasa mengancam kesehatan anak usia sekolah karena perilaku makan ini harus
diperhatikan oleh semua pihak. Orang tua, guru, persatuan orang tua murid dan guru, pemerintah daerah
khususnya departemen pendidikan dan departemen kesehatan harus mulai mengambil langkah cepat
berkoordinasi untuk melakukan upaya perbaikkan. Perlu dipikirkan pembuatan peraturan atau
kebjaksanaan baik oleh pihak sekolah atau instansi terkait sehingga dapat mengatasi masalah ini.
Peningkatan perhatian kesehatan anak usia sekolah ini diharapkan dapat mengciptakan peserta didik
yang sehat, cerdas dan berprestasi.