"Nggak mau ke dokter!," teriak si kecil saat akan diajak periksa kesehatannya. Perlu taktik jitu agar balita tak takut ke dokter, dan Anda bisa leluasa konsultasi seputar proses tumbuh kembangnya.

Saat balita masih bayi, memenuhi jadwal imunisasinya bukanlah suatu masalah. Tapi kini, setelah dia berumur 2 tahun atau lebih, Anda perlu memutar otak lebih dulu kalau mau sukses mengajaknya ke dokter. Ya, kebanyakan anak usia 3 tahunan memang rewel bila diajak ke dokter. Mereka sudah tahu akan mengalami sesuatu yang “tidak nyaman” pada saat di ruang dokter.

Untuk mengatasi hal itu, Dr. Katie Lawhead, dokter spesialis anak dari Children’s Medical Center Child Life di Medical College of Georgia, AS, memberikan tip untuk para bunda dan ayah. Bila kunjungan balita ke dokter hanya periksa rutin, beri tahu dia paling tidak 2 minggu sebelumnya. Atau, paling lambat sehari sebelumnya, yakni menjelang tidur malam. Namun, bila kebetulan balita sakit serta butuh pengobatan melalui suntikan, Anda harus mencari cara lebih jitu agar berjalan mulus

Hal yang paling penting Anda ingat adalah, tanamkan kesan positif pada balita, bahwa ke dokter ternyata asyik! Berikut caranya.

Bersikap jujur pada balita, termasuk bila harus disuntik.
Beri penjelasan kapan dia akan ke dokter, mengapa ke sana, dan apa saja yang akan dialaminya di ruang praktik dokter. Penjelasan ini akan menyiapkan pikiran dan mental balita untuk mengantisipasi dan menyikapi apa yang akan dialaminya.
Bila memungkinkan, sesekali ajaklah balita melihat suasana tempat praktik dokter anak. Misalnya, di sebuah rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas ruang tunggu dan ruang praktik khusus untuk pasien anak-anak dengan suasana yang menyenangkan.
Bila diijinkan dokter, beri kesempatan balita memegang beberapa peralatan yang akan digunakan. Misalnya, memegang stetoskop dan mendengarkan denyut jantungnya sendiri.
Selama diperiksa, ajak balita bermain tebak-tebakan nama dan fungsi anggota tubuhnya yang sedang diperiksa dokter.
Bila perlu, bawa boneka kesayangannya. Lalu, biarkan dia melakukan hal serupa dengan apa yang dilakukan dokter kepadanya terhadap bonekanya.
Tak ada salahnya sesekali memberinya hadiah karena telah berlaku manis selama diperiksa dokter. Misalnya, pelukan hangat atau memasak makanan kesukaannya.