Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Hubungan Melahirkan Di Usia Remaja Dengan Terjadinya Osteoporosis - Wanita yang pertama kali melahirkan saat remaja lebih berisiko mengalami osteoporosis daripada wanita yang pertama kali melahirkan pada usia yang lebih tua. Sekitar 40% massa tulang wanita dewasa dibentuk selama remaja. Kepadatan tulang mengalami penurunan selama kehamilan karena kalsium banyak diserap oleh janin.

Menggunakan data dari survei kesehatan nasional di Korea pada tahun 2008, peneliti menganalisis risiko osteoporosis pada 719 orang wanita Korea. Sebanyak 93 orang peserta telah memiliki bayi pertama pada usia 18 tahun. Para ibu dalam penelitan rata-rata melahirkan bayi untuk pertama kali saat berusia 24 tahun.

Penelitian yang dimuat jurnal Menopause ini menemukan bahwa laju osteoporosis pada ibu yang melahirkan pertama kali saat remaja sebesar 62,4% dan pada ibu yang melahirkan pertama kali setelah melewati masa remaja adalah sebesar 35,8%. Tingkat risiko patah tulang pada kedua kelompok masing-masing sebesar 5,4% dan 2,2%.

Sebagian besar subjek yang melahirkan saat remaja lahir sebelum tahun 1950 dan memasuki usia remaja saat meletusnya Perang Dunia II dan Perang Korea, saat di mana makanan yang bergizi sangat sulit didapatkan di Korea.

"Wanita yang pertama kali hamil saat remaja menghadapi kemungkinan peningkatan risiko osteoporosis setelah menopause dan rentan mengalami patah tulang," kata peneliti seperti dilansir Wall Street Journal, JUmat (8/6/2012).

Menggunakan dual energi x-ray absorptiometry (DXA), peneliti menemukan bahwa pada wanita menopause yang pernah hamil saat remaja, kepadatan tulangnya secara keseluruhan lebih rendah pada tulang pinggul, leher dan tulang belakang dibandingkan pada wanita menopause yang tidak pernah hamil saat remaja.

Wanita yang hamil saat remaja memiliki risiko 1,84 kali lipat terkena osteoporosis setelah menopause dibandingkan dengan yang tidak pernah hamil di usia remaja.

Kesimpulan ini tetap ada bahkan setelah dilakukan penyesuaian untuk faktor usia, usia saat mensruasi pertama, usia saat menopause, indeks massa tubuh, tingkat pendidikan, kebiasaan olahraga, pendapatan rumah tangga, asupan alkohol, asupan kalsium, asupan energi, status perkawinan, riwayat merokok, penggunaan terapi hormon dan dan kadar vitamin D.

Tim peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan perempuan yang tidak memiliki riwayat kehamilan saat remaja, wanita yang telah menopause dan pernah hamil saat remaja lebih tinggi risikonya terkena osteoporosis. - Hubungan Melahirkan Di Usia Remaja Dengan Terjadinya Osteoporosis.