Secara umum, keputihan dapat dibedakan menjadi dua, keputihan Fisiologis dan keputihan Patologis. Keputihan fisiologis disebut juga keputihan normal, ditandai keluarnya lendir encer dan bening. Lendir ini tak membuat vagina gatal dan tak menimbulkan bau anyir/ amis. Jenis ini umumnya pernah dialami semua wanita dan bersifat normal. Namun, gangguan ini sedini mungkin harus dicegah!

Penyebab keputihan fisiologis adalah pengaruh psikis, seperti terlalu lelah, cemas, stres, depresi, dan lainnya. Bisa juga disebabkan karena kurang menjaga kebersihan kulit terutama sekitar alat genital, kurang menjaga kebersihan pakaian dalam dan biasanya timbul menjelang atau setelah menstruasi.

Sedangkan keputihan patologis disebabkan infeksi atau peradangan. Cirinya adalah keluar lendir kental berwarna agak kuning sampai hijau yang berbau. Jenis ini disertai rasa gatal yang sangat mengganggu di sekitar vagina, rasa sakit atau bahkan nyeri saat berhubungan badan. Penyebabnya antara lain radang vulva, radang vagina, radang leher rahim (serviks) hingga radang rongga rahim. Bisa juga karena jamur trichomonas vaginalis dan jamur moniliasis (leandiasis) yang menimbulkan rasa gatal.

Bentuk cairan yang keluar bisa seperti cairan susu, kental dan liat kekuningan atau kadang sampai berupa gumpalan seperti keju. Warna sangat tergantung penyebab dan lamanya penyakit diderita. Jika terkena infeksi jamur, biasanya cairan akan menggumpal, berwarna kehijauan dan disertai rasa gatal.

Ada beberapa kebiasaan dan aktivitas kaum wanita yang mendorong munculnya infeksi jamur, bakteri dan mikororganisme. Salah satunya adalah olahraga yang banyak menimbulkan keringat dan kelembapan tubuh yang berlebihan.