Ketika anak didiagnosis kanker, orang tua sering merasa bingung atau bahkan merasa bersalah. Sebab kebanyakan orang tua berpikir penyakit yang diderita anak adalah sepenuhnya tanggung jawab mereka.

Orang tua pun akhirnya cenderung percaya pada persepsi yang belum tentu benar. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mari membongkar mitos tentang kanker pada anak-anak berikut ini.

Anak yang didiagnosis kanker pada akhirnya akan meninggal
Karena kebanyakan kasus penyakit kanker yang menyerang orang dewasa memang cenderung berujung pada kematian, banyak orang tua hal serupa akan terjadi pada anaknya yang didiagnosis kanker.

Padahal faktanya banyak anak penderita kanker yang bisa bertahan hidup sampai dewasa. Sebab anak-anak biasanya tidak terlalu memikirkan hal yang terlalu serius seperti orang dewasa sehingga memengaruhi kesehatannya. Anak-anak pada dasarnya hanya ingin bermain, bersekolah, dan melakukan hal normal lain meski tengah menjalani pengobatan kanker.

Anak yang terserang kanker adalah kesalahan orang tua
Percaya pada sesuatu yang belum tentu benar ini biasanya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang. Ibu pun sering menganggap adanya kimia yang meracuni tubuh ketika mengandung.

Kenyataannya, dokter sendiri bahkan tidak tahu apa yang menyebabkan kanker pada anak-anak. Dokter menganggapnya sebuah misteri dan tidak ada bukti kuat bahwa kanker pada anak adalah sepenuhnya kesalahan orang tua.

Kanker pada anak-anak bisa menular
Lagi-lagi karena kurang informasi dan pengetahuan, banyak orang mengira kanker pada anak bisa menular. Sehingga anak penderita kanker biasanya akan dikucilkan.

Fakta yang sesungguhnya adalah kanker bukan termasuk penyakit yang menular melalui kontak fisik. Lagipula sel kanker tak bisa hidup pada tubuh yang sehat. Sebab sistem imun akan menghancurkan sel-sel kanker tersebut.

Itulah beberapa mitos tentang kanker yang menyerang anak-anak. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter demi memaksimalkan proses penyembuhan bagi anak.