Ketika awal punya anak, terus terang kita pernah dibikin repot oleh urusan popok. Karena bahan dasarnya dari kain, popok anak kita saat itu harus diganti setiap kali anak buang air. Kita sebagai orang tua zaman sekarang sudah tidak lagi direpoti masalah macam itu. Sudah lama mengenal popok sekali pakai yang bisa menampung urine dan kotoran bayi tanpa terasa basah didalam maupun diluar popok.

Daya serap mencengangkan itu menurut informasi dari hasil googling berkat polyacrylates si bahan penyuka air. Beberapa popok sekali pakai menggunakan paduan polyacrylates yang formulanya dirahasiakan. Maklum, mungkin persaingan dagang ;)

Popok sekali pakai punya nilai plus dan minus.

Plus-nya popok sekali pakai dapat menjaga kulit lebih kering dibandingkan popok kain. Tetapi minusnya ancaman ruam akibat popok menjadi momok. Selain itu, dampak lingkungan penggunaan popok sekali pakai ini perlu diperhatikan. Di Amerika Serikat saja, misalnya, popok sekali pakai bekas menambah 2,7 juta metrik ton urine, tinja, plastik, dan kertas setiap tahunnya… hiiii… ngeri juga ya…

Di beberapa negara tropis, popok sekali pakai sering dipakai pada keadaan mendesak. Kami rasa ini lebih bijak, selain murah juga meminimalkan dampak lingkungan. Terlebih, bayi yang menggunakan popok kain ternyata setahun lebih cepat terlatih dalam menggunakan kamar mandi daripada bayi yang menggunakan popok sekali pakai.

Memang, hal ini terkait juga dengan adat istiadat. Namun, daya serap tinggi dan efisiensi yang tinggi dari popok sekali pakai menyebabkan orang tua atau pengasuh bayi masih sering dan terlanjur biasa menggunakan popok sekali pakai. Hal ini menyebabkan bayi maupun si orang tua bayi / pengasuh tidak tahu kapan si bayi buang air. Bayi juga sulit diperkenalkan tentang kapan harus berurusan dengan kamar mandi.

Ini sekedar tambahan informasi tentang penggunaan popok sekali pakai yang perlu kita ketahui.

Ada sebuah penelitian yang pernah diumumkan pada tahun 1999 (lama juga sich) menemukan bahwa beberapa tikus yang terpapar popok sekali pakai menderita radang tenggorokan, hidung dan mata. Beberapa diantaranya seperti terserang asma. Uap yang keluar dari pelarut dan zat kimia lain dalam popok dicurigai sebagai penyebabnya.

Tapi entah apakah sekarang ini kandungan zat kimia yang bisa membahayakan kesehatan ini apa telah diganti dengan zat kimia yang lebih bersahabat bagi kesehatan bayi pemakainya. Semoga saja…