Kemampuan Berbicara

bunda Febrianti,
terima kasih atas sarannya......

Cadel pada anak, ada beberapa penyebabnya. Ada yg memang sifatnya medis, yaitu pada organ2 bicara anak (terutama lidah dan otot2 bicara anak), dan ada yg sifatnya psikologis (misalnya karena cemburu dengan adik yg baru lahir, maka si kakak tiba2 bicaranya menajdi cadel). Karena itu, ada baiknya bunda coba periksakan sikecil ke dokter anak guna mendapatkan kejelasan mengenai kondisi organ2 bicaranya.

Bila ternyata cadelnya disebabkan karena otot2 bicaranya yg belum matang, maka bunda bisa mengajak sikecil untuk melakukan beberapa aktivitas berikut :
1. Meniup lilin, bubble (gelembung sabun).
2. Menyedot cairan, mulai dari yg tdk terlalu kental (misalnya susu, orange juica), sampai yg tingkat kekentalannya cukup tinggi (mango n avocado juice atau jelly). Untuk aktivitas menyedot ini, Bunda bisa membeli gelas yg memiliki sedotan berulir, sehingga anak harus menyedot/menghisap dengan kuat. Tentunya hal ini diberikan secara bertahap, mulai dr yg tingkat kesulitannya rendah agar anak tdk langsung frustasi.
3. Menjilat. Dalam hal ini, Bunda bisa mengoleskan madu, es krim atau coklat yg disukai anak pada bibirnya. Setelah itu, bunda bisa meminta sikecil untuk menjilat bibirnya tsb dengan lidahnya.
4. Bermain harmonika atau alat musik tiup lain seperti terompet atau seruling.

Aktivitas2 yg berguna untuk melatih otot bicara anak tsb bisa bunda tanyakan pada terapis wicara yg bisa bunda jumpai pada klinik tumbuh kembang atau pusat2 terapi.

Hal lain yg bisa bunda lakukan adalah dengan meminta anak untuk berbicara secara perlahan, karena semakin terburu2 dia berbicara, maka semakin tdk jelas ucapannya. Untuk memahami dan memperlahan kecepatan bicaranya, Bunda bisa mengulang atau memparafrasekan apa yg sdh diucapkan anak, misalnya : “Oohh… Jadi sewaktu Kakak pulang sekolah tadi, Kakak melihat anjing yang sedang mengejar-ngejar kucing ya?”.

Bunda juga perlu mengobservasi pada huruf2 apa saja ananda mengalami kesulitan pengucapan, karena untuk setiap huruf, maka latihan/terapi nya juga akan berbeda. Hal ini juga bisa bunda konsultasikan pada terapis wicara yg kompeten shg bunda bisa mendapat saran yg konkrit mengenai masalah tsb.

Semoga bermanfaat ya bunda...........