Jarak Yg Baik Bila Ingin Pny Anak Lg Brp Thn Ya Bun, Biar Skalian Cape Gt...

Bunda, jadi masalahnya ada 2 ya. Masalah kehilangan anak pertama dan masalah menambah anak lagi. Kalau menurut saya, Bunda, ada baiknya jarak antar anak itu antara 3-5 tahun. Soalnya nih, 2 tahun pertama sebetulnya anak masih membutuhkan ASI (walaupun setelah usia 6 bulan mulai ada MPASI), kalau jatah untuk anak jadi berkurang gara-gara Bunda sudah harus bersiap menyusui anak berikut, kan kasihan. Di 2 tahun pertama juga anak belajar untuk percaya pada orang lain, istilah canggihnya basic trust. Jika proses ini berjalan baik, efeknya luar biasa buat kepercayaan diri anak nantinya. Tapi kalau dalam proses menuju basic trust ternyata ada gangguan, seringkali anak jadi lebih sulit menjadi percaya diri. Anak di atas 3 tahun biasanya sudah punya kesibukan sendiri, karena relatif lebih mandiri. Jadi ketika sudah ada adik, dia tak terlalu terganggu, dan justru bisa mengembangkan diri jadi kakak yang baik.

Tapi ada juga orangtua yang lebih suka jarak yang dekat antar anak, alasannya capeknya sekalian. Sebetulnya hati-hati, yang disebut ’sekalian capek’ itu luar biasa capek lho Bunda. Dan Bunda juga harus ingat, kalau capek, kita biasanya lebih sulit mengendalikan emosi, sehingga bisa jadi lebih mudah marah kepada anak. Kan nggak lucu kalau nantinya kita bertanya-tanya gimana cara nggak mudah marah kepada anak ketika capek, padahal sebetulnya yang membuat capek ya diri kita sendiri karena nggak sabar menambah anak.

Sedikit teoretis nih, semakin dekat jarak antara 2 anak, apalagi jika jenis kelaminnya sama, maka kemungkinan bertengkarnya lebih besar. Contohnya kalau jaraknya 1-2 tahun saja, keduanya sama-sama perempuan, wah, kemungkinan besar bakal seru sekali deh di rumah.

Soal kehilangan anak, Bunda sepertinya harus pergi ke psikolog dan pemuka agama untuk bisa menangani kesedihan akibat kehilangan anak ini. Karena kalau terlalu lama berlanjut, efeknya bisa buruk lho buat si adik yang sekarang jadi anak tunggal.

menurut saya sudah cukup ko klw putri ibu sdh punya adik lagi.
terima kasih

sebenarnya bukan masalah capeknya tapi tentang kesehatan badan dan juga kesiapan mental ibu dan anak ibu yg ada

kalo menurut saya sih sesuai kesepakatan ibu, suami dan tentunya anak ibu...
coba deh disesuaikan dgn kondisi keluarga (kesiapan ibu mengurus 2anak balita sekaligus jika memutuskan akan memiliki anak dgn jarak dekat, kondisi keuangan/materi, kesiapan si kecil, dll)
kalo saya dgn suami memang sengaja memutuskan mempunyai anak dgn jarak dekat (kedua anak saya berbeda 18bln).
pertimbangan saya, krn sy ingin keduanya saya urus sendiri (saya berhenti bekerja) kemudian setelah anak2 saya agak besar (4th, 2.5th) saya kembali lg aktif bekerja.
konsekuensinya... si kk 'agak' kasihan jg sih...krn msh kecil sdh punya adik lg.. tp saya berusaha membagi perhatian dan kasih sayang yg sama thd keduanya.
Silakan berdiskusi...:)