hai bunda smua met kenal n pa kbr nya..?
sy perlu info nie ada yg tau atau ada yg pny artikelny..ttg bentuk kaki pd anak? penyebab n cara mengatasiny dprti apa yaa?
Kelainan kaki berbentuk X dan O merupakan jenis kelainan yang paling sering ditemukan pada anak balita.Penyebab kelainan ini bukan hanya karena faktor genetik, tapi juga ada sejumlah faktor lain, seperti:
Posisi tidur yang salah, misalnya tengkurap seperti katak. Jik aberlangsung lama, kebaisaan ini dapat mengakibatkan gangguan rotasi dna bentuk tungkai.
Kebiasaan duduk yang salah, misalnya duudk dengan posisi kaki membentuk huruf W.
Kebiasaan menggendong yang salah, misalnya saat digendong menyamping, kaki anak dibiarkan melingkari tubuh Anda dan membetuk susut 90 derajat.
Memakaian popok sekali pakai dengan cara dan pada saat yang tidak tepat, misalnya terus-menerus pad asaat balita sedang belajar berjalan. Hal ini membuat anak sulit menemukan posisi kaki yang stabil.
Memakaikan baby walker yang tidak sesuai umur dan tidak sesuai ukuran tinggi duduk. Balita yang belum cukup kuat menopang berat tubuhnya akan memaksakan salah satu kakinya untuk menyangga seluruh berat tubuhnya. Akibatnya, tungkai bawah dan pergelangan kaki saja yang terlatih, sehingga otot (muscle imbalance). Penggunaan baby walker memang tidak dianjurkan, karena sering juga menimbulkan kecelakaan pada anak.
Anak Anda yang berusia 2 tahun sering terjatuh saat berjalan? Mungkin ada yang salah dengan pertumbuhan tulang kakinya.
Kelainan kaki yang banyak dialami anak balita, umumnya bukan berupa penyakit tulang. Namun, lebih banyak berupa gangguan rotasi atau putaran tulang yang salah, sehingga sumbu putaran bergeser dan tidak jatuh pada titik sumbu yang semestinya. Demikian penjelasan dr. Meidy H. Triangto, SpRM, Kepala Kid’s Foot Rehabilitation Center di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta. “Inilah yang menyebabkan anak yang sudah mulai bisa berjalan, kerap terjatuh,” sambungnya.
Bukan melulu genetik. Kelainan kaki berbentuk X dan O merupakan jenis kelainan yang paling sering ditemukan pada anak balita. Kaki X (genu valgum) dan kaki O (genu varum) menurut dr. Meidy adalah, “Sejenis gangguan pertumbuhan tulang kaki yang menyebabkan terjadinya pergeseran rotasi pada persendian antara tulang paha dan tulang lutut. Gangguan pertumbuhan ini juga mengakibatkan sudut yang terbentuk antara kedua tulang tersebut menjadi tidak normal.”
Akibatnya, saat anak berdiri, titik beratnya tidak terletak di antara jari kaki pertama dan ke-2 seperti yang terjadi pada kaki yang normal. Selain membuatnya sering terjatuh dan mempengaruhi penampilannya, kaki X dan kaki O juga akan membuat anak jadi mudah lelah kalau berjalan dan aktivitasnya pun terbatas.
Penyebab kelainan ini bukan hanya karena faktor genetik, tapi juga ada sejumlah faktor lain, seperti:
Posisi tidur yang salah, misalnya tengkurap seperti katak. Jika berlangsung lama, kebiasaan ini dapat mengakibatkan gangguan rotasi dan bentuk tungkai.
Kebiasaan duduk yang salah, misalnya duduk dengan posisi kaki membentuk huruf W.
Kebiasaan menggendong yang salah, misalnya saat digendong menyamping, kaki anak dibiarkan melingkari tubuh Anda dan membentuk sudut 90 derajat.
Memakaikan popok sekali pakai dengan cara dan pada saat yang tidak tepat, misalnya terus-menerus pada saat anak sedang belajar berjalan. Hal ini membuat anak sulit menemukan posisi kaki yang stabil.
Memakaikan baby walker. Anak yang belum cukup kuat menopang berat tubuhnya akan memaksakan salah satu kakinya untuk menyangga seluruh berat tubuhnya. Akibatnya, tungkai bawah dan pergelangan kaki saja yang terlatih, sehingga terjadi ketidakseimbangan kekuatan otot (muscle imbalance). Penggunaan baby walker memang tidak dianjurkan, karena sering juga menimbulkan kecelakaan pada anak.
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
19 March 2011, 12:07 PM
19 March 2011, 12:03 PM
19 March 2011, 12:01 PM
Posisi tidur yang salah, misalnya tengkurap seperti katak. Jik aberlangsung lama, kebaisaan ini dapat mengakibatkan gangguan rotasi dna bentuk tungkai.
Kebiasaan duduk yang salah, misalnya duudk dengan posisi kaki membentuk huruf W.
Kebiasaan menggendong yang salah, misalnya saat digendong menyamping, kaki anak dibiarkan melingkari tubuh Anda dan membetuk susut 90 derajat.
Memakaian popok sekali pakai dengan cara dan pada saat yang tidak tepat, misalnya terus-menerus pad asaat balita sedang belajar berjalan. Hal ini membuat anak sulit menemukan posisi kaki yang stabil.
Memakaikan baby walker yang tidak sesuai umur dan tidak sesuai ukuran tinggi duduk. Balita yang belum cukup kuat menopang berat tubuhnya akan memaksakan salah satu kakinya untuk menyangga seluruh berat tubuhnya. Akibatnya, tungkai bawah dan pergelangan kaki saja yang terlatih, sehingga otot (muscle imbalance). Penggunaan baby walker memang tidak dianjurkan, karena sering juga menimbulkan kecelakaan pada anak.
19 March 2011, 11:59 AM
Kelainan kaki yang banyak dialami anak balita, umumnya bukan berupa penyakit tulang. Namun, lebih banyak berupa gangguan rotasi atau putaran tulang yang salah, sehingga sumbu putaran bergeser dan tidak jatuh pada titik sumbu yang semestinya. Demikian penjelasan dr. Meidy H. Triangto, SpRM, Kepala Kid’s Foot Rehabilitation Center di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta. “Inilah yang menyebabkan anak yang sudah mulai bisa berjalan, kerap terjatuh,” sambungnya.
Bukan melulu genetik. Kelainan kaki berbentuk X dan O merupakan jenis kelainan yang paling sering ditemukan pada anak balita. Kaki X (genu valgum) dan kaki O (genu varum) menurut dr. Meidy adalah, “Sejenis gangguan pertumbuhan tulang kaki yang menyebabkan terjadinya pergeseran rotasi pada persendian antara tulang paha dan tulang lutut. Gangguan pertumbuhan ini juga mengakibatkan sudut yang terbentuk antara kedua tulang tersebut menjadi tidak normal.”
Akibatnya, saat anak berdiri, titik beratnya tidak terletak di antara jari kaki pertama dan ke-2 seperti yang terjadi pada kaki yang normal. Selain membuatnya sering terjatuh dan mempengaruhi penampilannya, kaki X dan kaki O juga akan membuat anak jadi mudah lelah kalau berjalan dan aktivitasnya pun terbatas.
Penyebab kelainan ini bukan hanya karena faktor genetik, tapi juga ada sejumlah faktor lain, seperti:
Posisi tidur yang salah, misalnya tengkurap seperti katak. Jika berlangsung lama, kebiasaan ini dapat mengakibatkan gangguan rotasi dan bentuk tungkai.
Kebiasaan duduk yang salah, misalnya duduk dengan posisi kaki membentuk huruf W.
Kebiasaan menggendong yang salah, misalnya saat digendong menyamping, kaki anak dibiarkan melingkari tubuh Anda dan membentuk sudut 90 derajat.
Memakaikan popok sekali pakai dengan cara dan pada saat yang tidak tepat, misalnya terus-menerus pada saat anak sedang belajar berjalan. Hal ini membuat anak sulit menemukan posisi kaki yang stabil.
Memakaikan baby walker. Anak yang belum cukup kuat menopang berat tubuhnya akan memaksakan salah satu kakinya untuk menyangga seluruh berat tubuhnya. Akibatnya, tungkai bawah dan pergelangan kaki saja yang terlatih, sehingga terjadi ketidakseimbangan kekuatan otot (muscle imbalance). Penggunaan baby walker memang tidak dianjurkan, karena sering juga menimbulkan kecelakaan pada anak.