Halo Bunda.. Perilaku melempar saat marah bisa dilakukan anak karena ia tidak terlatih atau tidak mengetahui cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya. Untuk membantunya ajarkan ia alternatif cara untuk mengungkapkan perasaan marahnya tersebut. Misalnya anda bisa melatihnya mengkomunikasikan perasaannya. Saat ia kesal katakan aku marah karena mainanku di ambil. Bunda kemudian bisa meresponnya dengan bunda mengerti kamu marah dan kesal karena mainanmu di ambil. Melatih mengekspresikan emosi ini tidak saja dilakukan saat si kecil marah namun bisa saat ia senang. Bunda juga bisa memberikan contoh bagaimana anda mengkomunikasikan perasaan anda kepada si kecil. Hal lain yang perlu dilakukan adalah memberikan aturan. Anda bisa mengatakan bahwa aturan yang berlaku adalah tidak boleh ada yang melempar benda saat marah. Saat itu dilakukan, maka ada sangsi yang dikenakan. Misalnya anak tidak bisa bermain dengan mainan yang dilemparnya ataupun kegiatan yang ia suka tidak bisa dilakukan selama beberapa saat. Selamat mencoba
iya bund.... tp kadang2 saya kecolongan, apalagi waktu si kecil lg maen sama temennya, tau2 temennya nangis, gak taunya hbs dilempar batu sama si kecil. saya benar2 khawatir bund...
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
6 October 2010, 09:47 AM
6 October 2010, 00:13 AM
5 October 2010, 16:21 PM
5 October 2010, 15:45 PM