Seperti dikutip dari Familydoctor.org, Selasa (25/5/2010) seorang anak dikatakan memiliki masalah susah BAB jika memiliki satu atau lebih dari gejala berikut, yaitu:

1. Anak melakukan BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.
2. Feses yang dikeluarkan si kecil sangat keras, kering dan besarnya tidak seperti biasa.
3. Anak harus mengejan dengan keras saat BAB, karena kotorannya sulit untuk dikeluarkan.
4. Beberapa anak biasanya diikuti dengan sakit perut dan menjadi lebih rewel.


Sulitnya si kecil BAB kemungkinan terjadi akibat ia kurang mengonsumsi air, susu atau cairan lainnya. Selain itu bisa juga disebabkan anak tidak mengonsumsi makanan yang sehat terutama yang mengandung serat cukup. Serta akibat anak sering mengabaikan keinginan untuk BAB karena tidak ingin acara bermainnya terganggu atau merasa takut dan malu dengan gurunya saat di sekolah.

Untuk mengatasi susahnya BAB, terkadang orangtua harus mengetahui makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan makanan yang sebaiknya dihindari, yaitu:

Makanan yang sebaiknya dikonsumsi

1. Mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung serat, baik dalam bentuk potongan atau dibuat jus, seperti apel, pir, brokoli atau bayam.
2. Mengonsumsi kacang-kacangan seperti kacang polong, buncis atau lobak.
3. Mengonsumsi tomat dan jagung.
4. Mengonsumsi roti dari gandum atau terigu.
5. Mengonsumsi sereal atau cracker, terutama yang mengandung sayuran.


Makanan yang sebaiknya dihindari

1. Menghindari susu sapi, karenanya banyak anak yang mengalami susah BAB saat berpindah dari ASI ke susu sapi.
2. Menghindari makanan atau minuman yang berbahan dasar susu, seperti yoghurt, keju atau es krim.
3. Menghindari konsumsi buah pisang.
4. Menghindari konsumsi wortel.
5. Menghndari makanan yang mengandung lemak dan kadar gula tinggi.