Anak sy saat ini berumur 3,4 thn (laki-laki).
Sudah bbrapa hari ini ia sll ngomong yg jorok2. *mohon maaf*,mis..menyebutkan alat kelamin nya sendiri (T****) ataupun kotoran manusia (T**). Dia pun tertawa stiap mnyebutkannya, apalagi kalau ada orang lain yg refleks langsung melarang & diapun tambah menjadi.
Sy mohon sarannya, apa yg hrs sy lakukan. Trims
Sepertinya ini sudah jadi kebiasaan baru, anak senang mengucapkan kata-kata ‘jorok’ sehingga berulangkali mengulanginya. Kenapa anak senang? Karena ia mendapatkan perhatian. Masalahnya, yang namanya perhatian bukan hanya pelukan atau kasih sayang bentuk lain, tapi bisa juga berarti kemarahan, teguran, hukuman, dll. Hal-hal yang terakhir namanya perhatian negatif. Semakin ia mendapat perhatian, sudah tentu perilaku ini semakin diulang.
Jadi bagaimana kalau mau mengurangi perilaku ini? Justru kurangi perhatian kepada perilaku ini. Cara kongkritnya dijelaskan berikut ini, ajak seluruh orang rumah untuk kompak melakukannya. Tiap kali anak menyebutkan kata-kata jorok, palingkan muka ke arah lain, jangan ajak anak bicara, pura-pura saja tak mendengar apapun. Mungkin di awal anak akan menjadi-jadi, tapi biarkan saja, sama sekali jangan diberi perhatian apapun. Nah nantinya kalau anak sudah selesai atau ketika anak mengucapkan kata lain yang netral atau baik, langsung kembali berikan perhatian yang positif, misalnya dengan mengajaknya mengobrol, tersenyum, membelai, dll. Dengan demikian anak akan jelas bahwa perilaku yang tadi (omong jorok) tak disukai, sementara omongan baiknya lebih disukai. Kalau tak tega untuk memalingkan muka, ada baiknya jangan memberikan teguran apapun. Sebaliknya, alihkan kata-katanya seakan Bunda tak mendengar apapun. Misalnya, ”Oh, tadi kamu bilang tongkat ya? Oh bukan? Maksudmu tomat?” Lagi-lagi setelah dia bicara yang lebih netral atau baik, berikan perhatian sebanyak mungkin. Ingat, semakin Bunda memberikan perhatian (walaupun bentuknya perhatian negatif) ketika anak bicara jorok, perilaku ini akan semakin diulang. Mumpung anak masih 3 tahunan, ini akan lebih mudah diubah daripada ketika dia besar nanti. OK!
Terima kasih atas saran dari bunda2. Hingga saat ini anak saya sudah tidak ngomong jorok lagi. Saran dari bunda sdh ada yg saya coba. Alhamdulillah berhasil. Saya memberi pngertian kpada nya bahwa ngmong jorok itu tidak baik. Suami pun membantu saya, jika anak sdh kelewatan ngmong jorok nya suami pun memberi hukuman kpd anak saya. Karena anak sudah tidak ngmong jorok lagi, kami pun memberinya hadiah (karena kami janji akan memberinya hadiah jika dia tidak ngmong jorok lagi). Sekali lagi saya ucapkan terim kasih kpada bunda2 atas sarannya yg tlah membantu saya mengatasi masalah si kecil.
Biasanya sikecil paling suka meniru kata-kata orang disekitarnya dan belum tentu juga dia mengerti arti kata-kata jorok itu. Makanya coba ajak bicara sikecil dan memberitahukan bahwa kata-kata tersebut artinya tidak baik. Jika dia masih mengulangi mengucapkan kata-kata tersebut beri hukuman tapi bila dia ternyata tidak mengulanginya maka tak ada salahnya untuk memberikan reward.
Sblm mmberi hukuman pd anak cr dlu asal kt2 jorokny,apkh dr tman main,atau kluarga,klau dr tman main,tmanny jg dperingti dan dnasehti,jk sdh dperingti dia msh brkta jorok,br beri hkuman yg wjar.klau kt jorokny dr kluarga cb ubh sikap,krna anak gmpng skli mniru..
Benar kata bunda sri,si kecil lgsg dksh peringatan dgn tampang yg serius sambil menatap matanya, ngga perlu pake sambal jg. Dia bertingkah laku bgtu mgkn krn dia merasa apa yg dia katakan adlh hal yg lucu karena ada org lain yg menyikapi perkataannya tersebut sbg hal yg lucu.
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
16 Tahun Yang Lalu
Jadi bagaimana kalau mau mengurangi perilaku ini? Justru kurangi perhatian kepada perilaku ini. Cara kongkritnya dijelaskan berikut ini, ajak seluruh orang rumah untuk kompak melakukannya. Tiap kali anak menyebutkan kata-kata jorok, palingkan muka ke arah lain, jangan ajak anak bicara, pura-pura saja tak mendengar apapun. Mungkin di awal anak akan menjadi-jadi, tapi biarkan saja, sama sekali jangan diberi perhatian apapun. Nah nantinya kalau anak sudah selesai atau ketika anak mengucapkan kata lain yang netral atau baik, langsung kembali berikan perhatian yang positif, misalnya dengan mengajaknya mengobrol, tersenyum, membelai, dll. Dengan demikian anak akan jelas bahwa perilaku yang tadi (omong jorok) tak disukai, sementara omongan baiknya lebih disukai. Kalau tak tega untuk memalingkan muka, ada baiknya jangan memberikan teguran apapun. Sebaliknya, alihkan kata-katanya seakan Bunda tak mendengar apapun. Misalnya, ”Oh, tadi kamu bilang tongkat ya? Oh bukan? Maksudmu tomat?” Lagi-lagi setelah dia bicara yang lebih netral atau baik, berikan perhatian sebanyak mungkin. Ingat, semakin Bunda memberikan perhatian (walaupun bentuknya perhatian negatif) ketika anak bicara jorok, perilaku ini akan semakin diulang. Mumpung anak masih 3 tahunan, ini akan lebih mudah diubah daripada ketika dia besar nanti. OK!
16 Tahun Yang Lalu
16 Tahun Yang Lalu
16 Tahun Yang Lalu
16 Tahun Yang Lalu