Bunda..coba dech baca ini, mudah-mudahan bisa sedikit membantu menangani si kecil yang sedang sakit...
Batuk
Lendir yang dihasilkan, baik karena pilek akibat alergi maupun virus, jika masuk ke tenggorokan biasanya akan menyebabkan batuk. Batuk ini sebenarnya merupakan gerakan refleks dari rongga pernapasan terhadap benda asing yang masuk. Dengan kata lain, ini merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru dari benda-benda yang mungkin dapat membahayakan. Selain itu, untuk menghindari pengentalan lendir di dalam paru-paru.
Dengan demikian jika ada benda asing seperti lendir yang masuk atau merangsang saluran penarpasan, otomatis akan terjadi batuk untuk mengeluarkannya. Refleks batuk ini sebetulnya harus dimiliki oleh setiap individu, termasuk anak.
* Penanganannya:
- Berikan minuman hangat untuk menyamankan tenggorokan dan memancing lendir keluar. Biasanya anak yang masih kecil akan muntah untuk mengeluarkan lendirnya.
- Hindari pemberian minuman dingin dan makanan yang merangsang batuk, seperti gorengan, keripik, permen, atau makanan lain yang berlemak.
- Untuk menyamankan tubuh anak, olesi dada dan lehernya dengan minyak kayu putih, minyak telon, atau balsam lembut secara merata.
- Pada saat berbaring, gunakan bantal yang agak tinggi atau ditumpuk.
- Jauhkan anak dari asap rokok dan pembakaran lain.
- Usahakan agar kamar jadi lebih lembap. Caranya, letakkan ceret atau ember berisi air panas yang dibiarkan terbuka sehingga uapnya menyebar ke seluruh kamar.
KE DOKTER JIKA:
- Bayi berusia kurang dari 3-6 bulan batuk selama satu jam atau lebih. Apalagi bila sebelumnya tak ada gejala pilek. Boleh jadi si bayi mengidap bronkhitis atau infeksi virus pada paru-paru.
- Batuk pada anak yang lebih besar tak kunjung sembuh lebih dari 3 hari. Sangat mungkin gangguan ini sudah ditunggangi oleh infeksi bakteri sehingga perlu penanganan intensif.
- Batuk disertai demam di malam hari. Kemungkinan ini merupakan gejala awal dari batuk rejan yang diakibatkan oleh infeksi bakteri.
- Anak sulit bernapas, tersengan-sengal, napasnya tampak berat, cuping hidungnya kembang kempis.
- Anak terlihat lesu
- Anak enggan minum.
- Ada warna kebiruan di bibir, lidah, atau wajah.
- Batuk disertai bunyi saat menarik napas di sela-sela batuk.
- Batuknya sampai mengeluarkan darah (kecuali jika anak baru saja mengalami mimisan, maka darah di batuknya tidak perlu dikhawatirkan).
- Batuk kronis berulang (BKB). Ciri-cirinya, batuk berlangsung lebih dari 14 hari dan biasanya berulang di bulan berikutnya. Misalnya, anak batuk selama 14 hari di bulan Januari, kemudian berulang di bulan Februari, dan Maret secara berturut-turut. Waspadai asma, TBC, atau pertusis (batuk rejan atau batuk 100 hari)
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
20 July 2010, 15:57 PM
Batuk
Lendir yang dihasilkan, baik karena pilek akibat alergi maupun virus, jika masuk ke tenggorokan biasanya akan menyebabkan batuk. Batuk ini sebenarnya merupakan gerakan refleks dari rongga pernapasan terhadap benda asing yang masuk. Dengan kata lain, ini merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh untuk melindungi paru-paru dari benda-benda yang mungkin dapat membahayakan. Selain itu, untuk menghindari pengentalan lendir di dalam paru-paru.
Dengan demikian jika ada benda asing seperti lendir yang masuk atau merangsang saluran penarpasan, otomatis akan terjadi batuk untuk mengeluarkannya. Refleks batuk ini sebetulnya harus dimiliki oleh setiap individu, termasuk anak.
* Penanganannya:
- Berikan minuman hangat untuk menyamankan tenggorokan dan memancing lendir keluar. Biasanya anak yang masih kecil akan muntah untuk mengeluarkan lendirnya.
- Hindari pemberian minuman dingin dan makanan yang merangsang batuk, seperti gorengan, keripik, permen, atau makanan lain yang berlemak.
- Untuk menyamankan tubuh anak, olesi dada dan lehernya dengan minyak kayu putih, minyak telon, atau balsam lembut secara merata.
- Pada saat berbaring, gunakan bantal yang agak tinggi atau ditumpuk.
- Jauhkan anak dari asap rokok dan pembakaran lain.
- Usahakan agar kamar jadi lebih lembap. Caranya, letakkan ceret atau ember berisi air panas yang dibiarkan terbuka sehingga uapnya menyebar ke seluruh kamar.
KE DOKTER JIKA:
- Bayi berusia kurang dari 3-6 bulan batuk selama satu jam atau lebih. Apalagi bila sebelumnya tak ada gejala pilek. Boleh jadi si bayi mengidap bronkhitis atau infeksi virus pada paru-paru.
- Batuk pada anak yang lebih besar tak kunjung sembuh lebih dari 3 hari. Sangat mungkin gangguan ini sudah ditunggangi oleh infeksi bakteri sehingga perlu penanganan intensif.
- Batuk disertai demam di malam hari. Kemungkinan ini merupakan gejala awal dari batuk rejan yang diakibatkan oleh infeksi bakteri.
- Anak sulit bernapas, tersengan-sengal, napasnya tampak berat, cuping hidungnya kembang kempis.
- Anak terlihat lesu
- Anak enggan minum.
- Ada warna kebiruan di bibir, lidah, atau wajah.
- Batuk disertai bunyi saat menarik napas di sela-sela batuk.
- Batuknya sampai mengeluarkan darah (kecuali jika anak baru saja mengalami mimisan, maka darah di batuknya tidak perlu dikhawatirkan).
- Batuk kronis berulang (BKB). Ciri-cirinya, batuk berlangsung lebih dari 14 hari dan biasanya berulang di bulan berikutnya. Misalnya, anak batuk selama 14 hari di bulan Januari, kemudian berulang di bulan Februari, dan Maret secara berturut-turut. Waspadai asma, TBC, atau pertusis (batuk rejan atau batuk 100 hari)