Mengapa terjadi
Menghadapi anak balita usia 2 tahun yang tidur larut malam diperlukan kesabaran lebih dari orang tua karena anak usia 2 tahun sudah bisa menunjukkan kemauannya sendiri dan suka menolak keinginan orang lain jika dia tidak ‘berkenan’. Namun karena keterbatasan kemampuan komunikasi, maka seringkali jika kemauannya tidak dituruti, akhirnya anak akan rewel, ngambek, menangis, bahkan mengamuk. Menurut Wulansari, S.Psi., psikolog dari Yayasan Kita dan Buah Hati, beberapa faktor yang membuat anak tidur larut malam adalah :

• Faktor makanan. Pemberian makan pada jarak yang berdekatan dengan waktu tidur, terutama jenis makanan padat, membuat anak kekenyangan, sehingga sulit tidur.
• Aktivitas fisik yang berlebih. Jika menjelang malam anak masih bermain loncat-loncat, berguling-guling, atau berkejaran, biasanya anak lebih terjaga karena peredaran darah jadi lancar dan badan terasa segar. Apalagi jika kegiatan seru dilakukan bersama-sama teman, pasti sangat menyenangkan sehingga waktu tidurpun tak terasa
• Jam biologis yang belum terbentuk. Pola tidur anak yang belum teratur, seperti tidur siang yang terlalu panjang atau tidur di waktu sore, dan inkonsistensi orang tua dalam mengatur pola tidur anak membuat anak pola tidur anak kacau, sehingga saat tiba waktu tidur malam, anak belum merasa mengantuk.
• Meniru orang tua. Anak-anak selalu melihat apa yang dilakukan orang tuanya. Jika ayah masih beraktivitas di luar kamar, seperti menonton TV, mengobrol, atau bekerja di depan komputer, maka ajakan ibu untuk tidur menjadi tidak menarik bagi anak. Suara, cahaya, maupun gambar dari TV maupun komputer lebih menarik daripada aktivitas tidur.
• Mencari perhatian. Kesibukan ayah dan ibu bekerja, membuat anak selalu menunggu-nunggu kedatangan mereka. Saat orang tua tiba di rumah, anak berharap bisa mendapatkan perhatian mereka dan bisa mencurahkan perasaan yang selama seharian dipendamnya. Sehingga anak seringkali minta diladeni bermain walau sudah larut malam. Kehadiran adik baru juga bisa menjadi pemicu si kakak tidur larut malam, sebagai bentuk mencari perhatian orang tua yang seharian lebih sibuk memperhatikan adik barunya.