Susu pertumbuhan

Tentang susu untuk pertumbuhan ( growing-up milk ) tidak selalu persis sama kandungan, maupun keanekaragaman zat gizinya. Selain berisi bahan dasar susu yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan gizi untuk anak di atas satu tahun, ada yang menambahkan beberapa jenis suplemen sehingga memiliki nilai tambah untuk mendukung pertumbuhan anak.

Pengayaan susu bagi pertumbuhan sebagaimana banyak dipasarkan dewasa ini, antara lain ada yang ditambah:

* Zat prebiotik dan probiotik , yang berfungsi menyuburkan flora usus, sehingga pencernaan anak lebih lancar, dan mendukung daya tahan.
* Penambahan jenis-jenis asam lemak esensial linoleat dan linolenat atau turunannya.
* Antioksidan (penawar radikal bebas)
* Berbagai zat yang memiliki sifat mendukung kekebalan ( imuno-modulator ) misalnya seng (zn), selenium, zat besi,

Kesemua itu dimaksud untuk mendukung pertumbuhan, termasuk tentu untuk pertumbuhan otak anak. Melihat demikian beragam produk susu untuk pertumbuhan yang ditawarkan, tentu perlu kejelian konsumen untuk tepat memilih. Kita sadar, bahwa orang-tua berperan besar dalam menghantar dan mendampingi pertumbuhan anak dengan memberi gizi dari makanan keluarga dan memilihkan susu bagi pertumbuhan yang tepat. Tentu selain target berkualitas tinggi, pertimbangan ekonomi juga menjadi perhitungan dipilih tidaknya sebuah produk susu.

Kalau kita amati, kandungan protein susu pertumbuhan berkisar antara 18 gram sampai 25 gram dalam setiap 100 gram bubuk susunya. Kandungan lemaknya ada yang hanya 3 gram saja, namun ada pula yang sampai 20 gram. Kandungan karbohidrat berada di kisaran 55 gram sampai 69 gram, dan rata-rata kalori yang diberikan 100 gram bubuk susu mencapai 390 kalori sampai 470 kalori.

Dalam memilih susu, pertimbangan utama ialah untuk menunjang optimalnya petumbuhan anak, wawasan akan kualitas susu ikut memegang peranan. Bagaimana ibu lebih kritis, tidak mudah percaya informasi yang belum jelas, dan mengenal gizi untuk kebutuhan tubuh anak dan sebuah produk susu. Untuk itu bantuan nasihat ahli kesehatan diperlukan. Lebih sering bertanya, banyak membaca, mengikuti acara seminar kesehatan, bagian dari upaya memperkaya wawasan sehat bagi orang-tua.

Memperkaya wawasan sehat dapat dari media massa, internet, tentu saja pada setiap kesempatan bertemu dengan dokter, atau ahli gizi. Percaya saja pada mitos, atau sumber yang tidak berkompeten, justru akan merugikan anak. Mitos anak sudah tidak membutuhkan susu lagi, tentu tak menguntungkan. Kita tahu bahwa untuk membangun fondasi tulang-belulang anak, susu masih terus dibutuhkan sampai usia akil balik. Kita melihat kebanyakan kasus osteroporosis yang banyak ditemukan di negara sedang berkembang, lantaran kebanyakan orang sudah tidak minum susu lagi setelah usia bayi, padahal fondasi pertumbuhan masih belum selesai dibangun.

Sekali lagi, ibu perlu bijak memilihkan anak-anaknya susu demi pertumbuhan yang optimal. Selain memiliki wawasan luas ihwal makanan dan susu sebagai sumber gizi, diperlukan pula hati agar ibu tidak sampai salah memilih.