Posisi sungsang termasuk posisi yang tidak lazim. Ada faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan bayi sungsang. Salah satunya adalah prematuritas bayi. Mendekati trimester kedua, bayi memang lazim berada pada posisi sungsang. Biasanya dokter akan menganjurkan agar Anda merawat diri, dengan olahraga teratur dan lain sebagainya, agar bayi mengalami kesempatan untuk mengubah posisinya.

Faktor lain penyebab sungsang adalah mengendurnya rahim karena kehamilan-kehamilan sebelumnya. Janin multipel, poilihidramnios, hidrosefalus dan ketidaknormalan rahim atau tumor dapat meningkatkan kemungkinan posisi sungsang.

Posisi sungsang pun ada beberapa macam, di antaranya adalah sungsang nyata. Ini terjadi jika tungkai bagian bawah terlipat ke arah pinggul sedangkan lutut lurus. Ini merupakan jenis sungsang yang umum dijumpai pada saat kelahiran atau menjelang akhir kehamilan. Kaki bayi ke atas di samping wajah atau kepala. Sedangkan sungsang lengkap adalah salah satu atau kedua lutut terlipat tidak lurus. Pada sungsang tidak lengkap, salah satu kaki atau lutut masuk ke dalam jalan lahir mendahului bagian tubuh lainnya.

Kedua macam posisi sungsang ini akan jelas terlihat dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG). Dengan pemeriksaan USG ini pula, dokter akan dapat memastikan upaya dalam membantu persalinan. Sebab bayi dengan posisi sungsang lebih berbahaya dibanding dengan bayi yang lahir dalam posisi yang semestinya. Karena kepala belum tertekan melalui saluran kehamilan, maka bagian atas kepala yang lebih besar dari bagian bawahnya akan lebih sukar untuk dikeluarkan. Kecuali jika daya tampung pelvis memungkinkan.

Karena bagian kaki bayi lebih dekat dengan tali pusat, bila dibandingkan dengan kepalanya, maka ada kemungkinan besar tall pusat itu akan melingkari sang bayi secara tak langsung dan menuju vagina. Bila ini terjadi mungkin kebutuhan oksigen bayi akan tersendat-sendat. Waktu bersalinnya sendiri tidak akan jadi rumit kalau ukuran pelvis sudah memadai.


Memang menurut tradisi kehamilan, sungsang dapat diperbaiki dengan cara sering nungging atau sujud dan lain sebagainya. Namun, adakalanya upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Sungsang masih dapat kembali normal jika usia kehamilan masih tergolong muda. Kemungkinan untuk terjadi sungsang kembali juga masih ada, karena secara proposional jumlah cairan dengan tubuh janin masih lebih besar.

Jika sungsang terjadi hingga akhir kehamilan, apalagi hingga menimbulkan keluhan pada si ibu, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter yang biasa merawat Anda: Kehamilan tetap dapat dipertahankan apabila reposisi tidak menimbulkan keluhan atau beban bagi si ibu. Tetapi bila hal tersebut tidak dapat dilakukan maka kehamilan harus segera diakhiri de-ngari jalan operasi. Pada kasus sungsang yang . menetap, maka kelahiran tidak bisa secara alamiah karena sulit untuk mengeluarkan bayi dan pilihannya adalah operasi caesar.

Bedah cesar dilakukan bila posisi kaki atau pantat si bayi muncul terlebih dahulu. Mengeluarkan bahu dan kepala setelah badan bayi, dapat menyebabkan kerusakan pada kepala atau leher si bayi. Bedah cesar merupakan metode paling aman untuk mengeluarkan janin dengan posisi sungsang ini.