@fidinia: tks infonya, aku akan mencobanya dirumah. Anak aku 5 thn cowok, kal dilarang sering banget malah balik ngotot...kadang2 suka buat aku kesal dan berujung cubitan. semoga dgn tips diatas akan buat aku lebih memahami si kecil dan mengontrol emosi sendiri.
Bunda ada beberapa tips agar anak bisa diatur.
1.Cegah dan kendalikan diri Anda. Jika Anda ingin anak mengenal dirinya sejak dini dan punya kecerdasan intrapersonal, sebaiknya Anda tak selalu mengatakan 'Tidak' atau menyuruhnya mengikuti instruksi. Biarkan ia mencoba hal-hal yang sebelumnya Anda larang dan biarkan ia menghadapi akibatnya jika ia ngotot mengutamakan keinginannya ketimbang menurut.
2.Cara lain yang juga perlu Anda coba terapkan adalah dengan menghindari terjadinya perdebatan ketika Anda melarangnya memakan coklat yang belum dibayar di supermarket . Tentu saja, Anda bisa memprediksikan hal demikian pasti terjadi jika Anda mengajaknya berbelanja ke supermarket. Untuk menghindarinya, Anda tak perlu membawanya ketika belanja cukup banyak, kecuali Anda memperkirakan dapat mengatasi rengekannya.
3.Temukan resep yang pas.
Masalah lain dalam menangani anak yang sulit menurut dan suka ngotot berkenaan dengan penataan emosi orang tua. Terkadang masalahnya justru ada pada diri orang tua. Biasanya orang tua punya cara tersendiri untuk mengendalikan diri. Resep berikut dapat Anda coba:
* Ketika anak mulai berulah, coba alihkan perhatian Anda darinya, lalu tatalah cara Anda bernapas. Ambil napas dalam-dalam hingga hitungan 20. Ini membuat Anda lebih tenang.
* Dalam kondisi tenang, alihkan perhatian anak yang berulah dengan nyanyian suara yang cukup keras. Pilihlah lagu gembira yang disenangi anak! Biasanya suasana hati anak akan berubah.
* Jika konflik terjadi di dalam kamar, ajaklah anak berpindah ruangan. Jika Anda berdua di sebuah toko, segera selesaikan pembayaran dan keluarlah. Perpindahan ruangan membuat perhatian anak beralih.
Asal tahu saja, di balik kekerasan hati sikecil untuk mengutamakan keinginan diri ketimbang menuruti kata-kata Anda, ia sedang belajar mengembangkan kesadaran diri dan ego. Ketika kenyataan yang dihadapinya berbeda dengan mind setting yang ditatanya dalam benak, maka kekecewaan dan kegetiran mengajarkannya untuk menata emosi. Tentu saja perasaan kecewa dan sedih sama pentingnya dengan rasa puas dan senang dalam mengajarkan anakl kecerdasan intrapersonal dan emosi.
Ini hanya beberapa saran. Anda bisa temukan sendiri cara yang pas untuk Anda dan anak. Ulah anak tak perlu membuat Anda pusing!selamat mencoba bunda...
Bunda ada beberapa tips agar anak bisa diatur.
1.Cegah dan kendalikan diri Anda. Jika Anda ingin anak mengenal dirinya sejak dini dan punya kecerdasan intrapersonal, sebaiknya Anda tak selalu mengatakan 'Tidak' atau menyuruhnya mengikuti instruksi. Biarkan ia mencoba hal-hal yang sebelumnya Anda larang dan biarkan ia menghadapi akibatnya jika ia ngotot mengutamakan keinginannya ketimbang menurut.
2.Cara lain yang juga perlu Anda coba terapkan adalah dengan menghindari terjadinya perdebatan ketika Anda melarangnya memakan coklat yang belum dibayar di supermarket . Tentu saja, Anda bisa memprediksikan hal demikian pasti terjadi jika Anda mengajaknya berbelanja ke supermarket. Untuk menghindarinya, Anda tak perlu membawanya ketika belanja cukup banyak, kecuali Anda memperkirakan dapat mengatasi rengekannya.
3.Temukan resep yang pas.
Masalah lain dalam menangani anak yang sulit menurut dan suka ngotot berkenaan dengan penataan emosi orang tua. Terkadang masalahnya justru ada pada diri orang tua. Biasanya orang tua punya cara tersendiri untuk mengendalikan diri. Resep berikut dapat Anda coba:
* Ketika anak mulai berulah, coba alihkan perhatian Anda darinya, lalu tatalah cara Anda bernapas. Ambil napas dalam-dalam hingga hitungan 20. Ini membuat Anda lebih tenang.
* Dalam kondisi tenang, alihkan perhatian anak yang berulah dengan nyanyian suara yang cukup keras. Pilihlah lagu gembira yang disenangi anak! Biasanya suasana hati anak akan berubah.
* Jika konflik terjadi di dalam kamar, ajaklah anak berpindah ruangan. Jika Anda berdua di sebuah toko, segera selesaikan pembayaran dan keluarlah. Perpindahan ruangan membuat perhatian anak beralih.
Asal tahu saja, di balik kekerasan hati sikecil untuk mengutamakan keinginan diri ketimbang menuruti kata-kata Anda, ia sedang belajar mengembangkan kesadaran diri dan ego. Ketika kenyataan yang dihadapinya berbeda dengan mind setting yang ditatanya dalam benak, maka kekecewaan dan kegetiran mengajarkannya untuk menata emosi. Tentu saja perasaan kecewa dan sedih sama pentingnya dengan rasa puas dan senang dalam mengajarkan anakl kecerdasan intrapersonal dan emosi.
Ini hanya beberapa saran. Anda bisa temukan sendiri cara yang pas untuk Anda dan anak. Ulah anak tak perlu membuat Anda pusing!selamat mencoba bunda...
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
2 November 2010, 16:36 PM
2 November 2010, 16:17 PM
1.Cegah dan kendalikan diri Anda. Jika Anda ingin anak mengenal dirinya sejak dini dan punya kecerdasan intrapersonal, sebaiknya Anda tak selalu mengatakan 'Tidak' atau menyuruhnya mengikuti instruksi. Biarkan ia mencoba hal-hal yang sebelumnya Anda larang dan biarkan ia menghadapi akibatnya jika ia ngotot mengutamakan keinginannya ketimbang menurut.
2.Cara lain yang juga perlu Anda coba terapkan adalah dengan menghindari terjadinya perdebatan ketika Anda melarangnya memakan coklat yang belum dibayar di supermarket . Tentu saja, Anda bisa memprediksikan hal demikian pasti terjadi jika Anda mengajaknya berbelanja ke supermarket. Untuk menghindarinya, Anda tak perlu membawanya ketika belanja cukup banyak, kecuali Anda memperkirakan dapat mengatasi rengekannya.
3.Temukan resep yang pas.
Masalah lain dalam menangani anak yang sulit menurut dan suka ngotot berkenaan dengan penataan emosi orang tua. Terkadang masalahnya justru ada pada diri orang tua. Biasanya orang tua punya cara tersendiri untuk mengendalikan diri. Resep berikut dapat Anda coba:
* Ketika anak mulai berulah, coba alihkan perhatian Anda darinya, lalu tatalah cara Anda bernapas. Ambil napas dalam-dalam hingga hitungan 20. Ini membuat Anda lebih tenang.
* Dalam kondisi tenang, alihkan perhatian anak yang berulah dengan nyanyian suara yang cukup keras. Pilihlah lagu gembira yang disenangi anak! Biasanya suasana hati anak akan berubah.
* Jika konflik terjadi di dalam kamar, ajaklah anak berpindah ruangan. Jika Anda berdua di sebuah toko, segera selesaikan pembayaran dan keluarlah. Perpindahan ruangan membuat perhatian anak beralih.
Asal tahu saja, di balik kekerasan hati sikecil untuk mengutamakan keinginan diri ketimbang menuruti kata-kata Anda, ia sedang belajar mengembangkan kesadaran diri dan ego. Ketika kenyataan yang dihadapinya berbeda dengan mind setting yang ditatanya dalam benak, maka kekecewaan dan kegetiran mengajarkannya untuk menata emosi. Tentu saja perasaan kecewa dan sedih sama pentingnya dengan rasa puas dan senang dalam mengajarkan anakl kecerdasan intrapersonal dan emosi.
Ini hanya beberapa saran. Anda bisa temukan sendiri cara yang pas untuk Anda dan anak. Ulah anak tak perlu membuat Anda pusing!selamat mencoba bunda...
2 November 2010, 16:16 PM
1.Cegah dan kendalikan diri Anda. Jika Anda ingin anak mengenal dirinya sejak dini dan punya kecerdasan intrapersonal, sebaiknya Anda tak selalu mengatakan 'Tidak' atau menyuruhnya mengikuti instruksi. Biarkan ia mencoba hal-hal yang sebelumnya Anda larang dan biarkan ia menghadapi akibatnya jika ia ngotot mengutamakan keinginannya ketimbang menurut.
2.Cara lain yang juga perlu Anda coba terapkan adalah dengan menghindari terjadinya perdebatan ketika Anda melarangnya memakan coklat yang belum dibayar di supermarket . Tentu saja, Anda bisa memprediksikan hal demikian pasti terjadi jika Anda mengajaknya berbelanja ke supermarket. Untuk menghindarinya, Anda tak perlu membawanya ketika belanja cukup banyak, kecuali Anda memperkirakan dapat mengatasi rengekannya.
3.Temukan resep yang pas.
Masalah lain dalam menangani anak yang sulit menurut dan suka ngotot berkenaan dengan penataan emosi orang tua. Terkadang masalahnya justru ada pada diri orang tua. Biasanya orang tua punya cara tersendiri untuk mengendalikan diri. Resep berikut dapat Anda coba:
* Ketika anak mulai berulah, coba alihkan perhatian Anda darinya, lalu tatalah cara Anda bernapas. Ambil napas dalam-dalam hingga hitungan 20. Ini membuat Anda lebih tenang.
* Dalam kondisi tenang, alihkan perhatian anak yang berulah dengan nyanyian suara yang cukup keras. Pilihlah lagu gembira yang disenangi anak! Biasanya suasana hati anak akan berubah.
* Jika konflik terjadi di dalam kamar, ajaklah anak berpindah ruangan. Jika Anda berdua di sebuah toko, segera selesaikan pembayaran dan keluarlah. Perpindahan ruangan membuat perhatian anak beralih.
Asal tahu saja, di balik kekerasan hati sikecil untuk mengutamakan keinginan diri ketimbang menuruti kata-kata Anda, ia sedang belajar mengembangkan kesadaran diri dan ego. Ketika kenyataan yang dihadapinya berbeda dengan mind setting yang ditatanya dalam benak, maka kekecewaan dan kegetiran mengajarkannya untuk menata emosi. Tentu saja perasaan kecewa dan sedih sama pentingnya dengan rasa puas dan senang dalam mengajarkan anakl kecerdasan intrapersonal dan emosi.
Ini hanya beberapa saran. Anda bisa temukan sendiri cara yang pas untuk Anda dan anak. Ulah anak tak perlu membuat Anda pusing!selamat mencoba bunda...