Jika si Kecil mengalami muntah-muntah disertai buang air besar berulang kali, tandanya si Kecil menderita muntaber. Mengapa bisa terjadi?

Muntaber terjadi karena adanya peradangan usus oleh bakteri, virus, parasit lain (misalnya jamur), atau keracunan makanan/minuman. Gejalanya adalah buang air besar ditandai dengan tinja yang lembek sampai cair, kadang mengandung darah atau lendir. Gejala lain di antaranya demam, nyeri perut, napsu makan menurun. Gejala biasanya muncul 12-48 jam setelah terpapar virus dan berlangsung selama 1-3 hari. Yang harus diwaspadai adalah dehidrasi atau kekurangan cairan, karena cairan keluar dari 2 jalur, yaitu muntah dan BAB.

Bagaimana ibu dapat menggantikan cairan yang hilang? Jika si Kecil masih menyusu, lanjutkan pemberian ASI. ASI mengandung cairan dan elektrolit yang diperlukan untuk mencegah dehidrasi. Mungkin dokter juga akan memberikan cairan rehidrasi oral (CRO). Jika si Kecil mendapatkan susu formula, coba ganti dengan susu formula yang rendah atau bebas laktosa karena laktosa dapat memperburuk diare; tentu saja hal ini sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Untuk batita dan balita, berikan CRO yang memiliki kandungan garam, gula, kalium dan zat gizi lain untuk membantu menggantikan kehilangan elektrolit tubuh. Untuk anak usia > 1 tahun, bisa diberikan air kaldu.

CRO aman diberikan pada bayi dan anak-anak, dan tersedia dalam bentuk serbuk (untuk dilarutkan dengan air) atau cairan siap minum. Atau Ibu bisa membuat CRO sendiri yaitu dari 1 sendok teh gula pasir, ¼ sendok teh garam dapur dan 1 gelas (200 mL) air matang. Coba berikan CRO sedikit-sedikit tetapi sering, misalnya 1 sendok teh setiap menit. Jika muntahnya sering, berikan 1 sendok teh CRO setiap beberapa menit. Setelah muntahnya berhenti, berikan lebih banyak CRO dan tambahkan kuah kaldu.

Meskipun diare, ibu tidak boleh memuasakan si Kecil. Tawarkan makanan kurang lebih 6 jam setelah muntahnya berhenti. Berikan porsi kecil terlebih dulu, jangan paksa si Kecil untuk makan. Setelah muntah-muntah mungkin napsu makannya belum kembali dan si Kecil belum merasa terlalu lapar. Hindari makanan yang banyak mengandung gula dan lemak, seperti es krim, puding dan makanan-makanan yang digoreng. Ada baiknya jika si Kecil menghindari produk olahan susu selama 3-7 hari.