Bunda ingin cepat memiliki momongan? Atau sebaliknya... ingin mencegah kehamilan? Salah satu solusinya bisa dengan cara menghitung masa subur dengan siklus haid atau biasa dikenal dengan sistem kalender.

Tentunya Bunda pernah mendengar tentang hal ini, namun tidak banyak yang tahu bagaimana sih sebenarnya mengetahui siklus haid dengan sistem kalender ini. Dr. Martina Claudia, SpOG yang praktek di Eka Hospital dan Siloam Hospital berbaik hati menerangkannya untuk para Bunda.

Dr. Claudia menjelaskan umumnya orang menggunakan metode masa subur dimulai pada hari ke-14 menstruasi. Itu bisa saja dilakukan dengan catatan siklus haid Bunda teratur 28 hari. Meski pun begitu biasakan memajukan dan memundurkan 2 hari (hari ke-12 sampai hari ke-16 mestruasi). Kenapa? Karena usia sperma yang masuk bisa sampai 48 jam dan sel telur hidup sampai 24 jam.

Namun dr. Claudia mengaku sekarang ini sulit menemukan wanita dengan siklus haid teratur 28 hari. “Karena faktor gaya hidup, pola makan (fast food) dan stress berlebihan yang mempengaruhi hormon membuat siklus haid Bunda tidak teratur. Sehingga penghitungan hari ke-14 sulit digunakan.” paparnya. Solusinya Bunda harus melakukan penelitian pada siklus haid selama enam bulan, catat kapan siklus haid terpendek dan terpanjang Bunda.

Kalkulasikan dengan menggunakan rumus :
Hari terpendek – 18 = merupakan hari pertama masa subur
Hari terpanjang – 11 = merupakan hari terakhir masa subur

Misalnya selama enam bulan siklus haid terpendek Bunda 28 hari, maka 28 – 18 = 10, dan siklus haid terpanjang Bunda 33 hari, maka 33 – 11 = 22
Jadi, masa subur Bunda ada di hari ke-10 sampai hari ke-22 menstruasi.
Selamat mencoba!