Tidur Mendengkur Berbahaya Tidak?
oleh Seseorang, 15 March 2011, 14:19 PM
siang bunda semua-nya mau tanya nih anak-ku kadang suka tidur mendengkur apakah itu berbahaya ato tidak? terus tidur mendengkur karena apa ya? karena kecapean ato bawaan ya, masalahnya ayahnya kadang suka tdr mendengkur juga. Minta tips dong dari bunda semua-nya kalo ada yg tau gmn cara ngatasinnya. thx ya
Ada 3 komentar pada diskusi ini
15 March 2011, 14:50 PM
15 March 2011, 14:26 PM
Mendengkur, tak hanya akan membuat kondisi kesehatan si kecil terganggu. Kelak jika sudah dewasa iapun akan rentan terhadap stroke, hipertensi dan penyakit jantung.
Dalam istilah medis, mendengkur atau ngorok disebut dengan obstructive sleep apnea (OSA), yakni tersumbatnya saluran napas atas saat tidur. Namun kondisi masih memungkinkan bagi penderitanya untuk tetap dapat bernapas. Tak hanya orangtua, anak-anak usia balita pun juga banyak yang menderita OSA.
Namun tidak setiap anak yang mendengkur mengidap OSA. Mendengkur dapat juga disebabkan karena si kecil terlalu capai bermain disiang hari.
Ciri-ciri
Saat tidur, akan keluar suara dengkuran dan si kecil tampak kesulitan bernapas.
Si kecil akan berkeringat terus menerus saat tidur. Hal ini karena organ-organ tubuhnya sebenarnya tetap terjaga untuk selalu siap "membangunkan" fungsi sadar otak saat napasnya terhenti. Akibatnya organ-organ tubuhnya lelah sehingga si kecil jadi berkeringat saat tidur.
Pada siang hari, si kecil akan sangat aktif. Hal ini karena tidurnya yang tidak sempurna maka ia menjadi uring-uringan dan melampiaskannya dengan perilaku hiperaktif.
Si kecil mudah tertidur di mana saja. Hal ini karena ia kurang tidur di malam hari sehingga ia menjadi cepat lelah, baik fisik maupun mental.
Penyebab
Mengendornya otot-otot pernapasan sewaktu anak tidur.
Si kecil memiliki kelebihan jaringan pada saluran pernapasan bagian atas.
Adanya ketidaknormalan anatomi saluran pernapasan bagian atas dan rahang. Seharusnya dalam kondisi normal otot-otot yang mengendalikan lidah dan jaringan lunak serta langit-langit mulut menjaga saluran napas tetap terbuka selama anak tidur. Namun pada penderita OSA, otot-otot tersebut terlalu relaks sehingga saluran pernapasan menyempit dan memicu anak untuk mendengkur dan selanjutnya sulit bernapas.
Solusi
Memeriksakan anak merupakan tindakan yang paling disarankan. Biasanya, jika hasilnya memang positif, si kecil penderita OSA maka akan ditawarkan beberapa pilihan terapi sesuai dengan berat ringannya kasus.
Terapi yang diberikan
Dilakukan operasi pelebaran saluran napas atas (UPP) atau somnoplasty.
Untuk mengatasi penyempitan jalan napas yang disebabkan oleh kecilnya rahang bawah maka biasanya akan dilakukan operasi plastik mulut.
Menggunakan dental appliances. Alat ini berfungsi mengganjal mulut untuk mencegah lidah terjatuh dan bisa melebarkan saluran napas.
Terapi Continous Positive Airway Pressure (CPAP), yaitu meniupkan udara bertekanan tinggi ke jalan napas selama tidur sehingga tidak akan lagi terjadi penyempitan. Pada praktiknya, saat tidur penderita OSA akan menggunakan alat yang berbentuk masker.
15 March 2011, 14:24 PM
Banyak penyebab mendengkur, diantaranya adanya sumbatan oleh polip, atau alergi yang membuat selaput lendir membengkak sehingga penderita kesulitan bernapas dengan normal dan terpaksa harus bernapas lewat mulut sehingga menimbulkan bunyi. Tetapi mendengkur yang rata-rata dialami anak-anak biasanya terjadi karena adanya pembengkakan tonsil atau amandel.
Biasanya mendengkur terjadi pada anak ini paling banyak terjadi pada anak berusia 3-6 tahun. Pada anak-anak, kebiasaan mendengkur akan terhenti dengan berhentinya pertumbuhan tonsil dan adenoid. Yaitu ketika anak mulai memasuki usia 7-8 tahun. Betapapun kecil suara dengkur yang timbul ketika anak tidur, mengandung sejumlah resiko. Getaran yang konstan pada organ di tenggorokan akan menurunkan produksi ludah dan akan lebih cepat mengandung masuknya kuman pencetus infeksi. Selain itu, dengkur juga memicu gangguan tidur, padahal kenyamanan dan kecukupan waktu tidur sangat dibutuhkan anak-anak untuk pertumbuhannya.
Mendengkur harus dicermati, karena dapat menyebabkan suatu masalah kesehatan yang serius yang dikenal dengan istilah sleep apnea, yaitu terhentinya napas secara mendadak ketika tidur. Sleep apnea kerap dialami anak yang mempunyai kebiasaan mendengkur. Tanda-tandanya, tiba-tiba suara mendengkurnya berhenti, lalu akan tersentak bangun dan menarik napas sangat dalam dengan cepat sehingga menimbulkan suara keras.
Apapun penyebabnya, mendengkur dapat mengurangi kualitas tidur anak. Jika terjadi gangguan tidur harus segera mendapat pertolongan medis. Apalagi anak yang menderita apnea tidak mendapat penanganan serius dari dokter, anak akan mengalami problem perkembangan dan perilaku, termasuk meningkatnya pola gerakan tidur yang tidak beraturan.
Jika penyebabnya diketahui karena kegemukan, orang tua harus dapat memodifikasi pola makan si kecil. Jika mendengkur anak berkaitan dengan penyakit tertentu atau alergi, tanyakan kepada dokter anak cara terbaik yang bisa dilakukan. Untuk flu, anda mungkin cukup dengan menyembuhkannya. Tapi jika penyebabnya alergi, gunakan pembersih udara, buat ruangan bebas hewan peliharaan, monitoring apa yang anak makan, berikan obat-obatan yang bisa membantu.
Penemuan disebuah rumah sakit London Inggris mengungkapkan bahwa sleep apnea atau kelainan bernafas pada saat mendengkur akan dibarengi dengan hilangnya sejumlah sel yang terdapat dalam otak. Ini akan menjadi pemicu kerusakan otak dan kehilangan daya ingat. Terhalangnya jalan oksigen ke paru dan jantung oleh karena pembesaran tonsil yang berulang katika mendengkur diikuti dengan menurunnya kemampuan kerja kelenjar hipotalamus.Yang terdapat dalam otak.