Kesadaran menggosok gigi sejak kecil, akan terbawa sampai sang anak dewasa. Dengan demikian, kesehatan gigi si kecil sangat dipengaruhi bagaimana kita selaku orang tua menanamkan kesadaran (bukan memaksa) pentingnya kebersihan diri sejak kecil.
Tentu saja, memberikan pengertian kepada si kecil akan sangat berbeda pendekatannya dengan memberikan penyuluhan kepada orang dewasa :-) . Jadi, kesabaran tetap penting dalam mengajar si kecil hari demi hari sampai apa yang Bunda ajarkan melekat padanya. Berikut pengalaman saya:
Gosok gigi gembira, Bunda bernyanyilah

Saat gigi si kecil mulai muncul adalah saat Bunda harus mulai mengajar si kecil untuk menggosok gigi. Ajak dan ajarkan kebiasaan ini dengan cara yang menyenangkan bagi si kecil sampai cukup usianya untuk diberikan penjelasan verbal mengapa ia harus membersihkan giginya dari sisa makanan. Saya melakukannya dengan menggosok giginya sambil bernyanyi. Bunda pasti mengenal lagu anak ‘Bangun Tidur’ ciptaan Bu Kasur. Inilah lagu yang saya nyanyikan sambil menggosok giginya dengan sedikit modifikasi pada syairnya ;-) .
Berikan pengertian verbal dan dukung dengan gambar

Saat si kecil cukup usia untuk diberikan pengertian tentang manfaat menggosok gigi, ajaklah berbicara. Saya melakukannya dengan mengajaknya melihat gambar-gambar gigi yang berlubang dan gangguan pada gusi yang diakibatkan kurangnya perhatian pada kebersihan gigi dan mulut. Gambarnya saya dapatkan dengan mencari di internet melalui penelusuran gambar via google.

Bunda: Tuh, Rein…lihat deh, mau kamu kayak gitu?

Si Kecil: Itu kenapa sih, Ma…hiyyy!

Bunda: Hiyyy…nggak mau kayak gitu, kan? Itu akibat malas bersihkan sisa makanan yang nyelip di gigi, cara bersihinnya dengan menyikat gigi, Rein.

Tapi Bunda, jangan berharap bahwa dengan satu kali memberi pengertian, kemalasan si kecil untuk menggosok giginya tidak akan kambuh. Sesekali pasti kambuh, tugas kita ingatkan si kecil.

Bunda: Rein, ingat nggak gambar yang waktu itu kita lihat sama-sama di internet? Itu lho yang gigi dan gusinya….hiyyy!

Si Kecil: O, iya Ma…ingat….ingat.

Bunda: Nah, yuk…biar nggak jadi kayak gambar itu sikat gigimu, sebentar aja, yuk. Nanti Mama, nyanyi lagu yang tentang gosok gigi itu, lho Rein.
Perkenalkan suasana berkunjung ke dokter gigi

Kunjungan ke dokter gigi kenalan akan berdampak baik saat si kecil suatu hari membutuhkan perawatan dokter gigi. Ajarkan bahwa dokter gigi itu bukan seseorang yang menakutkan. Apa yang dikerjakan dokter gigi bukanlah hal yang menakutkan.
Bunda bermain sebagai dokter gigi

Akhir-akhir ini anak saya suka bermain role play, menirukan profesi/aktivitas orang dewasa. Papa jadi montir mobil sendiri, dia akan ikuti. Diajak ke tukang cukur, sesampainya di rumah, dia siap meniru profesi itu dengan mainan seadanya. Diajak makan bakmi Jawa, sesampainya di rumah, dia siap berprofesi sebagai koki. Untuk bakmi, diambilnya karet-karet gelang, untuk piring sajinya, diambilnya cymbal :-D . Okelah, saya pun mengikuti selera role play-nya. Tiba-tiba saya menyandang profesi sebagai dokter gigi setiap tiba waktunya untuk menggosok giginya pada malam hari