Plasenta dan tali pusat, atau dikenal lebih awam sebagai ari-ari, merupakan ‘penghubung’ antara Ibu dan bayi. Plasenta terbentuk lengkap saat usia kehamilan mencapai 16 minggu.

Karakteristik bentuk plasenta bundar atau hampir bundar, dengan diameter 15-20 cm, tebalnya sekitar 2,5 cm dan beratnya kurang lebih ½ kg. Tali pusat dapat berada di tengah-tengah atau di bagian pinggir plasenta. Plasenta umumnya akan melekat di belakang dinding rahim dengan posisi agak ke atas. Pada usia kehamilan 20 minggu, darah akan mengalir ke seluruh plasenta sebanyak 300 mL tiap menit dan meningkat hingga pada akhir kehamilan nanti menjadi sekitar 600 mL tiap menit.

Apa saja fungsi plasenta dalam kehamilan?
Plasenta berperan penting dalam menjaga pertumbuhan janin dengan baik, karena semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhan janin dihantarkan melalui plasenta. Beberapa fungsi plasenta lainnya adalah :
# Sebagai penghantar nutrisi bagi bayi
# Sebagai alat untuk mengeluarkan hasil metabolisme (ekskresi)
# Sebagai alat pernapasan (memberikan O2 dan mengeluarkan CO2)
# Sebagai alat pembentuk hormon
# Sebagai alat penghantar antibodi atau pertahanan tubuh



Melalui plasenta, selain nutrisi, obat-obatan yang dikonsumsi Ibu dapat dihantarkan ke dalam tubuh si Kecil. Walaupun beberapa obat yang dikonsumsi semasa kehamilan tidak berdampak buruk, namun harus diperhatikan dan sebaiknya dikonsultasikan pada dokter obat apa yang sebaiknya Ibu konsumsi, karena banyak obat-obatan yang dapat dengan mudah dihantarkan melalui plasenta.

Walau plasenta berfungsi sebagai sawar (barrier) atau penghalang terhadap bakteri dan virus, namun fungsinya kurang efektif karena banyak kuman dan virus juga dapat melalui plasenta dan masuk ke dalam peredaran darah si Kecil. Salah satu contoh virus yang dapat menembus plasenta dan menimbulkan cacat lahir adalah virus rubela.

Vitamin-vitamin yang dikonsumsi Ibu dapat melewati plasenta dan mendukung pertumbuhan janin. Vitamin yang mudah larut dalam air akan dihantarkan lebih mudah daripada vitamin yang larut dalam lemak. Demikian juga daya tahan Ibu dapat melindungi si Kecil secara pasif, termasuk vaksin yang didapatkan semasa kehamilan. Kekebalan yang diperoleh ini dapat bertahan hingga si Kecil berusia 4 bulan setelah lahir.