ini bun.. saya copypaste jwban pakar FF yaa.. smoga berguna
Dijawab oleh Pakar Psikolog & Tumbuh Kembang Balita, 11 hari yang lalu
Dear Bunda, sebetulnya nih standarnya adalah anak makan bersama dengan orangtua, duduk bersama di sekeliling meja makan. Boleh sambil mengobrol bersama, tapi semua makan sendiri-sendiri. Sesekali Bunda boleh membantu anak untuk memotongkan lauk atau untuk memasukkan nasi ke dalam sendok. Jadi anak tak usah dibawa jalan-jalan, juga jangan terlalu dekat waktu minum susunya dengan waktu makan.
Soal jalan-jalan, karena sudah terbiasa, artinya Bunda perlu waktu yang agak lama untuk mengubah perilaku makannya jadi duduk kembali di meja. Tapi karena dia belum 2 tahun, tentunya waktunya masih lebih cepat dibandingkan jika anak sudah lebih besar (dan terlanjur terbiasa makan di luar). Yang penting adalah ketegasan, untuk tetap duduk di sekeliling meja makan bersama orangtua. Di awal, kalau anak tak tahan lama duduk (dan biasanya anak yang sudah terbiasa jalan akan tak tahan, bukan karena aktif, tapi karena lebih suka berjalan-jalan), bolehlah duduk hanya 5 menit saja, lalu berjalan ke depan rumah, tapi dia harus kembali lagi duduk di kursinya. Mungkin ini akan berlangsung berulang-ulang dalam satu kali makan, tapi berikan pesan yang sangat jelas lewat perilaku Bunda bahwa mulai sekarang tak ada lagi makan dibawa jalan-jalan. Oya, ketika dia jalan itu, makanannya jangan dibawa, biarkan piringnya tetap di meja, sehingga anak harus kembali untuk makan.
Minum susu tentunya penting buat anak, tapi jangan berikan susu 2-3 jam sebelum makan. Soalnya nih, kalau anak kenyang, tentu saja dia tak bernafsu makan. Jarak waktu 2-3 jam itu anak juga lebih baik jangan makan cemilan apapun. Berikan juga berbagai kegiatan yang membuat anak bergerak, sehingga energinya keluar untuk bergerak, dan kemudian anak jadi lapar deh. Nah, ketika dia lapar itulah kita mulai mengenalkan perilaku makan di meja makan. Ini akan jauh lebih mudah dilakukan ketika anak lapar dibandingkan ketika anak sudah kenyang oleh susu dan cemilan.
Oya, hadiah susu juga bisa membuat anak berpikir ’ngapain makan, nanti kan bisa kenyang dengan susu’. Jadi di hari-hari pertama, kalau dia tetap tak mau makan, jangan langsung diberikan susu. Susu bisa diberikan sebelum tidur saja. Nantinya kalau pola makannya sudah normal kembali, berikan susu sekitar 2 jam setelah selesai makan. Selamat mencoba!
BISA AJA MAKANAN YANG DIKASIH TERLALU SERAT UNTUK DITELAN, SEHINGGA MEMBUAT SI KECIL MALAS UNTUK MAKAN. COBA BERIKAN NASI YANG LEMBEK, ATAU MAKANAN ROTI2 SUPAYA PERUTNYA TERASA KENYANG
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
11 March 2011, 07:22 AM
30 September 2009, 13:19 PM
28 September 2009, 23:53 PM
Dijawab oleh Pakar Psikolog & Tumbuh Kembang Balita, 11 hari yang lalu
Dear Bunda, sebetulnya nih standarnya adalah anak makan bersama dengan orangtua, duduk bersama di sekeliling meja makan. Boleh sambil mengobrol bersama, tapi semua makan sendiri-sendiri. Sesekali Bunda boleh membantu anak untuk memotongkan lauk atau untuk memasukkan nasi ke dalam sendok. Jadi anak tak usah dibawa jalan-jalan, juga jangan terlalu dekat waktu minum susunya dengan waktu makan.
Soal jalan-jalan, karena sudah terbiasa, artinya Bunda perlu waktu yang agak lama untuk mengubah perilaku makannya jadi duduk kembali di meja. Tapi karena dia belum 2 tahun, tentunya waktunya masih lebih cepat dibandingkan jika anak sudah lebih besar (dan terlanjur terbiasa makan di luar). Yang penting adalah ketegasan, untuk tetap duduk di sekeliling meja makan bersama orangtua. Di awal, kalau anak tak tahan lama duduk (dan biasanya anak yang sudah terbiasa jalan akan tak tahan, bukan karena aktif, tapi karena lebih suka berjalan-jalan), bolehlah duduk hanya 5 menit saja, lalu berjalan ke depan rumah, tapi dia harus kembali lagi duduk di kursinya. Mungkin ini akan berlangsung berulang-ulang dalam satu kali makan, tapi berikan pesan yang sangat jelas lewat perilaku Bunda bahwa mulai sekarang tak ada lagi makan dibawa jalan-jalan. Oya, ketika dia jalan itu, makanannya jangan dibawa, biarkan piringnya tetap di meja, sehingga anak harus kembali untuk makan.
Minum susu tentunya penting buat anak, tapi jangan berikan susu 2-3 jam sebelum makan. Soalnya nih, kalau anak kenyang, tentu saja dia tak bernafsu makan. Jarak waktu 2-3 jam itu anak juga lebih baik jangan makan cemilan apapun. Berikan juga berbagai kegiatan yang membuat anak bergerak, sehingga energinya keluar untuk bergerak, dan kemudian anak jadi lapar deh. Nah, ketika dia lapar itulah kita mulai mengenalkan perilaku makan di meja makan. Ini akan jauh lebih mudah dilakukan ketika anak lapar dibandingkan ketika anak sudah kenyang oleh susu dan cemilan.
Oya, hadiah susu juga bisa membuat anak berpikir ’ngapain makan, nanti kan bisa kenyang dengan susu’. Jadi di hari-hari pertama, kalau dia tetap tak mau makan, jangan langsung diberikan susu. Susu bisa diberikan sebelum tidur saja. Nantinya kalau pola makannya sudah normal kembali, berikan susu sekitar 2 jam setelah selesai makan. Selamat mencoba!
28 September 2009, 23:49 PM
28 September 2009, 20:07 PM