Dinkes Jatim Siapkan Program Persalinan Gratis.....

Demi menekan angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan, Dinas Kesehatan Jawa Timur membuat terobosan baru dengan menggratiskan biaya persalinan kelahiran anak pertama dan kedua.

Program yang sudah diberlakukan awal tahun 2011 dapat menekan angka kematian bagi ibu dan bayi saat persalinan.

"Kita terus melakukan terobosan terbaru untuk menekan angka kematian ibu dan bayi saat persalinan. Oleh karena itu, program dari ini kita terapkan di sini (Jawa Timur)," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Dr Dodo Anondo MPH kepada wartawan di ruang kerjanya Jalan Ahmad Yani, Senin (14/3/2011).

Dodo yang juga Pelaksana Teknis (Plt) Direktur RSU Haji Sukolilo mengungkapkan jika program ini berlaku di seluruh puskesmas, rumah sakit pemerintah maupun swasta serta di tempat praktek bidan di Jawa Timur.

Dia mengungkapkan adanya program ini akan dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Jaminan persalinan untuk menurunkan 90,7 per 100 ribu kelahiran hidup.

"Untuk target Jatim 108 per 100 ribu. Sedangkan angka nasional AKI dan AKB sebesar 226 per 100 ribu," katanya.

Dari data AKI dan AKB, Dodo optimis Jatim bisa memenuhi target penurunan. Karena pihaknya mentargetkan hingga 2015, AKI di Jatim mencapai 23 per 1.000. "AKI sudah bisa melampui untuk AKB. Karena jaraknya tidak terlalu tinggi. Optimis kita bisa mencapai target," jelasnya.

Selain itu jaminan persalinan bisa untuk semua ibu yang hamil, asal memenuhi kriteria. Sehingga kata Dodo diharapkan ketika hamil langsung memeriksakan kondisi kandungannya ke puskesmas, maupun rumah sakit serta para bidan yang praktek.

"Periksa minimal 4 kali, persalinan untuk pemasangan KB di puskesmas. Tidak terbatas di puskesmas saja, tapi bisa juga di dokter umum, dokter kandungan, bidan dan dokter praktek di RS swasta selama bekerjasama dengan dinkes Jatim," jelasnya.

Sementara hingga saat ini petunjuk teknis (juknis) anggaran yang ditetapkan
untuk penggratisan biaya persalinan bagi anak pertama dan kedua masih belum turun.

"Kemungkinan juknisnya awal April 2011 akan turun sehingga bisa segera dilaksanakan dan AKB maupun AKI turun," tandasnya.