@ bunda khaikal : thx ya bun atas artikelnya,bagus banget. saya jd tau semuanya.
@ mama syaffa : kl saya boleh tau keju khusus utk bayi namanya apa ya bun,keju kraf kira2 bisa gak ya???
terima kasih bunda atas sarannya..
boleh ko, bun. ada keju yang khusus bayi, kalo ga ada cari aja yang kadar garamnya rendah...tapi kalo ga ada kasih aja keju yang biasa. saya biasanya mencampur keju yang sudah halus ke bubur susu. seiring bertambahnya umur ya diserut trus dicampur ke aneka makanan atau kudapan si kecil.
menurut khaikal boleh aja bunda, coz khaikal 8bulan dah mkn keju tentunya dengan tambahan bubur tim juga sama asi Keju adalah hasil olahan dari susu dengan bantuan fermentasi oleh bakteri ini. Selain lezat dan gurih, Anda dapat memanfaatkannya sebagai salah satu sumber zat gizi andalan, yang dapat diolah menjadi 1001 jenis makanan lezat untuk balita.
Manfaatnya segudang. Umumnya, keju dibuat dari susu, baik susu murni, susu rendah lemak, maupun susu tanpa lemak, yang telah disterilkan dengan cara Pasteurisasi. Jika dilihat dari bahan bakunya tersebut, tak heran kan jika keju juga kaya akan zat gizi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang balita?
Beberapa zat gizi yang terkandung dalam keju adalah:
* Kalsium (Ca), membantu pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi.
* Protein, membantu proses pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh, serta menguatkan otot-otot tubuh balita.
* Asam lemak linoleat dan linolenat, membantu perkembangan serabut-serabut sel saraf dan otak.
* Kolesterol, membantu pembentukan membran sel dan hormon.
* Fosfor (P), membantu pertumbuhan tulang dan gigi.
* Vitamin A, membantu menjaga fungsi mata.
* Magnesium, seng, dan selenium, berfungsi sebagai antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas.
* Riboflavin dan folat, membantu proses metabolisma aneka jenis zat gizi.
Dari bubur sampai kudapan. Jenis keju dikelompokkan berdasarkan asal susu (susu sapi, susu kambing, atau susu domba), proses pembuatan, tingkat kekerasan, negara penghasil, penampilan (ukuran, bentuk, dan warna), serta kandungan zat gizinya. Namun, tidak semua jenis keju ”aman” untuk diberikan kepada batita Anda. Jenis keju yang ”aman” untuk balita adalah keju Cheddar, keju Swiss, dan keju Cottage.
* Keju cheddar
Biasanya keju ini semi-keras. Tapi, ada juga yang tergolong keju keras. Jenis bakteri yang digunakan untuk memproses keju cheddar adalah Streptococcus sp. Bakteri ini berfungsi menghasilkan asam laktat dari susu.
* Keju Swiss
Ciri khas jenis keju Swiss adalah ”bolong-bolong” alias berlubang-lubang. Semakin baik mutu susu sapi yang digunakan sebagai bahan baku, semakin banyak lubang-lubang yang akan terbentuk. Pembuatan keju Swiss menggunakan bakteri dari jenis Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus helveticus, dan ditambah bakteri Propionibacterium shermanii.
* Keju cottage
Ini merupakan jenis keju yang tergolong rendah lemak. Sebab, bahan bakunya berupa susu tanpa lemak (nonfat). Keju ini biasanya diberi tambahan rasa buah, antara stroberi, peach, raspberry, blueberry, dan nanas. Itu sebabnya, keju ini cenderung mudah rusak (busuk), sehingga harus disimpan di dalam lemari pendingin
Anda bisa memperkenalkan keju dalam bentuk langsung, misalnya diserut halus atau dipotong kecil-kecil (finger food), atau sebagai campuran dalam bubur, kue atau makanan anak lainnya. Jadi, Anda dapat menyertakan keju, baik pada jadwal makan utama, maupun makanan selingan. Soal batasan pemberian, the American Dietetic Association merekomendasikan sebanyak 30 gram/hari.
Kaya manfaat. Keju merupakan produk olahan susu yang mengandung aneka zat gizi. Apa saja sih manfaat keju bagi pertumbuhan balita?
* Membantu pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi, serta mencegah risiko keropos tulang (osteoporosis) karena banyak mengandung kalsium (Ca) dan fosfor (P).
* Proteinnya yang tinggi membantu proses pertumbuhan dan perkembangan, serta menguatkan otot-otot tubuh balita.
* Membantu perkembangan serabut-serabut sel saraf dan otak karena mengandung asam lemak linoleat dan linolenat.
* Membantu menjaga fungsi mata karena mengandung vitamin A.
* Membantu menangkal radikal bebas karena mengandung magnesium, seng, dan selenium, yang berfungsi sebagai antioksidan.
* Membantu proses metabolisme aneka zat gizi karena mengandung riboflavin dan folat.
Selain manfaat di atas, hasil riset beberapa ahli menyebutkan ada beberapa manfaat keju lainnya, seperti hasil riset Dr. Machteld Huber dari Louis Bolk Institute, Inggris, tahun 2007 yang membuktikan, ibu hamil yang mengonsumsi keju sepanjang kehamilannya, akan melahirkan anak yang berisiko lebih kecil menderita eksim.
Ada pula riset Prof. Carlo Leifert dari Newcastle University, Inggris, tahun 2007, yang membuktikan, anak-anak yang biasa mengonsumsi keju akan terhindar dari risiko menderita asma serta penyakit alergi lainnya.
Mitos Salah Keju. Pernah mendengar mitos-mitos mengenai keju? Coba cermati dulu dengan benar, apakah mitos itu benar atau tidak. Jangan sampai kebutuhan gizi balita tidak tercukupi dengan benar gara-gara mitos yang salah soal keju. Kata orang:
* Kandungan lemaknya lebih dari 50%. Fakta: kandungan lemak di dalam jenis keju cheddar, misalnya, hanya 34%.
* Tidak dapat diberikan kepada balita yang menderita intolerensia laktosa. Fakta: beberapa jenis keju, seperti keju cheddar, sesungguhnya tidak mengandung laktosa.
* Menyebabkan balita mimpi buruk. Fakta: asam amino jenis triptofan, yang terkandung dalam keju, merupakan zat yang dapat mengurangi stres dan memicu munculnya rasa kantuk.
* Penyebab kerusakan gigi. Fakta: makan sepotong keju setelah si kecil makan atau mengonsumsi makanan yang manis, justru dapat melindungi enamel gigi serta pembusukan gigi.
Protein adalah makanan untuk tumbuh, bertanggung jawab pada pertumbuhan serta memperbaiki dan mengganti jaringan. Protein adalah satu-satunya nutrisi yang dapat menduplikasi sendiri. Selama tahun pertama, kebutuhan protein bayi dapat dipenuhi oleh ASI atau susu formula yang kandungannya lengkap (di antaranya mengandung zat gizi dan prebiotik untuk daya tahan tubuh). Semakin besar, anak akan membutuhkan sumber-sumber protein lain, yang terdapat pada makanan laut terutama ikan salmon, produk olahan berbagan susu seperti keju dan yoghurt, polong-polongan seperti kacang kedelai, tahu dan buncis, daging sapid dan unggas, telur, entega kacang, dan padi-padian.
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
14 Tahun Yang Lalu
@ mama syaffa : kl saya boleh tau keju khusus utk bayi namanya apa ya bun,keju kraf kira2 bisa gak ya???
terima kasih bunda atas sarannya..
14 Tahun Yang Lalu
14 Tahun Yang Lalu
14 Tahun Yang Lalu
Manfaatnya segudang. Umumnya, keju dibuat dari susu, baik susu murni, susu rendah lemak, maupun susu tanpa lemak, yang telah disterilkan dengan cara Pasteurisasi. Jika dilihat dari bahan bakunya tersebut, tak heran kan jika keju juga kaya akan zat gizi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang balita?
Beberapa zat gizi yang terkandung dalam keju adalah:
* Kalsium (Ca), membantu pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi.
* Protein, membantu proses pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh, serta menguatkan otot-otot tubuh balita.
* Asam lemak linoleat dan linolenat, membantu perkembangan serabut-serabut sel saraf dan otak.
* Kolesterol, membantu pembentukan membran sel dan hormon.
* Fosfor (P), membantu pertumbuhan tulang dan gigi.
* Vitamin A, membantu menjaga fungsi mata.
* Magnesium, seng, dan selenium, berfungsi sebagai antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas.
* Riboflavin dan folat, membantu proses metabolisma aneka jenis zat gizi.
Dari bubur sampai kudapan. Jenis keju dikelompokkan berdasarkan asal susu (susu sapi, susu kambing, atau susu domba), proses pembuatan, tingkat kekerasan, negara penghasil, penampilan (ukuran, bentuk, dan warna), serta kandungan zat gizinya. Namun, tidak semua jenis keju ”aman” untuk diberikan kepada batita Anda. Jenis keju yang ”aman” untuk balita adalah keju Cheddar, keju Swiss, dan keju Cottage.
* Keju cheddar
Biasanya keju ini semi-keras. Tapi, ada juga yang tergolong keju keras. Jenis bakteri yang digunakan untuk memproses keju cheddar adalah Streptococcus sp. Bakteri ini berfungsi menghasilkan asam laktat dari susu.
* Keju Swiss
Ciri khas jenis keju Swiss adalah ”bolong-bolong” alias berlubang-lubang. Semakin baik mutu susu sapi yang digunakan sebagai bahan baku, semakin banyak lubang-lubang yang akan terbentuk. Pembuatan keju Swiss menggunakan bakteri dari jenis Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus helveticus, dan ditambah bakteri Propionibacterium shermanii.
* Keju cottage
Ini merupakan jenis keju yang tergolong rendah lemak. Sebab, bahan bakunya berupa susu tanpa lemak (nonfat). Keju ini biasanya diberi tambahan rasa buah, antara stroberi, peach, raspberry, blueberry, dan nanas. Itu sebabnya, keju ini cenderung mudah rusak (busuk), sehingga harus disimpan di dalam lemari pendingin
Anda bisa memperkenalkan keju dalam bentuk langsung, misalnya diserut halus atau dipotong kecil-kecil (finger food), atau sebagai campuran dalam bubur, kue atau makanan anak lainnya. Jadi, Anda dapat menyertakan keju, baik pada jadwal makan utama, maupun makanan selingan. Soal batasan pemberian, the American Dietetic Association merekomendasikan sebanyak 30 gram/hari.
Kaya manfaat. Keju merupakan produk olahan susu yang mengandung aneka zat gizi. Apa saja sih manfaat keju bagi pertumbuhan balita?
* Membantu pertumbuhan dan pembentukan tulang serta gigi, serta mencegah risiko keropos tulang (osteoporosis) karena banyak mengandung kalsium (Ca) dan fosfor (P).
* Proteinnya yang tinggi membantu proses pertumbuhan dan perkembangan, serta menguatkan otot-otot tubuh balita.
* Membantu perkembangan serabut-serabut sel saraf dan otak karena mengandung asam lemak linoleat dan linolenat.
* Membantu menjaga fungsi mata karena mengandung vitamin A.
* Membantu menangkal radikal bebas karena mengandung magnesium, seng, dan selenium, yang berfungsi sebagai antioksidan.
* Membantu proses metabolisme aneka zat gizi karena mengandung riboflavin dan folat.
Selain manfaat di atas, hasil riset beberapa ahli menyebutkan ada beberapa manfaat keju lainnya, seperti hasil riset Dr. Machteld Huber dari Louis Bolk Institute, Inggris, tahun 2007 yang membuktikan, ibu hamil yang mengonsumsi keju sepanjang kehamilannya, akan melahirkan anak yang berisiko lebih kecil menderita eksim.
Ada pula riset Prof. Carlo Leifert dari Newcastle University, Inggris, tahun 2007, yang membuktikan, anak-anak yang biasa mengonsumsi keju akan terhindar dari risiko menderita asma serta penyakit alergi lainnya.
Mitos Salah Keju. Pernah mendengar mitos-mitos mengenai keju? Coba cermati dulu dengan benar, apakah mitos itu benar atau tidak. Jangan sampai kebutuhan gizi balita tidak tercukupi dengan benar gara-gara mitos yang salah soal keju. Kata orang:
* Kandungan lemaknya lebih dari 50%. Fakta: kandungan lemak di dalam jenis keju cheddar, misalnya, hanya 34%.
* Tidak dapat diberikan kepada balita yang menderita intolerensia laktosa. Fakta: beberapa jenis keju, seperti keju cheddar, sesungguhnya tidak mengandung laktosa.
* Menyebabkan balita mimpi buruk. Fakta: asam amino jenis triptofan, yang terkandung dalam keju, merupakan zat yang dapat mengurangi stres dan memicu munculnya rasa kantuk.
* Penyebab kerusakan gigi. Fakta: makan sepotong keju setelah si kecil makan atau mengonsumsi makanan yang manis, justru dapat melindungi enamel gigi serta pembusukan gigi.
Protein adalah makanan untuk tumbuh, bertanggung jawab pada pertumbuhan serta memperbaiki dan mengganti jaringan. Protein adalah satu-satunya nutrisi yang dapat menduplikasi sendiri. Selama tahun pertama, kebutuhan protein bayi dapat dipenuhi oleh ASI atau susu formula yang kandungannya lengkap (di antaranya mengandung zat gizi dan prebiotik untuk daya tahan tubuh). Semakin besar, anak akan membutuhkan sumber-sumber protein lain, yang terdapat pada makanan laut terutama ikan salmon, produk olahan berbagan susu seperti keju dan yoghurt, polong-polongan seperti kacang kedelai, tahu dan buncis, daging sapid dan unggas, telur, entega kacang, dan padi-padian.