Kondisi peranakan turun yang masih ringan tak selalu menimbulkan keluhan. Secara fisik pun tak akan kelihatan, kecuali pada kasus-kasus yang sudah berat.
Pada tingkatan tiga atau empat, secara fisik akan tampak bagian rahim yang keluar dari vagina. Keluhan rasa sakit seperti ditarik-tarik atau terasa pegal-pegal di panggul belakang (low back pain) atau bagian perut bawah juga sudah dirasakan. Rahim yang sampai menggantung keluar dari vagina tentu saja terasa mengganjal dan tak nyaman dibawa berjalan. Belum lagi, akibat tergesek-gesek akan timbul perlukaan.
Pada beberapa kasus sering kali ditemui turunnya rahim disertai juga dengan turunnya kandung kemih dan usus besar ke arah vagina. Akibatnya, selain proses buang air kecil jadi terhambat atau terasa tidak plong, penetrasi oleh pasangan juga membuat tak nyaman.
Jarang turunnya rahim ini dialami oleh perempuan usia reproduktif. Selama kasusnya masih dalam batasan ringan pun, ibu tetap memungkinkan untuk mengandung.
Yang perlu diluruskan di sini adalah turunnya rahim tidak ada kaitannya dengan perut ibu yang tampak menggantung saat berbadan dua (sering dibilang sebagai perut gantung). Ini merupakan dua hal yang berbeda. Perut gantung terjadi bukan lantaran turunnya rahim, melainkan karena kelemahan otot-otot perut.