Seperti juga orang dewasa, anak-anak pun bisa menderita alergi karena suatu sebab. Misalnya saja alergi terhadap udara dingin atau debu. Banyak orangtua yang khawatir bahwa anaknya menderita penyakit tertentu jika tiba-tiba muncul perubahan mencolok dalam diri si anak.
Misalnya saja ketika anak Anda yang baru berusia 5 tahun tiba-tiba mengalami gejala seperti alergi. Dan uniknya gejala ini selalu terjadi saat malam, ketika anak belajar bersama orangtua di kamar yang ber-AC. Sehingga di bagian wajah, pada pipi terlihat merah-merah. Hal yang sama juga terjadi pada bagian tubuh lainnya seperti paha dan kaki yang bentol-bentol gatal.
Melihat penderitaan anaknya, orangtua mencoba menduga-duga penyebab munculnya penyakit tersebut. Atau jika pun telah dibawa ke ahlinya langsung (dokter) tetap khawatir dan bingung karena kondisi anaknya tidak membaik atau menunjukkan tanda-tanda perubahan.

Menurut dokter Iwan Handoko, perlu diperhatikan jangka waktu anak menderita hal tersebut? Harus diperhatikan apakah ada perubahan yang terjadi sebelum si anak mengalami alergi. Misalnya, tadinya tidak ada karpet di kamar tidur, sekarang ada karpet. Atau tadinya tidak ada boneka di kamar tidur sekarang ada. Ini cuma beberapa contoh. Tapi kalau munculnya gejala selalu di ruang khusus yang ber AC, maka mungkin saja AC menjadi penyebabnya. Atau ada sesuatu di ruangan tersebut. Ini juga harus dicari.

Lalu, bagaimana jika tidak ada perubahan setelah minum obat? Jika setelah minum obat, dia membaik, itu artinya ada perubahan dan hampir pasti penyebabnya adalah alergi. Masalah apakah dia kumat lagi, itu persoalan lain. Selama ada alergen yang mencetuskan alergi si anak, maka obat tidak akan berguna banyak. Obat hanya akan meredakan gejala. Untuk benar-benar menghilangkan gejala, alergen harus disingkirkan.

Tetapi dari keluhan ini, tampaknya anak tersebut memang kemungkinan besar menderita alergi. Masalahnya alergi apa?
Udara dingin dari AC dan juga debu-debu dari AC memang dapat menimbulkan alergi. Cara tesnya mudah saja. Coba untuk beberapa hari, jangan gunakan AC pada saat anak-anak belajar di kamar atau coba gunakan kamar lain yang tidak ber AC. Bila bentol- bentol dan kemerahan itu tidak muncul, maka hampir pasti penyebabnya adalah AC tersebut.

Namun jangan pula langsung cepat memvonis AC, sebab bisa jadi benda-benda di ruangan tersebut menjadi penyebabnya, misalnya karpet. Debu-debu yang menempel di karpet sangat sering menjadi penyebab munculnya alergi. Tapi, kalau anak tetap belajar di ruangan yang sama, cuma tanpa AC dan alergi tidak muncul, maka sebaiknya Anda bersedia untuk mematikan AC saat si kecil sedang belajar. Sebab udara dingin tidak bisa diatur lagi. Kalau karpet masih bisa dibuang, tapi kalau dingin?

Obat anti alergi hanya dapat menghilangkan gejala pada saat tersebut, tapi selama faktor pencetus alergi masih ada, maka alergi akan tetap muncul kembali. Bila kita berhasil menemukan penyebabnya, maka jalan terbaik adalah hindari penyebab tersebut. Jangan mengandalkan obat. Pemakaian terus menerus obat apapun, termasuk obat anti alergi, adalah tidak baik.

Bila ternyata AC sudah dimatikan, karpet sudah dikeluarkan, tapi masih alergi juga, mungkin ada baiknya anak tersebut menjalani tes alergi. Cuma, tes alergi pun tidak dapat menjamin 100% bahwa penyebab alergi tersebut pasti dapat ditemukan.