Sekembalinya dari mudik ke tanah air, belum ada ide nulis artikel. Kali ini saya mau share pengalaman membawa bayi di pesawat. Walaupun Salma sudah berumur 3 tahun, tapi artikel ini ditujukan untuk balita. Hanya beda sedikit, misalnya tentang diapers dan kursi duduk (seat). Yang lainnya sama saja, bisa diterapkan untuk bayi dan anak-anak.

Sebelum Anda melakukan perjalanan dengan pesawat, jika Anda membawa serta bayi Anda, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui sebelumnya. Jika kondisi bayi sehat, perjalanan dengan pesawat relatif aman untuknya.

Berikut ini ada beberapa tips agar aman membawa bayi di pesawat, yaitu:

1. Sebaiknya, saat pesawat lepas landas dan mendarat, bayi diberi sesuatu di mulutnya agar terbuka untuk menyeimbangkan tekanan, sehingga dapat mencegah timbulnya gangguan pada gendang telinganya. Ibu dapat memberinya dot atau sendok plastik yang tumpul.

2. Di dalam kabin pesawat terdapat tombol pengatur udara (AC) yang sebaiknya jangan diarahkan langsung ke bayi. Jika dirasa terlalu dingin, aliran udaranya dapat dikecilkan atau bahkan dimatikan. Anda bisa mengaturnya sendiri, atau minta tolong pada pramugari.

3. Persiapan yang tak kalah penting adalah makanan untuk bayi. Walaupun bayi mendapatkan jatah sendiri ketika di pesawat, tapi makanan yang diberikan belum tentu cocok dengan bayi kita. Jadi sebaiknya Anda membawa bubur bayi yang biasa Anda berikan. Juga bawalah biskuit kesukaannya.

4. Bekal yang lain yaitu susu (jika ia tak minum ASI) secukupnya bagi bayi. Susu bubuk dan airnya, sebaiknya dipisah dan dicampur saat dibutuhkan. Untuk saat ini membawa air putih kadang tidak diperkenankan. Tetapi masih ada juga maskapai yang memperbolehkan membawa air putih jika untuk bayi (baby). Jika tidak diperkenankan membawa air putih, Anda bisa meminta air pada pramugari ketika ingin membuat susu untuk si kecil. Bawalah beberapa buah dot (botol susu), sesuaikan dengan jauhnya perjalanan yang akan Anda tempuh. Sebaiknya bawa bekal agak lebih, karena ada kemungkinan keberangkatan pesawat tertunda (delay) hingga beberapa jam. Berdasarkan pengalaman sih....

5. Jangan lupa membawa baju hangat, topi, kaus kaki, dan sarung tangan untuk mencegah bayi terkena hawa dingin di pesawat atau di ruang tunggu. Membawa diapers juga cukup praktis, karena mengganti popok bayi di pesawat tak semudah seperti jika dilakukan di rumah. Bawa juga baju ganti untuk berjaga-jaga jika baju kotor, terkena tumpahan susu/makanannya atau ketika bayi muntah di pesawat.

6. Apakah Ibu mudah mabuk jika naik pesawat? Jika, ya, sebaiknya Ibu ditemani oleh orang dewasa lain yang tak mudah mabuk, mengingat dalam keadaan mabuk sukar bagi Ibu menjaga bayi.

7. Jika bayi rewel tentu ada sebabnya. Mungkin karena popoknya basah, kedinginan, atau karena deru mesin pesawat, atau karena lingkungan yang asing baginya. Menggendong bayi sambil menepuk-nepuk punggungnya bisa membantu meredakan rewelnya.

8. Untuk mengetahui kondisi fisiknya, tak ada salahnya memeriksakan bayi ke dokter 2-3 hari sebelum berangkat.

9. Bawalah 1 atau 2 buah mainan bayi untuk bermain ketika di pesawat. Pilih yang tidak mengeluarkan bunyi nyaring/berisik agar tidak mengganggu penumpang lainnya.
Untuk anak-anak yang sudah bisa menulis, bisa juga dibawakan buku gambar dan pensil warna. Anda bisa juga membawa buku cerita, jadi ketika kejenuhan datang menghampiri si kecil Anda bisa membacakan cerita/dongeng untuknya.

10. Untuk ibu yang membawa serta bayi, biasanya akan ditempatkan/mendapatkan kursi (seat) paling depan. Disana ada meja khusus untuk menaruh bayi. Minta tolonglah pada pramugari jika Anda ingin memakainya.

11. Ketika take off dan landing sebaiknya bayi berada dalam pangkuan Anda.

12. Berapa batasan usia bayi boleh naik pesawat? Untuk hal ini sepertinya tidak ada aturan khusus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak Anda sebelum keberangkatan, apakah bayi aman bepergian dengan pesawat terbang atau tidak.