Bingung melihat perut anak balita Anda buncit? Ini penjelasannya:

Perut bayi sampai ia berusia 4 - 5 bulan tampak membuncit karena otot perut bayi hingga anak balita masih belum kuat. Biasanya, perut akan tampak lebih buncit setelah makan atau minum.

Bila anak sehat ceria dan tidak ada keluhan, umumnya hal ini merupakan suatu kondisi yang normal dan tidak perlu dicemaskan. Sejalan dengan bertambahnya usia dan meningkatnya kegiatan fisik anak, otot perutnya pun akan semakin kuat. Tak mengherankan kalau anak tak lagi tampak membuncit di usia sekolah dasar (kecuali anak yang kegemukan!).

Memang ada kondisi di mana perut anak membesar akibat pembesaran organ di dalam perut. Misalnya, organ hati, limpa atau tumor. Kalau ini yang terjadi, perut anak mengeras, serta ia tampak pucat dan tidak sehat. Perut juga bisa membesar jika banyak cairan menumpuk di rongga perut, seperti pada penyakit hati tahap lanjut (disebut sebagai sirosis).

Namun demikian, kondisi ini jarang terjadi kecuali anak sejak lahir memang menderita penyakit bawaan di hati dan biasanya anak akan kuning dan sakit berat. Dalam kedua kondisi ini, dokter anak yang biasa memeriksa anak pasti sudah bisa mendeteksi adanya suatu kelainan. Bila selama ini dokter tidak berkomentar apa-apa, sangat mungkin ia baik-baik saja. Bisa juga, anak membuncit perutnya jika status gizinya buruk (alias busung lapar). Dengan BB 10 kg dan TBi 75cm, anak masih dalam batas normal dan pasti tidak gizi buruk.

Di usia 18 bulan nanti, anak memerlukan imunisasi ulangan. Ada baiknya Anda diskusikan kekhawatiran Anda dengan dokter anak Anda sehingga bisa dipastikan bahwa tidak ada pembesaran organ, tidak ada tumor, tidak ada penumpukan cairan dan tidak ada kondisi gizi yang buruk.

Jika semua itu baik, Anda tidak perlu membawa anak ke dokter anak yang khusus. Makanannya pun biasa saja, yakni makanan sehat seimbang. Ini berarti cukup karbohidrat, protein, lemak, dan serat.

Coba Anda browsing dengan kata kunci: my food plate sehingga bisa mengatur agar menu anak lebih sehat. Satu-satunya makanan dan minuman yang perlu dipantang adalah makanan yang tidak atau kurang sehat. Misalnya, makanan instan atau makanan olahan (chicken nugget, sosis, dll), makanan berpengawet atau mengandung banyak penambah rasa dan warna yang sifatnya artifisial atau kimiawi, makanan ber-MSG, makanan siap saji yang tinggi lemak, tinggi garam, dan rendah serat.